Bonus Part

4.9K 187 1
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I



Beberapa tahun kemudian...

Sekarang kehidupan dua pasutri itu begitu berubah. Hanya saja kosa - katanya yang belum berubah.

Biarkan saja, keduanya ingin menjadi dirinya sendiri.

Kenan sekarang sudah bekerja dan juga sudah mempunyai rumah sendiri. Rumahnya tidak terlalu mewah seperti rumah daddy-nya. Disana juga ada pohon mangganya sekisaran sepuluh meter dari kolem renang yang posisinya ada di halaman belakang.

Kenan dan Naura sudah mempunyai dua anak. Yang pertama anaknya berjenis  kelamin perempuan yaitu Ketryn Sanjaya umurnya sepuluh, anak kedua berjenis cowok yaitu Mattew Sanjaya yang umurnya lima tahun.

Sekarang di rumah Kenan sedang kedatangan tamu yang tak diundang.
Siapa lagi kalo bukan Mario bersama istrinya dengan membawa buntutnya satu, anaknya. Yang bermain dengan anaknya Naura, Bungsunya.

Billy juga datang ke rumah Kenan dan Naura bersama istrinya jangan kaget. Ternyata jodohnya Billy tidak jauh dari salah satu sahabat Naura Silvi. Meraka di karuniai anak kembar cowok.
Kedua anaknya tidak di bawa karena kedua anaknya bermain di rumah neneknya.

Rani juga datang dengan bayi yang ada di gendongannya. Kalau Suaminya tidak bisa datang, biasa lagi sibuk dan tak bisa ditinggal.

"Tumben kalian ke sini?" Tanyanya sambil memeluk Mario dan Billy ala laki - laki.

"Ck, kalo kita di sini di sambut sama karpet merah kek atau di kasih minum gitu?"

"Kobokan mau?" Sahut Naura.

"Gak dulu, coba di tawarin sama yang lainnya mau gak? Tapi kalo gue mau jus mangga ya?" Ujarnya tanpa tau malu.

"Sebenernya kita gak menerima tamu yang gak tau diri ya Ken?" Lelaki itu mengangguk tanpa dosanya.

"Bangke lo berdua."

"Yo," peringat istrinya membuat Mario meringis.

"Iya mome."

"Astagfirullah! Mome siapa?" Tanya Rani tiba - tiba.

"Panggilan istri kesayangan gue, kenapa?"

"Aneh."

"Gak pa-pa, yang penting cinta."

"Makin tua, Makin gak jelas."

"Bil, lo dari dulu gak berubah, ngomongnya bikin dedek sakit."

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang