Dua Puluh Tiga

3.3K 189 10
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I



Rani dan Silvi sudah ada di apartementnya Kenan.  "Sekarang jelasin!" Interupsi Rani.

Ya mereka'lah yang ada di apartemen Kenan dan juga yang memukul pintu secara brutal.

Kenapa mereka tahu kalo gue ada di sini? Naura bertanya dalam hatinya.

"Kok, kalian bisa ke sini? dan..."

"Ra, gak usah ngalihin pembicaraan deh." Rani menyela, geregetan sekali dengan Naura.

Naura menatap ke dua temannya. "Gue-" atensi Naura teralih pada Lelaki yang tengah berjalan ke arahnya.

"Ken, kok lo keluar sih? Lo kan baru mendingan. Sana ke kamar lagi," titahnya, tapi Kenan tak mengindahkannya.

Lelaki itu malah duduk di sofa single, sofa panjangnya di duduki oleh kedua temannya Naura.

"Lo sakit Ken? Kenapa bisa?" Tanya Rani.

"Ya bisalah, Ran. Kenan juga manusia biasa yang bisa merasakan sakit," sahut Silvi.

"Bukan gitu bege, maksud gue. Si Kenan kenapa sakitnya gitu." Silvi tidak menimpalinya.

"Ken lo sakit apa?"

Kenan hanya diam saja, tidak mungkinkan jujur? Bisa-bisa dirinya ditertawakan kalau jujur, alasan apa yang membuatnya sakit.

"Ck, kasian banget temen gue, di cuekin."

"Diem lo." Silvi terbahak melihat temannya setengah malu dan kesalnya.

Rani menggerutu, ia kesel dengan Kenan tak menanggapi pertanyaannya.

"Ayo, Ra. Ceritain semuanya!" Ujar Rani tak terbantah.

"Entar dulu, lo tau gue ke sini dari siapa?"

"Gak penting, gue penasaraaaaaan cerita tentang lo dan kenan, ayo."

Naura menoyor kepalanya, "lebay lo."

"Bodo, cepetan cerita!" Apakah waktu ini waktunya? Untuk menceritakan kejadian dimana dirinya menjadi seorang istrinya Kenan.

Mungkin memang ini saatnya Naura menceritakan semuanya.

"Oke, gue akan-"

"Kenan!" Semua menatap kedua lelaki yang diambang pintu.

Kedua lelaki itu menghampirinya lalu bergabung bersama Naura, Kenan, Silvi dan Rani.

"Lo, Kenapa Ken?" Tanya Mario, yang tengah duduk di karpet di ikuti oleh Billy. "Terus semuanya kok ada di sini?" Mario maupun Billy menatap bingung pada semua berada apertemennya Kenan.

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang