Sesampainya di Rumah sakit, Mami Jung langsung melihat putri nya untuk yang terakhir kali, tidak ada ucapan apapun dari bibirnya, hanya suara isak tangis yang terdengar.
Diusapnya kening Yunji dan diam memperhatikannya "Maaf. Mami minta Maaf sayang"
Flashback
2 Hari setelah kedatangan Yunji di Rumah waktu itu, Yunji kembali mendatangi Mami Jung di kantornya. Yunji terus menunggu di area parkir karena takut keberadaannya diketahui teman-teman sang Mami.
Saat jam pulang Mami Jung terkejut Mendapati Yunji berdiri di dekat mobilnya " Kak" panggilnya pelan.
Yunji tersenyum melihat Mami Jung.
"Kamu ngapain disini? Udah lama nunggunya?" Tanya Mami Jung.
Yunji menggeleng "Mami. Yunji mau ngomong sesuatu"
"Mau ngomong apa? Ayo masuk mobil. Kita ngobrol didalem"
Mami Jung dan Yunji masuk kedalam Mobil.
"Kakak mau ngomong apa?" tanya Mami Jung.
"Mami. Kalau Mami ga bisa kasih pinjeman buat Yunji. Yunji boleh ga tinggal dirumah lagi, cuma sampai bayi nya Nji lahir Mi. Setelah itu Yunji pergi lagi. Yunji janji ga keluar-keluar kamar selama Papi ada di rumah"
Mami Jung tersenyum dan mengusap kepala Yunji "Ga semudah itu Kak. Mami malah takut Papi kamu ngelakuin hal yang enggak-enggak kalau kamu tinggal di rumah lagi"
Yunji hanya menunduk diam mendengar ucapan Mami nya. Dirinya benar-benar takut sekarang.
"Kenapa kakak ga ke rumah Johnny aja?" tanya Mami Jung.
Yunji menggeleng "aku nggak enak Mi sama mereka"
"Kalau gitu gini aja. Mami yang bakal sering tengokin kamu di kos ya. Nanti kirimin alamatnya ke Mami"
"Yunji udah pernah kirim Mi waktu itu"
Mami Jung tertawa canggung "Ahh iya-iya nanti Mami cari lagi ya"
Yunji mengangguk "makasih Mi. Maaf ganggu ya" setelah mengatakan itu Yunji segera turun dari mobil Mami nya dan berjalan pergi menjauh dari sana.
Flashback end.
Mami Jung kembali menangis mengingat langkah berat dan kecewa Yunji saat itu.
"Maafin Mami sayang. Maaf"
Mami Jung melihat bayi kecil yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Ia kembali mengingat beberapa tahun silam. Yunji yang berada diposisi itu, hanya saja saat itu Yunji masih memilikinya sebagai ibu. Tapi bayi kecil di depannya ini berjuang sendiri tanpa seorang ibu.
Hadir karena kesalahan orang tua nya. Tidak diharapkan sang Ayah dan harus ikut berjuang bersama ibu nya.
Mami Suh mendekati Mami Jung dan berdiri disampingnya.
"Saya benar-benar minta Maaf" ucap Mama Suh sedih.
Mami Jung menatap Mama Suh dan menggeleng pelan. "Terima kasih sudah menjaga Yunji selama ini"
.
Malam harinya upacara pemakaman Yunji langsung diadakan sesuai permintaan Mami Jung. Mami Jung memilih membawa abu Yunji dan meletakannya di rumah abu yang ada di Busan. Tempat abu Nenek dan Kakek Yunji disana. Semua orang ikut tak terkecuali Johnny, ia yang membawa abu Yunji mulai dari rumah sakit sampai ke tempat terakhir Yunji.
Selama diperjalan. Johnny hanya diam sambil sesekali mengusap tempat abu Yunji. "Maaf" ucapnya pelan.
Ia kembali mengingat bagaimana perlakuannya kepada Yunji selama ini. Yunji begitu sabar menghadapinya, begitu kuat melewati kehamilannya meskipun dengan keadaan fisiknya yang lemah.
"Aku janji bakal jagain Haerin. Kamu yang tenang ya disana" Ucap Johnny dalam hati.
Mami Jung lebih banyak diam dan terus menangis di dalam mobil. Tayong selalu disisi Mami Jung, menggenggam tangannya dan berusaha menyemangati Mami Jung.
