Tiga Puluh Delapan

2.9K 173 6
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I




Keduanya sudah sampai di Moskow, begitu banyak orang asing. "Ken, habis ini kemana lagi?" Tanya Naura, yang tengah menyeret koper warna abunya.

"Langsung ke hotel saja, Ra."

"Terus kita ngapain lagi?"

"Kan saya sudah bilang ke hotel."

Naura menggaruk pipinya yang tiba-tiba gatal. "Oh, iya yah. Eh tapi? Maksud gue ke sananya sama apa kita jalan gitu?"

Kenan terkekeh pelan. "Ya tidak seperti itu juga Ra."

"Nanti ada yang menjemputnya, tenang saja." Lanjutnya.

"Oh, gitu?" Kenan mengangguk saja.

Naura itu ada saatnya garang, galak kayak preman. Kadang juga ketus, cerewet, dan sekarang gadis itu menampilkan mimik mukanya dengan polos.

Ingin rasanya Kenan mencubit pipinya yang mulus itu. Tapi ia masih sayang dengan tubuhnya.

Tau sendiri jika Naura bukan kebanyakan cewek di luar sana. Dia akan membalasnya jika ada yang mengusiknya dengan tidak cuma-cuma, dirinya sampai bergidik ngeri jika membayangkannya.

"Lama gak sih Ken?" Tanya Naura.

Kenan tersadar dari lamunannya menatap Naura. "Hmm? Apa?"

"Ck, lo jangan ngelamun Ken nanti kesambet gimana? Gue gak bisa sadarin lo nantinya."

"Mana ada seperti itu? Saya melamun juga tidak kesurupan kok."

"Ya kali kan Ken?"

"Kamu mau saya kesurupan?"

"Ya janganlah Ken."

"Tapi sepertinya saya kesurupan."

Naura menatap horor pada Kenan. "Lo kesurupan apa Ken? Jin tomang?!"

Kenan menoyor kepalanya Naura. "Mana ada? Bukan lah."

"Terus kemasukan apa?!"

"Cinta kamulah Ra."

"Garing banget sih Ken!" Saltingnya, dalam hati mah beda lagi.

'Njir gue di gombalin sama pak ketos,' ucap dalam hatinya, Naura mesem-mesem sendirian kan jadinya.

Punggung tangan menempelkan di kening Naura. "tidak kesurupan?"

Naura memegang tangan Kenan yang ada di keningnya. "Alhamdulillah gue sadar seratus persen. Lo salah jalur tuh tangannya. Pertanyaannya bukan gitu kalo ngecek kening gue tapi gini." Naura berdehem sejenak lalu menirukan gaya bicara Kenan. "Kamu tidak sakitkan Ra? Sepertinya tidak? Hanya saja tidak waras."

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang