. R. E
. V
. I
. S
. I
Kenan membayangkan jemari besar Sandi yang bagaimana membelai rambut panjangnya Naura, membuatnya bagaikan terseret tali lalu di hempas begitu saja, sehingga hatinya terasa sesak.
Ia belum tahu apa yang di rasakan oleh pada dirinya ini. Yang jelas hatinya sampai sekarang masih sesak bahkan semakin sesak.
Tidak mungkinkan ia mulai menyukai Naura, si cewek bar-bar? Percayalah Naura tidak ada dalam kriterianya.
Tapi mengapa jika Naura menginginkan pernikahannya berakhir? Hatinya rasanya tak rela? Dalam dirinya tak rela jika dirinya melepaskan Naura dalam kehidupannya?
Clek
Bunyi daun pintu kamar mandi menyadarkannya dari lamunannya, atensinya melihat Naura yang sudah rapi dan menggunakan dress selutut bewarna navi.
"Gue pulang malem, tapi kayaknya gue nginep, lo gak usah nunggu gue pulang," ucapnya, sambil membawa sling bag yang terbuat dari kaca warnanya gold.
Kenan tak menanggapi apapun, lelaki itu malah sibuk dengan ponselnya.
Naura hanya menghela napas saja, melihat sikap Kenan acuh tak acuh padanya, ya sudahlah Naura pergi saja yang penting ia sudah izin pada Kenan.
Tak lama gadis itu keluar dari kamar, ketika gadis itu tak terlihat dari pandangannya, lelaki melempar asal ponsel yang tadi di genggamnya.
"Sial!" Kesalnya entah untuk siapa umpatan itu.
Lain halnya dengan Naura, gadis itu wajahnya berseri-seri karena malam ini adalah hari spesial pacarnya ulang tahun, gadis itu sudah ada di mobil bemonya, ia ingin menyusul kedua temannya sebelum itu Naura melihat jam yang ada melingkar pergelangan tangannya yang menunjukan setengah sepuluh.
Berarti se-jam lebih dirinya akan ke apartemen Sandi, setelah menerka-nerka gadis itu menjalankan mobilnya ke rumah Rani, karena kedua temannya ada di sana.
Silvi sengaja tidak pulang ke rumahnya, alasannya tak ingin membuang waktu, jadi Silvi pulang bersama Rani dengan mobil kesayangannya Rani.
Dua puluh lima menit Naura sudah sampai di pekarangan rumahnya Rani, Naura sudah keluar dari mobilnya kesayangannya.
Tanpa mengucapkan salam, gadis itu masuk saja ke dalam rumah besar Rani, rumah temannya ini cukup sepi orang tuanya dan orang tuanya Rani itu tak jauh berbeda dengannya, terlalu sibuk dalam bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)
De TodoFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Hanya cerita biasa, tolong jangan di copas. Hargai orang yang punya cerita dari jerih payah author. Hukumnya haram kalo copas titik! Intinya 'jangan copas/plagiat' #rank. 03 berani (07/09/2021) #rank. 01 berani (23/09/20...