Tiga Puluh Sembilan

3.1K 187 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.


Area Dewasa ⚠

Bibir yang bergincu merah merona, pipi yang sudah di foundation di taburi bedak serupa dengan kulitnya bersamaan blush-on sedikit mengenai kedua pipi, dagunya bewarna pink, rambut dicepol keatas,di dekat pelipisnya di biarkan sedikit tersisa.

Jangan lupakan gaun yang dikenakannya, gaun yang simpel tapi elegan di depan dadanya ada brukatnya.
Gaunnya yang panjang dan menutupi kakinya di baluti high heels.

Gadis itu menggandeng lengan seorang lelaki dengannya yang begitu elegan berjalannya.

Lelaki itu juga tak kalah tampannya dengan mengenakan tuxedo, dengan warna hitam didalamnya kemeja putih berdasi kupu-kupu.

Semua atensinya melihat kedua sejoli itu dengan tak berkedip.

"Ken, gue risi di liatin kayak gitu?" Bisiknya yang menoleh ke samping.

"Bukan kamu saja, tapi saya juga risi Ra." Keduanya terus saja berjalan.

"Ra nanti, kamu jangan kemana-mana sama saya saja, mengerti?" Naura hanya mengangguk saja.

Keduanya sudah ada di altar palu bersalaman dengan kedua pengantin baru, "selamat, semoga langgeng, maaf kalau daddy saya tidak ke sini." Kenan dengan bahasa inggrisnya.

"Tak apa."

Naura hanya tersenyum saja.

Kemudian keduanya turun dari altar.

"Halo apa Mr.Sanjaya ? Anaknya pak Semi?" Kata orang asing itu yang pakai bahasa inggris.

"Ya, kamu tau?"

Pria yang sudah berumur itu mengangguk,  "saya juga rekan bisnisnya." Kenan tak kaget lagi, memang Daddnya itu terkenal dengan bisnisnya di mana-mana.

Naura cemberut karena Kenan mengabaikannya, lalu tanpa izin Nuara melenggang pergi begitu saja, percuma ada di sana kalau di abaikan, lebih baik Naura memilah makanan yang sudah bersejejeran.

Tanpa sadari ada yang mengawasi gerak-geriknya Kenan dan Naura sejak dari awal.

Naura menatap berbagai makanan yang ada di sana, di sana juga ada alkohol yang kadarnya tinggi.

Naura memilih alkohol yang cairan bening itu, ia sudah beberapa minggu ini tidak meminumnya.

Ia akan meminum hanya satu gelas saja, agar tidak mabuk.

Naura yang tengah sendirian, ada yang menghampirinya, yaitu cowok tampan.

"Hai? Kamu sendirian?" Tanyanya, dengan bahasa inggris tapi dengan logat Moskownya begitu kental.

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang