FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
Hanya cerita biasa, tolong jangan di copas. Hargai orang yang punya cerita dari jerih payah author. Hukumnya haram kalo copas titik!
Intinya 'jangan copas/plagiat'
#rank. 03 berani (07/09/2021)
#rank. 01 berani (23/09/20...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. R
. E
. V
. I
. S
. I
"Naura berhenti!" Seketika langkah Kakinya pun berhenti di undakan satu tangga bawah.
Lalu Naura menoleh ke belakang.
Wanita paruh baya itu menatap anaknya dengan menahan amarah. "Mama perlu bicara sama kamu," ucap Mera, dengan malas Naura berjalan ke arah sofa.
Kedua orang tuanya mengikuti Naura yang duduk di sofa.
"Kamu keterlaluan Naura! kenapa kamu melakukan itu di dalam toilet dengan Kenan?" tuduh Mera-mamanya Naura dengan nada yang tersungut - sungut.
"Terserah mama, kayaknya dimata mama, gue selalu salah. selalu dinilai buruk! bahkan tanpa tau sebab kejadiannya gimana. mama selalu menghakimi gue!" Ucap gadis itu dengan nada sedikit tinggi.
"Jaga ucapan kamu Naura! Dan jangan bentak mama kamu! Kamu itu tidak pernah sopan terhadap semua orang, termasuk kedua orang tua kamu!" Sela Budi-papanya Naura yang pusing dengan kelakuan anak semata wayangnya.
Naura berdiri dari duduknya, "papa gak salah ngomong kayak gitu? Padahal kalian loh yang GAK PERNAH MENGAJARKAN NAURA TENTANG SOPAN SANTUN! jadi saya gak tau apa itu artinya sopan santun ...," Ucapan Naura diakhir kalimatnya melirih.
Mendengar perkataan anak gadisnya, apalagi ada suara lirihnya, membuat suami-istri itu tertohok di dalam hatinya.
"Udah ya? Naura mau ke kamar, capek. Kalo mama sama papa tadi ke ganggu sama Naura waktu sekolah, Naura minta maaf. lebih baik mama sama papa lanjutin aja pekerjaan kalian yang super-super sibuk itu, semuanya gue cabut." Gsdis itu mulai berjalan lalu menaiki undakan tangga.
"Naura!" Interupsi Mera dengan hati yang masih sesak.
Tak lamanya gadis itu berhenti di kelima anak tangga.
"Keluarga Sanjaya akan datang kerumah kita, kamu malam ini tidak boleh pergi kemana-mana, terus kamu juga makeup yang cantik."
Ya sebelum pulang, kedua orang tua Naura maupun Kenan berunding tentang anaknya.
Naura dan Kenan tak ada diantara kedua orang taunya.
