Tiga Puluh Dua

3K 169 5
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I

Jemari besar milik Kenan meraba-raba tempat yang dimana tempatnya Naura, dahi lelaki itu berkerut samar, di sampingnya terasa kosong dengan penasarannya kelopak mata itu terbuka.

Ternyata benar, Naura tak ada di sebelahnya.  "Kemana dia? Apa'kah dia sudah berangkat sekolah? Tapi sekarang masih pagi?" banyak pertanyaan di dalam otak Kenan.

Tak ingin menerka-nerka, lelaki itu bangkit dari ranjangnya.

Lelaki itu membersihkan diri, lalu memakai setelan formal. Ya Kenan sekarang tidak sekolah, dirinya harus menghadirkan rapat penting di kantor Daddy-nya.

Sebenarnya ia ingin izin dengan Daddy-nya tak berkantor dulu karena Kenan ingin sekolah bersama Naura, tapi? Naura sudah sekolah lebih dulu.

Kenapa Kenan tahu jika Naura sudah berangkat sekolah? Ia tahu dengan kebiasaan Naura jika baju seragamnya tak pernah di masukan kedalam almari melainkan di cantolan di daun pintu. Tasnya juga tak ada di meja belajarnya.

Tandanya Naura sudah tak ada di apartemennya.

Kenan di buat menghela napas dengan sikap Naura semenjak tadi malam, gadis itu berubah.

Tapi ya sudahlah, ia tak mempermasalahkan itu semua.

Rasanya ia ingin berangkat sekolah bersama Naura, tapi mungkin dewi fortuna tak berpihak kepadanya.

Jadi Dirinya akan menjemput pulang Naura saja ke sekolah lalu kembali lagi ke kantor, melihat jadwal hari ini sangat padat. ia akan membawa Naura ke kantor Daddy-nya untuk menemani dirinya di kantor.

Sudah rapi dengan setelan formalnya. Kenan, keluar dari Apartemennya.

Kenan menuju ke parkiran di mana mobil dirinya berada.
Tanpa menunggu lama, Kenan menjalankan mobil miliknya dengan kecepatan sedang.

Tiga puluh menit Kenan datang, lelaki itu langsung ke tempat rapatnya, semua file sudah di siapkan sekretarisnya yang bernama Deni lebih tua darinya dengan selisih sepuluh tahun. Sekretarisnya itu kepercayaan perusahaan Daddy-nya.

Sudah beberapa jam, akhirnya rapat itu selesai. Klien sangat puas dengan apa yang di presentasikan oleh Kenan, bagaimana dengan wibawanya, perkataan jelas lugas tanpa ragu, membuat klien percaya dengan group Sanjaya.

Kenan dan Daddy-nya tersenyum bahagia mendengar respon dengan kerjasamanya.

Semi dan Kenan masih ada di ruang rapat.  "Kamu hebat Ken, klien dengan cepat menyetujui kerjasama dengan perusahaan kita. Kamu tau? Keuntungan yang kerja sama kita dengan perusahaannya begitu sangat besar."

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang