09

770 72 16
                                    

Hari ini Yunji memberanikan diri untuk pergi menemui Mami nya di rumah. Tekatnya sudah bulat dan ditambah ini hari minggu pasti keluarganya sedang berkumpul dan berada di rumah. Ada hal yang harus Yunji katakan selain mengatakan bahwa dirinya merindukan sang Ibu.

Sampai di depan ruamh orang tuanya Yunji memencet bel rumah nya. Dan ternyata yang membuka seorang yang Yunji tidak kenal, Mungkin pelayan baru di rumahnya.

"Iya cari siapa?" tanya wanita muda itu.

"Nyonya Jung nya ada?" tanya Yunji.

"Ada. Ditunggu sebentar ya"

"terima kasih" Ucap Yunji sambil tersenyum ramah.

Yunji duduk di teras depan menunggu Mami nya datang.

"Siapa ya?" tanya Mami Jung ramah saat dirinya keluar dari rumah

Mendengar suara sang Mami. Yunji berdiri perlahan dan membungkuk hormat "Mami" panggilnya.

Melihat Yunji di depannya Mami Jung langsung memeluk putrinya itu "Kakaak Yaampun" Mami Jung melepas pelukannya lalu melihat Yunji dari atas sampai bawah "Kamu sendirian?"

Yunji tersenyum dan mengangguk.

"Gimana kabarmu kak? Ini cucu Mami?" Mami Jung mengusap perut Yunji yang sudah sangat membesar dengan perasaan haru. Putrinya pasti kesulitan menghadapi semuanya sendirian, Yunji juga terlihat semakin kurus dan pucat dari pada saat terakhir kali mereka bertemu.

"Ayo duduk kak. Kita ngobrol-ngobrol yaa" Mami Jung mengajak Yunji untuk duduk.

"Iya Mi"

Mereka pun mengobrol banyak hal dan menceritakan apa yang sudah terjadi belakangan ini.

"Mami. Yunji mau pinjem uang boleh Mi?" ucap Yunji pada akhirnya.

Mendengar itu Mami Jung sedikit terkejut dan melihat Yunji khawatir "kamu butuh berapa kak? Biar Mama kasih ga usah pinjem"

Yunji pun menyebutkan nominal yang ia butuhkan.

"Buat apa uang sebanyak itu?" tanya Mami Jung.

"Buat biaya lahiran Mi. Kata dokter aku ga bakal kuat lahiran normal" jawab Yunji.

"kira-kira kapan HPL kamu? Nanti mami transfer uangnya ya"

"bulan depan Mi"

"Ehh ada siapa ini dateng? Anak ga tau diri ya kamu, berani-berani nya datang kesini minta uang" Papi Jung tiba-tiba keluar dari dalam rumah dan langsung memaki Yunji setelah melihat siapa yang datang.

Mami Jung dan Yunji langsung berdri melihat Papi Jung datang.

"ga mau tanggung jawab pacar kamu? Sampek harus pinjem uang ke Mami kamu. Makanya jadi perempuan itu harus bisa jaga diri" ucap Papi Jung penuh kemarahan.

Yunji hanya diam dan menunduk takut.

"PERGI! Ga usah berharap Mami kamu pinjemin uang. Minta sana ke keluarga pacar kamu" ucap Papi jung dengan nada yang masih marah.

Yunji hanya bisa diam lalu membungkuk hormat dan berjalan pergi meninggalkan rumah orang tuanya.


.





Keesokan harinya

Yunji mengatur nafasnya dan duduk disalah satu bangku yang ada di gudang. Perutnya terasa begitu sakit karena tidak sengaja terbentur pinggiran meja saat bekerja tadi.

Saat akan mengambil barang di tempat yang lebih tinggi. Teman Yunji tidak sengaja mendorongnya saat ia juga akan mengambil barang.

Yunji memejamkan matanya sambil terus mengatur nafasnya.

"Njii" panggil seseorang yang tidak lain adalah Taeyong.

Yunji menoleh dan tersenyum "Iya Yong?"

Taeyong mendekati Yunji dan duduk disampingnya "kenapa?" tanya Taeyong khawatir.

"Mulees" jawab Yunji sambil bercanda.

"Beneran?" tanya Taeyong kaget.

"Enggak-enggak. Ada apa Yong?!" tanya Yunji

"teminin makan yuuk" ajak Taeyong.

Yunji melihat jam diponselnya "setengah jam lagi gue pulang. Tungguin yaa"

"Oke deeeh"

Setelah jam pulang akhirnya Taeyong pergi mengajak Yunji untuk makan bersama. Taeyong membawa Yunji ke tempat langganannya. Mereka duduk berhadapan dan memilih menu yang ada.

"biar gue yang pilih. Disini makanannya enak semua kok" ucap Taeyong riang.

Yunji hanya tersenyum dan mengangguk.

Setelah memesan dan mereka mulai makan. Tiba-tiba Taeyong menerima pesan dari teman-temannya yang masih ada di kampus untuk membawakan mereka makanan karena harus rapat sampai malam nanti. 

"Nji tunggu bentar ya" Taeyong berdiri dan berjalan kearah kasir dan memesan makanan untuk teman-temannya.

Setalah selesai makan. Taeyong membawa mobil nya untuk mengantar Yunji pulang, tapi sebelum itu Taeyong akan mengirimkan makanan untuk teman-temannya.

Yunji memperhatikan jalanan yang sepertinya bukan ke arah tempat kosnya "Mau kemana Yong?"

"Ke kampus bentar ya nganter makanan" jawab Taeyong

"Ehh yong jangan deh. Gua turun sini aja kalo gitu" ucap Yunji panik.

"Udah ga usah gapapa kok. Sebentar aja beneran"

Sesampainya di kampus Taeyong menelfon beberapa adik kelasnya untuk segera mengambil makanannya di tempat parkir.

"Nji bantuin bentar yuk keluarin makanannya" ucap Taeyong meminta bantuan.

Yunji pun keluar dari mobil dan membantu Taeyong untuk menurunkan beberapa bos makanan.

"Wiiih. Banyak juga nih makanannya" ucap seorang adik kelas Taeyong yaitu Lucas yang heboh melihat makanan yang dibawa Taeyong.

Lucas tidak sendiri. Ada beberapa lelaki muda yang juga ikut berasamnya termasuk Johnny.

Melihat Johnny berjalan mendekati mereka. Yunji buru-buru menghadap kebelakang dan menutupi tubuhnya dengan jaket dan wajahnya dengan masker.

"Eeh sapa tu Kak?" tanya Lucas penasaran melihat Yunji.

Mendengar itu Johnny dan Taeyong saling berpandangan dan mencoba untuk bersikap biasa.

"Ohh. Itu pegawai tempat gue" jawab Taeyong.

Johnny terus memperhatikan Yunji yang berdiri membelakanginya.




.





"Kamu bener-bener ya. Udah dibaik-baikin malah ngelunjak. Mau kamu apa sih ngikut Taeyong ke kampus, mau semua orang tau kalo kamu hamil anak aku" Johnny terus mengomeli Yunji karena kejadian tadi.

"Enggak Jo. Aku juga ga tau kalo Taeyong mampir ke kampusnya dulu sebelum ngajak pulang" jawab Yunji.

"kan tunggu di mobil bisa. Nggak usah keluar-keluar" ucap Johnny marah.

"Maaf" Yunji hanya diam dan menunduk, tidak mau larut terus beragumen dengan Johnny. Perutnya mulai terasa sakit lagi.

Johnny melirik kearah Yunji dan tertawa mengejek melihat Yunji yang sedang menahan sakit "gausah pura-pura kesakitan gitu. Kamu pikir aku bakal ketipu. Mulai sekarang ga usah hubungin aku lagi. Urus aja anak itu sendiri. Seharusnya dari awal aku ga usah bawa kamu ke RS biar sekalian aja kalian "pergi" berdua" Johnny mengemasi barang-barang nya dan segera keluar dari kamar kos Yunji.






T. B. C

BOYRIEND || BEFORE HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang