.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah semua pulang dan Yunji juga sudah mandi dan membersihkan diri. Yunji duduk bersandar di dinding sambil meluruskan kaki nya dan mengusap perut besar nya. Yunji tersenyum merasakan pergerakan bayinya.
"Tadi ketemu nenek ya. Bayi seneng?. Tadi juga ditraktir makanan enak sama Tante Taeyong ya, jangan lupa bilang makasih yaa. Kita harus kuat ya bayi, kita berjuang sama-sama ya nak. Mama usahain buat selalu sehat dan terus jaga kamu, gapapa ya kita berjuang berdua aja. Mama yakin bisa kok jaga kamu" ucap Yunji mencoba terus mengajak bayinya berbicara.Yunji merasakan bayinya terus bergerak aktif. "tidur yuk. Udah malem nih, Mama sambil duduk ya tidurnya. Biar ga sesek lagi"
Yunji menyamankan posisi nya duduk bersandar dan menyelimuti perut besarnya dengan jaket miliknya. Yunji pun mulai memejamkan matanya dan mulai terlelap
Ceklek
Belum satu jam terlelap Yunji terbangun karena ada yang berusaha membuka pintu kosnya. Yunji tau siapa yang datang, karena hanya Johnny yang memiliki kunci cadangan kamar nya ini. Dan benar saja Johnny masuk dengan wajahnya yang memerah karena kedinginan sambil membawa tempat tidur lipat.
Yunji melihat Johnny bingung. Ini sudah hampir jam 11 malam, kenapa tidak besok saja.
"Minggir" suruh Johnny pada Yunji.
Yunji berdiri perlahan dan membiarkan Johnny memasang tempat tidur itu.
"Kamu ngomong apa aja sih sama Mama. Ini Mama yang nyuruh anterin kesini sekarang juga. Kemarin ditawarin beli ga mau. Sekarang minta-minta" omel Johnny.
"Aku ga ngomong apa-apa. Aku juga ga minta-minta sama Mama kamu" jawab Yunji.
"Terserah deh. Malem ini aku tidur disini, ngantuk banget kalau harus pulang lagi" Johnny segera merebahkan dirinya dan tidur di atas tempat tidur yang baru saja ia pasang.
Yunji hanya menggeleng maklum lalu mengunci pintu dan kembali duduk di dekat Johnny. Diusapnya perut besarnya sambil berbicara dalam hati "Papa dateng dek. Seneng ga? "
Tendangan lembut dirasakan Yunji, dan membuatnya tersenyum. Yunji duduk dan menyelimuti perut besarnya dan kembali memejamkan mata mencoba tidur.
Johnny yang awalnya tidur membelakangi Yunji berbalik dan melihat Yunji. "kenapa tidur disitu?"
Yunji kembali membuka matanya dan melihat Johnny. "terus aku harus tidur dimana? Kasurnya kamu pake. Badan kamu aja segede itu"
Johnny melihat badannya sendiri lalu merubah posisinya menjadi duduk. "yaudah aku tidurnya miring. Sini tidur sama aku"
"Enggak ahh. Aku ngeri bayi ketendang kaki kamu"ucap Yunji sambil mengusap perut besarnya.
"Enggak. Udah sini" Johnny membiarkan Yunji untuk tidur di dekat tembok dan dirinya dipinggir.
Yunji tidur pelan-pelan sambil memegangi perut nya.
"Enak kan empuk" tanya Johnny
"Hmm" gumam Yunji.
Johnny menepuk-nepuk pipi Yunji yang semakin gembul.
"Apasiih" Yunji menepis tangan besar Johnny dari pipi nya.
Johnny hanya tertawa kemudian membawa Yunji kedalam pelukannya. "Aku sayang kamu"
Yunji memejamkan matanya dan hanya tersenyum didalam pelukan Johnny. Tidak mau munafik bahwa Yunji juga merindukan pria dihadapannya ini.
Akhirnya mereka pun terlelap dan tidur bersama.
.
Drrrt Ddrrrrttt
Yunji terbangun karena bunyi dan getaran alarm di ponselnya. Diambilnya ponsel miliknya lalu mematikan alarm itu. Yunji menoleh kebalakang dan melihat Johnny yang masih terlelap sambil memeluknya dari belakang, tangan besar Johnny berada diatas perut Yunji. Yunji tersenyum dan mengusap perutnya menggunakan tangan besar Johnny. "Pagi Bayiiii" sapanya pada bayi dalam perutnya. Dan diluar dugaan bayi mereka menendang tepat di tangan Johnny.
"Euumm" Johnny membuka matanya pelan. Lalu melihat sekitar dan meregangkan otot-otonya. Lalu menyembunyikan wajahnya diperpotongan leher Yunji "pagi" ucapnya pada Yunji.
"Pagi Jo. Ayo bangun udah pagi, abis mandi aku cariin sarapan" Yunji bangun perlahan-lahan lalu segera berdiri, mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Johnny mengambil ponselnya masih dalam posisi tiduran. Masih jam 6 pagi, Johnny ada kelas jam 12 siang sampai sore nanti. Ia pun kembali memejamkan matanya dan melanjutkan tidur.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian. Yunji yang hendak berjalan keluar terhenti karena perutnya terasa begitu sakit "Ahh" Yunji berpegangan pada gagang pintu dan satu lagi menopang perutnya.
Johnny yang mendengar Yunji kesakitan langsung terbangun dan menghampiri Yunji "kenapa? Kamu mau lahiran?" Johnny mengusap perut besar Yunji.
Yunji menggeleng pelan sambil mengatur nafasnya.
Johnny segera menuntun Yunji dan membantu Yunji untuk duduk.
Yunji menunduk menahan sakitnya, Kenapa tiba-tiba sakit sekali.
Johnny mengambil minum dan membantu Yunji untuk meminumnya "minum dulu pelan-pelan"
Yunji meminum minumannya perlahan "makasih" Yunji kembali duduk bersandar dan mengusap perut nya lagi.
Johnny melihat Yunji khawatir lalu mengusap peluh di keningnya "sakit banget" tanya Johnny khawatir.
Yunji mengangguk pelan.
Johnny mengusap perut besar Yunji lalu menunduk dan mengecupnya berkali-kali.
Yunji tersenyum haru melihat Johnny. "kayaknya bayi cari perhatian sama kamu"
Johnny mendongak dan tersenyum melihat Yunji. "emang iya? Bayi. Kamu cari perhatian Papa dek"
Tendangan lembut dirasakan Johnny dan membuat Johnny tersenyum senang. Johnny pun tiduran di paha Yunji menghadap perut besar Yunji dan membuka kaos Yunji sampai sebatas dada.
Yunji merasa sangat bahagia hari ini, akhirnya Johnny datang dan menemaninya. Diusapnya rambut lebat Johnny "aku seneng kamu disini"
"Maaf" Johnny memeluk perut besar Yunji dan menciumi lagi perut Yunji.
"Joo" panggil Yunji
"Hmm"
"aku boleh minta tolong ga?" tanya Yunji
"Minta tolong apa?" Jawab yang Johnny masih fokus mengusap perut besar Yunji.
"aku boleh pinjem uang ga? " tanya Yunji lagi
Johnny menatap Yunji terkejut "buat apa?"
Yunji ikut mengusap perut besar nya "aku pengen USG. Pengen lihat bayi gimana"
Johnny mengecup perut Yunji lama kemudian membetulkan pakaian Yunji dan duduk disamping Yunji "ga usah pinjem. Aku juga kepengen lihat anak aku, kamu mau kapan? "
"Lusa aku libur" Yunji menyamankan duduk nya dan meletakan bantal dibelakang pinggangnya.
"yaudah. Nanti aku coba ke rumah sakit buat janji sama dokter ya. Biar ga terlalu lama nunggu" ucap Johnny.
Yunji mengangguk antusias dan tersenyum senang "Terima kasih"
T. B. C.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYRIEND || BEFORE HUSBAND
FanfictionCerita Johnny sebelum memulai kisah bahagianya bersama Ten dan keluarga kecil mereka. Ini cerita GS!