Dua Puluh

3.8K 191 1
                                    

   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.   R

.   E

.   V

.    I

.   S

.    I


Saat ini Nuara dan Kenan ada di rumah kediaman Sanjaya, tadi saat ingin ke apartemennya. lelaki itu di telpon oleh Mommy-nya, Katanya suruh Naura ke rumahnya Kenan tak membantahnya dan Naura pun menyetujuinya.

Kebetulan juga kalau gadis itu ke apartemen tidak ada temannya, saat nanti dirinya bermain ke apartemen temannya, Mario.

Jadi tak masalah jika Naura bersama mommy-nya, dan kebetulan juga Daddy-nya lembur nanti malam entah selesai jam berapa.

"Yaampun menantu Mommy akhirnya kamu ke sini juga." Rina-mommy-nya Kenan sambil membawa menantunya di ruang seperti biasa, keluarga itu menghabiskan waktu di ruang keluarga jika berlibur.

"Ken, kamu jangan lama-lama kalo mau main, inget kamu bukan lelaki lajang lagi."

"Awas saja kamu kalau pulang malem banget, Ra kamu harus kunciin kamar kamu jangan di buka pintunya." Wanita itu sudah duduk sofa yang empuk.

"Saya setuju Mom, jelaslah saya gak akan buka pintu buat Kenan." Naura menyahutinya.

"Tidak mommy- tidak Naura, sama saja mengancam," gumamnya, yang terdengar di telinga kedua perempuan yang berbeda generasi itu.

"Biarin, biar lo di temeni tuh sama nyamuk."

"Naura di apart saya tidak ada nyamuk, jadi aman."

"Ken, kamu ingin selalu berdebat begitu? Katanya ingin ke temanmu?" Sela Rina.

"Eh, iya mom. Saya pergi dulu," pamitnya, sembari menyalami tangan punggung mommy-nya.

"Ken, kamu tidak berpamitan begitu, dengan istrimu?" Naura yang tengah duduk menyembunyikan jantungnya yang bertalu-talu.

Kenan beralih ke arah Naura sambil menghampirinya. "Saya pamit," ucapnya saraya mengelus surai rambut Naura.

Dengan pelan Naura memegang tangannya lalu mencium punggung Kenan. "Iya, tapi lo hati-hati di jalan."

Kenan tersenyum tipis, ternyata Naura memperdulikannya.

Lelaki itu mengecup kening sangat dalam, lalu melepaskan cium di kening Naura. "Ya sudah, saya pamit." Naura hanya mengangguk kepalanya.

Hadeuh Kenan bisa aja melelehkan hati Naura.

Mommy-nya Kenan yang melihat anak dan menantunya, hanya tersenyum saja. Wanita itu berharap keduanya tetap rukun seperti ini saja dan menghindari yang namanya perpisahan.

Cewek Bar-Bar & Cowok Kalem (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang