Dokter mencoba menghubungi Johnny untuk menanyakan kapan Haerin akan melakukan operasinya. Karena tingkat kesembuhan Haerin masih sangat tinggi kalau saja penanganan bisa segera dilakukan. Tapi sejak pagi tadi sama sekali tidak ada jawaban. Padahal seharusnya 3 bulan yang lalu Haerin menjalankan operasinya.
Dan Haerin di Panti asuhan sudah hampir 3 bulan, meskipun Mama Suh beberapa kali mengunjungi Haerin setiap akhir pekan dan membawakan keperluan Haerin selama disana. Tapi Keluarga Suh masih belum ada niatan untuk membawa Haerin kembali lagi ke rumah. Mama dan Papa Suh harus kembali bekerja di tempat kerja mereka dan belum bisa untuk memulai kembali bekerja dari rumah.
Ahjuma yang mengurus rumah juga sudah mengundurkan diri karena harus kembali ke desa mengurus kedua orang tuanya. Dan mereka sedang proses untuk mencari pengganti ahjuma tersebut.
Sedangkan Johnny. Ia sama sekali tidak mengunjungi Haerin selama Haerin berada di panti asuhan, kesibukan kuliah dan juga pekerjaannya membuatnya benar-benar tidak bisa menjenguk bayi cantiknya itu.
Sedangkan di panti asuhan. Haerin sudah mulai terbiasa dengan suasana disana. Hari ini usia Haerin menginjak bulan ke delapan, sudah cukup lama Haerin berada di panti asuhan itu.
Tapi perkembangan Haerin berjalan dengan lamban dan tidak seperti teman-teman nya disana. Kalau bayi seumuran Haerin sudah bisa merangakak kesana kemari dan mulai bisa berinteraksi dengan yang lain. Maka Haerin baru bisa membalikan badan dan sedikit sulit untuk kembali telentang. Haerin akan menangis kalau sudah terlanjur tengkurap dan tidak bisa kembali.
Mama Suh sudah diberitahukan tentang keadaan Haerin ini. Tapi respon nya terlihat biasa saja. Ia bilang mungkin pertumbuhan Haerin memang lebih lamban dengan bayi-bayi yang lain karena penyakitnya.
.
Dua hari ini Haerin demam tinggi dan susah sekali makan dan minum susu. Haerin terus menangis sampai akhirnya kelelahan dan tertidur.
Suji sudah memberitahu pemilik panti asuhan untuk membawa Haerin ke rumah sakit ataupun klinik terdekat. Tapi sama sekali tidak ada respon dan hanya mengatakan kalau Haerin sebentar lagi akan dijemput dan biarkan keluarganya yang membawa Haerin ke rumah sakit.
Suji mengusap lembut kening Haerin dan mendekati wajah Haerin untuk mengecek pernafasannya. Pernafasan Haerin terdengar makin berat dan lamban.
Suji melihat Haerin dengan teliti dan menyadari bahwa bayi cantik itu semakin pucat "cepet sehat ya sayang"
.
"Joo. Kamu kapan ga sibuk lagi? Ayo kita jemput Haerin sama-sama" tanya Mama Suh.
"Nanti dulu Ma. Tugas aku nasih numpuk banget, nanti Haerin malah ga keurus kalo dibawa pulang" jawab Johnny sambil memainkan ponselnya.
Mama Suh menghela nafas nya karena tidak bisa berbuat banyak. Dirinya dan juga suaminya juga sedang sibuk-sibuk nya dan belum bisa menjaga Haerin di rumah."temen Mama bilang Haerin lagi sakit Jo"
"Minta tolong aja bawa Haerin ke Rumah sakit Ma" Jawab Johnny enteng.
Siang hari nya Johnny sudah berada di kampus. Johnny mencari bahan diperpustakaan untuk bahan presentasi nya hari ini, belum lagi setelah kuliah hari ini dirinya harus menemani bos nya untuk pembukaan cabang kafe yang di kelolanya.
Sepertinya ia akan pulang larut malam lagi hari ini.
Johnny senang karena ia bisa mengumpulkan banyak uang untuk biaya operasi Haerin nanti. Pokoknya Haerin harus segera di operasi sebelum berusia satu tahun nanti. Itu lah kenapa ia lebih memilih menitipkan Haerin dan fokus untuk mencari banyak uang. Karena tidak mungkin ia meminta terus menerus ke orang tua nya.
.
"Paaa..... Hhmmm.... Aauum" Gumam Haerin setelah Suji memandikannya dan sedang memakaikan Haerin pakaian.
"Hmm? Haerin mau bilang apa sayang?" Suji tersenyum melihat Haerin.
"aaamm mmaa mmaa" celoteh Haerin lagi sambil tertawa lucu.
Suji tersenyum lega melihat Haerin yang sepertinya sedang dalam keadaan baik. "Naah udah selesai mandinya. Haerin tunggu disini dulu ya, Kakak mau mandiin temen yang lain Ok"
Setelah meletakan Haerin di kasur lipat yang ada dibawah, Suji pun beralih ke bayi-bayi yang lain dan segera memandikan mereka secara bergantian.
Haerin mengerjap polos melihat sekitar dan kadang mengoceh.
Selesai mengurus bayi-bayi disana dan menyiapkan makanan mereka. Suji kembali ke Haerin untuk melihat keadaan anak itu. "Ehh Haerin bobo?" Suji mendekati Haerin lalu mencoba memeriksa denyut nadi dan pernafasan Haerin.
"Haerin" Panggil Suji pelan.
Tidak ada pergerakan atau respon dari bayi cantik itu.
"Haerin heey, jangan buat kakak takut donk dek. Ayo bangun dulu yuk kita minum susu" Suji mulai gelisah dan tidak tenang melihat Haerin yang hanya diam dengan wajah pucat.
Tanpa berlama-lama akhirnya Suji menggendong Haerin dan membawanya ke rumah sakit naik bus. Di perjalanan Suji terus mencoba untuk membangunkan Haerin, tapi sama sekali tidak ada respon dari bayi itu.
Sesampainya di rumah sakit. Suji langsung meminta suster untuk segera memeriksa Haerin dan membawa Haerin.
Suji mencoba menelfon pemilik panti asuhan dan memberitahukan keadaan Haerin.
Suji menunggu dengan gelisah dan terus berdoa untuk keadaan Haerin.
.
Mama Suh yang mendengar kabar bahwa Haerin dibawa ke Rumah sakit langsung menuju ke Rumah sakit menggunakan Taxi. Di perjalanan ia mencoba menghubungi suaminya dan juga Johnny.
Mama Suh benar-benar takut dan gelisah sekarang, ia akan merasa sangat bersalah kalau kejadian Yunji terulang kembali. Tidak tidak, itu tidak akan terjadi tidak.
Sesampainya di Rumah sakit yang telah di beritahukan tadi, Mama Suh langsung mencari keberadaan Suji. Suji sedang memejamkan mata nya dan menautkan kedua tangannya mengambil sikap doa.
"Sujiii" panggil Mama Suh pelan.
Mendengar namanya disebut, Suji langsung membuka matanya dan menghampiri Mama Suh "Nyonyaaa"
"Haerin gimana? Gimana ceritanya sampai Haerin bisa kayak gini Sujii" tanya Mama Suh sambil menahan tangis dan menggenggam erat jemari Suji.
Suji pun mulai menceritakan bagaimana kejadian awal sampai akhirnya Haerin dibawa ke Rumah Sakit.
.
Mendapat kabar dari Mama Suh tentang keadaan Haerin, Tanpa berfikir panjang Johnny segera berlari terburu-buru ke parkiran dan mengendarai mobilnya menuju rumah sakit yang telah diberitahukan sang Mama.
Sama seperti Mama Suh. Johnny tidak ingin kejadian Yunji terulang lagi.
"Haerin, Haerin tunggu Papa nak. Papa dateng sebentar lagi yaaa"
Tak terasa air mata nya jatuh begitu saja mengingat Haerin yang ia tinggalkan di panti asuhan. Yunji pasti marah melihat kelakuan Johnny dan keluarganya.
T. B. C

KAMU SEDANG MEMBACA
BOYRIEND || BEFORE HUSBAND
FanfictionCerita Johnny sebelum memulai kisah bahagianya bersama Ten dan keluarga kecil mereka. Ini cerita GS!