"Tante yang kuat yaa. Kita semua udah jahat sama Yunji, kita ga peduli sama dia selama ini" ucap Taeyong
Mami Jung hanya mengangguk dan kembali menghapus air matanya.
Sesampainya disana Johnny meletakan abu itu di lemari kaca bersamaan dengan barang-barang kenangan milik Yunji, termasuk foto USG Haerin dan juga cincin yang rencananya akan Johnny berikan kepada Yunji saat mereka sedang berada di taman beberapa waktu lalu.
.
Beberapa hari setelahnya.
Johnny sekarang lebih fokus dan lebih giat bekerja untuk membayar biaya Rumah sakit Haerin dan pengobatan lainnya. Hari ini Johnny lebih semangat bekerja karena dokter mengatakan bahwa Haerin bisa dibawa pulang meskipun harus 3 hari sekali dibawa ke rumah sakit untuk memantau keadaan jantungnya.
Dan Ten, setelah Johnny pergi waktu itu mereka sama sekali tidak bertemu ataupun saling menghubungi. Dan Ten memutuskan untuk kembali ke Thailand karena harus fokus untuk penyembuhan kaki nya.
Sepulang dari kerja Johnny menjemput Mama Suh dan mengajaknya untuk menjemput Haerin di rumah sakit. Johnny sudah membawa semua barang-barang Yunji yang ada di kos nya dan menyimpan barang-barang itu di rumahnya. Termasuk selimut dan juga jaket yang Yunji rajut untuk Haerin, Johnny membawanya sekarang.
Sesampainya di Rumah sakit, Johnny segera membayar seluruh administrasi dan segera menemui dokter. Senyumnya selalu terpancar di wajah tampannya saat melihat Bayi cantiknya sedang dirapikan dan dipakaikan jaket yang Yunji rajut.
Suster memberikan Haerin ke Mama Suh untuk digendong. Mama Suh dengan senang hati menggendong cucu cantiknya itu lalu menyelimutinya dengan selimut yang dibuat Yunji.
"Sehat-sehat ya Haerin, Tante Suster pasti bakal kangen sama kamu" ucap Suster berparas cantik yang selama ini mengurus Haerin selama di Rumah sakit.
Mama Suh tersenyum ramah ke arah Suster itu "Terima kasih ya suster"
"Sama-sama Bu. Selama ini Haerin jarang kok bangun tengah malam, anak nya pinter"
Johnny tersenyum mendengar ucapan suster. Diusapnya lembut pipi kemerahan Haerin yang sedang tidur dengan nyaman digendongan Nenek nya.
Setelah semua selesai akhirnya mereka kembali ke rumah. Mama Suh sudah mengisi kamar Johnny dengan perabotan-perabotan bayi untuk keperluan Haerin. Termasuk baby box di ujung ruangan.
Setelah berganti pakaian. Johnny menghampiri Haerin yang masih tertidur nyenyak di tengah ranjang miliknya. Johnny dengan posisi tengkurap fokus melihat Haerin dan mengusap pipi nya lembut.
"Hello Bayiiiii. Pulang juga ya akhirnya, terima kasih ya selama ini udah bertahan buat nemenin Papa" diciumnya lembut pipi bayi itu.
Mama Suh masuk membawakan susu formula untuk Haerin. Takut-takut Haerin akan bangun dan menangis karena haus.
Melihat Mama Suh masuk. Johnny mengubah posisinya menjadi duduk. "Ma".
"Hmm"
"Ma. Kalo aku kerja, Mama kerja, Papa kerja. Yang jaga Haerin siapa?" tanya Johnny.
"Kamu tenang aja. Mulai besok Mama kerjanya dari rumah jadi bisa awasin Haerin. Mama juga dibantu Ahjuma buat ngurus anak mamu" jawab Mama Suh.
Johnny mendekati ibu nya dan memeluk wanita paruh baya itu "Makasih Ma Makasih"
Mama Suh tersenyum dan menepuk punggung Johnny pelan "sekarang kamu fokus kerja sama kuliah kamu"
T. B. C
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYRIEND || BEFORE HUSBAND
FanfictionCerita Johnny sebelum memulai kisah bahagianya bersama Ten dan keluarga kecil mereka. Ini cerita GS!