Sudah terhitung seminggu Johnny tinggal ditempat Yunji. Mama Suh memberi pemilik kos uang untuk biaya tambahan karena terhitung 2 orang yang tinggal.
Meskipun tinggal bersama. Johnny selalu pulang setiap lewat tengah malam dan langsung tidur. Dan dari kemarin Johnny tidak kembali ke tempat kos Yunji.
Yunji sedang duduk diam di dapur sambil menikmati teh hangatnya. Yunji sedang berfikir bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan uang tambahan untuk biaya lahiran nanti. Yunji tidak bisa mengharapkan Johnny atau keluarganya. Dirinya cukup tau diri bahwa tidak ada ikatan apapun antara dirinya dan Johnny. Benar kata sang Papi bahwa Yunji tidak bisa menjaga diri.
"ngelamun aja Nji" pemilik kos itu duduk dihadapan Yunji sambil memakan camilan.
Yunji sedikit terkejut dan tersenyum.
"Yunji. Lu udah ga kerja?" tanya pemilik kos.
Yunji menggeleng "lagi cuti aja. Sebelum lahiran"
Pemilik kos itu mengangguk paham "mau ga bantu-bantu disini? Ahjuma yang biasanya lagi sakit soalnya. Ngerjainnya juga 2 hari sekali aja kok"
Yunji pun mengangangguk semangat "Mau Mau"
Pemilik kos itu tersenyum "tapi gajinya ga bisa banyak. Lagi sepi juga soalnya tempat kos"
"Iya Gapapa. Terima kasih banyak Kak"
"sama-sama. Kalu bisa mulai hari ini ya, mulai dari beresin dapur, kamar mandi sama halaman depan belakang. Ga banyak kan?" ucap Pemilik kos itu menjelaskan.
"Iya-iya. Saya bisa mulai dari sekarang"
"Okee"
Yunji pun segera memulai pekerjaannya dari depan yaitu menyapu halaman lalu mengepelnya, setelah itu Yunji kembali ke dapur.
.
Malam harinya sekitar pukul 7. Yunji sedang santai di kamarnya sambil melanjutkan untuk merajut jaket bayinya.
Tok tok tok
Yunji berdiri perlahan-lahan lalu berjalan dan membuka pintunya.
"Yunjiiiiii" sapa orang itu sambil tersenyum.
"Mama. Sama siapa kesini?" Tanya Yunji
Mama Suh datang membawakan Johnny dan Yunji makan malam untuk di makan bersama-sama.
"Mama sendiri. Papa lagi jaga rumah. Johnny mana? Tanya Mama Suh
"Johnny nya lagi keluar Ma" jawab Yunji.
"aiish anak itu yaa"
Yunji tersenyum melihat Mama Suh.
"Ayo kita makan yuk. Mama bawa banyak makanan" Ajak Mama Suh.
"Ahh iya Ma. Ayo kuta ke dapur"
"Iya ayo"
Mama Suh menggandeng tangan Yunji dan berjalan disampingnya. Yunji menyangga perut besarnya dan berjalan perlahan ke arah dapur.
"Pelan-pelan aja" Mama Suh membantu Yunji untuk duduk.
Yunji duduk perlahan dan mengatur nafasnya. Jalan dari kamarnya ke dapur sudah membuat Yunji sesak.
Mama Suh membuka semua makanan yang ia bawa. Lalu mengambilkan untuk Yunji "Makan yang banyak ya Mama nya Bayi" ucap Mama Suh menggoda. Ia sering mendengar Johnny dan Yunji berkata seperti itu.
Yunji tertawa mendengar ucapan Mama Suh "Terima kasih Nenek nya bayi" balas Yunji menggoda.
"Eey ya ampun. Mama udah mau jadi Nenek yaa"
Mereka pun makan bersama sambil sesekali bersenda gurau.
Menjelang malam Mama Suh pun berpamitan karena tidak tega meninggalkan Papa Suh sendirian.
Setelah Mama Suh pulang Yunji segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Yunji melihat barang-barang Johnny yang berserakan dimana-dimana.
Yunji mengambil barang-banrang itu lalu membereskannya dan memisahkan mana yang kotor dan mana yang bersih. Saat mengangkat tas besar Johnny, Yunji tidak sengaja menjatuhkan buku-buku milik Johnny.
Yunji sambil duduk dan membereskan buku-buku Johnny yang berserakan. "Papa kamu bawa buku banyak banget. Padahal jarang dibuka" Sambil mengusap perutnya Yunji membereskan buku-buku itu dan meletakannya kembali di tas.
Saat memasukan salah satu buku ke dalam tas ada lembaran yang terjatuh dari dalamnya. Yunji mengambilnya dan ternyata selembar foto. Foto Johnny beramai-ramai bersama teman kampusnya. Ada Taeyong juga disana, juga ada Johnny yang sedang mencium pipi Ten. Yaa pipi Ten.
Yunji hanya tersenyum dan kembali meletakannya di tempat semula.
Ceklek
Yunji sedikit terkejut mendengar pintu terbuka. Ternyata Johnny yang datang. Yunji berdiri perlahan-lahan dan tersenyum "udah pulang?"
Johnny melihat Yunji menyentuh barang-barang nya langsung mendekat dan tidak sengaja mendorong tubuh dan perut besar Yunji sampai terbentur dinding cukup keras.
"Aaww" pekik Yunji sambil mengusap perutnya. "Pelan-pelan Joo" Yunji yang sedikit kesal memukul pelan bahu Johnny.
"Kamu lancang banget sih buka-buka barang-barang aku" Johnny memasukan kembali barang-barang nya.
"Aku ga sengaja ngejatuhin terus aku beresin. Lagian ada apa sih sampek kamu marah gitu. Ada foto kamu sama Ten" ucap Yunji sedikit kesal.
Mendengar itu Johnny melihat Yunji marah lalu menampar wajah Yunji keras "ga usah bawa-bawa dia"
Yunji terkerjut melihat Johnny yang menamparnya keras. Diusapnya pipi nya yang panas sambil menahan tangis. "Harus sampai aku ditampar?"
Johnny memejamkan matanya dan menghela nafas kasar lalu membawa Yunji kedalam pelukannya. "Maaf"
Yunji menangis dipelukan Johnny "aku selalu maafin kamu Jo. Bahkan atas semua kesalahan kamu. Tapi kenapa kamu terus ngelakuin itu. Kamu selalu bersikap manis, selalu ketawa kalau lagi sama dia. Tapi sama aku, kamu bahkan ga pernah kenalin aku ke temen-temen kamu yang lain. Kamu malu? Malu sama keadaan aku yang kayak begini, kamu anggep aku sama bayi aib buat kamu. Sampai kamu ga mau orang lain tau aku lagi hamil anak kamu"
Johnny mempererat pelukannya dan mengusap kepala Yunji.
"Aku capek Jo. Aku capek nanggung ini semua sendirian sementara kamu masih bisa bebas ngelanjutin hidup kamu. Bayi ini berhak hidup, dia berhak dapet perhatian dari kamu. Kamu tau, dia selalu gerak-gerak aktif setiap kamu ada di dekat kita, selalu ngerespon setiap kamu ajak ngobrol dia meskipun ga sering. Dia butuh kamu Joo, aku juga butuh kamu" Yunji terus menangis dan mengeluarkan semuanya sampai rasanya sesak.
"Maaf Sayang, Maaf aku bener- bener minta maaf udah seegois ini" Johnny menghapus air matanya yang juga entah sejak kapan keluar.
Yunji melepaskan pelukan Johnny lalu menghapus air mata dan dan mengatur nafasnya "sekarang terserah kamu. Aku ga bakal paksa kamu untuk selalu ada buat kita. Kalau perlu aku bakal bilang ke orang tua kamu kalau kita udah ga ada hubungan lagi. Aku masih bisa ngehidupin anak aku sendiri meskipun dengan keadaan yang sederhana. Aku harus tanggung jawab sama perbuatan aku sendiri" setelah mengatakan itu Yunji keluar dari kamarnya meninggalkan Johnny yang hanya diam mematung.
Yunji pergi kearah taman belakang dan duduk disana. Yunji mengusap perutnya, bayinya terus bergerak. Mungkin bayinya marah karena Yunji marah ke sang Papa "udah donk nak. Kamu marah sama Mama gara-gara marahin Papa kamu? Kamu gak mihak Mama yang bawa kamu kemana-mana?" ucap Yunji pada putri nya.
T. B. C

KAMU SEDANG MEMBACA
BOYRIEND || BEFORE HUSBAND
FanficCerita Johnny sebelum memulai kisah bahagianya bersama Ten dan keluarga kecil mereka. Ini cerita GS!