Empat Belas

3.7K 206 3
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I


Entah itu sebuah kebetulan Kenan dan Naura, sudah ada di parkiran mobil secara bersamaan.

Tapi lelaki itu tak sendirian, melainkan dengan Sandra, Naura hanya menatapnya saja tanpa berkomentar apapun. Gadis itu sembari melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Sebenarnya gadis itu masih ada di luar mobil hanya untuk menunggu kedua temannya itu yang detik ini belum ke sini.

Ia melihat lelaki itu sudah masuk ke dalam mobilnya di susul dengan Sandra, Naura berdecih melihat tingkah Sandra yang berusaha mencari perhatian dari Kenan, tapi lelaki itu hanya acuh tak acuh.

"Ck, Rani sama Silvi ke mana sih? Gue tinggal mampus tuh berdua, gak tau apa gue kayak ikan yang mau di garingin di sini," grutunya, masih dengan bersedekap.

Tak lama kedua temannya muncul di hadapannya dengan napas tersengal-sengal.

"Hoh! Maap lama beb," ujar Rani, sambil menyelipkan rambutnya yang sempat berantakan.

"Ho,oh. Kita tadi di suruh piket sama ketua kelas, rese banget sih tuh ketua kelas masa gak piket di denda lima puluh ribu kalo gak, di aduin sama wali kelas."

Naura mengangguk kepalanya, "Ayo," katanya, yang tanpa basa-basi.

Kedua temannya menuruti kata dari Naura.


.   .   .   .


Nuara dengan nyamannya badannya tertelungkup, lalu kepalanya di alas boneka beruang.

Sekarang dirinya ada di rumahnya Silvi, semenjak pulang sekolah ketiganya memutuskan tidak kemana-mana hanya di rumah Silvi saja.

Dilihatnya kedua temannya yang sudah tertidur pulas, gadis itu sebenarnya ingin tidur juga tapi mata ini tak ingin terpejam sama sekali.

Di otaknya ia memikirkan, bagaimana kelanjutan pernikahannya kalau tak ada kemajuan sama sekali.

Kalau ia pisah dengan Kenan, dirinya tak masalah tapi ini ada di permasalahannya pada Kenan, lelaki itu ketika membahas berpisah dia tak menjawab apa-apa.
Hal itu Membuatnya bingung, sebenarnya ia tak ingin memaksa kalau Kenan bersamanya, karena percuma di pertahankan kalau tidak ada cinta diantaranya?

Lebih baik berpisah bukan? Itu solusi yang benar.

Ia membebaskan kehidupan Kenan, apalagi keduanya masih sangat muda pasti banyak sekali pemikiran tentang cita-cita yang ingin tergapai.

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang