Tiga Puluh Lima

3K 161 8
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I




"Kalian harus hormat pada bendera dengan benar, jangan berubah-berubah tetap tegak. Awas saja kalau melanggar hukuman kalian akan saya tambahkan," cerocosnya, membuat Naura malas mendengarkannya, apalagi pak Suprito berjalan dengan mondar-mandir seperti setrikaan, Naura pusing jadinya.

"Ingat ucapan saya!" Naura mengiyakan saja, biar cepat kelar dengan pak Suprito sedangkan Kenan hanya diam saja.

"Saya ke kantor," ucapnya, sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

Lalu pak Suprito melenggang pergi.

"Nyenyenye," cibir Naura pada pak Suprito.

Kenan di buat tersenyum melihat tingkah gadis itu.  "Ra, jangan begitu, dia pak guru BK."

"Bodo, bacot banyak banget, pengen banget gue bales tuh bacotannya tapi gue lagi males ngeladeninnya, dahlah yah."

Tiga puluh menit lamanya, keduanya sudah di guyur dengan keringatnya sendiri.  "Ken, kita ke kantin yuk?" Ajak Naura, sambil melirik kanan-kiri, sapa tau ada pak Suprito? Gagal nanti akan ke kantinnya.

"Terus hukumannya bagaimana, Ra?" Tanya Kenan, tangannya kanannya yang masih berada di dekat alisnya.

"Dahlah Ken, gak usah nurut sama hukuman, gue laper nih. Kuy?" Naura tak ingin menyerah membujuk Kenan, sampai mengiyakan ajakannya.

"Tap-"

"Ck, dahlah urusan pak Sup belakangan aja." Tanpa izin tangan Naura memegang pergelangan Kenan untuk menuju ke kantin.

Kenan hanya menghela napas saja, dan mengikuti apa yang dia mau.

Keduanya sudah sampai ke kantin, di kantin hanya beberapa orang saja. Dan sebagainya para pedagang.

Keduanya tengah duduk di dekat luar, di sana terlihat ada yang main bola basket. Ya memang kantin dan lapangan basket jaraknya tidak jauh.

"Ken, lo mau makan apa?"

Kenan berpikir sejenak, "roti-"

"Ck, gak kenyang, nasi goreng aja."

"Kalau begitu, tadi kamu saja yang pesen Ra. Saya terserah kamu saja makan apa pun saya ikut kamu."

"Heh? Yang bener?! Kalo gue makan rumput lo juga harus makan ya?"

"Aish, saya bukan mbee, Ra."

"Lah katanya, terserah gue."

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang