"Kia," panggil Eggi tiba-tiba.
Kia langsung menoleh ke arah Eggi. "Ya, ada apa?" tanya Kia.
"Eggi lapar," kata Eggi seraya mengelus perutnya.
"Oh iya, t-tunggu aku masakin dulu." Kia langsung berlari ke arah dapur dan sesampainya di sana ia kebingungan harus masak apa.
"Duh mau masak apa ya? mm … ah nasi goreng aja kali ya," batin Kia.
Kia mengambil dua butir telur dari kulkas lalu mengambil semangkuk nasi dari rice cooker, kemudian Kia mulai memasak nasi goreng untuk Eggi.
Eggi yang tadinya sedang berapa di sofa sambil memainkan HP-nya bangkit dan berjalan ke arah dapur karena aroma nasi goreng yang dibuat Kia begitu harum. Eggi duduk di meja makan sambil memperhatikan Kia yang tengah memasak, sementara Kia tidak menyadari kalau Eggi memperhatikannya.
Kia sudah selesai memasak saat ia membalikkan badannya menuju ruang tamu, ia sedikit terkejut karena melihat Eggi yang sudah berada di meja makan.
"Kapan dia ada di sini?" batin Kia.
Kia melangkah menuju Eggi dengan sepiring nasi goreng di tangannya. "Makan-nya pelan-pelan soalnya masih panas," kata Kia seraya meletakkan piringnya di depan Eggi.
Mata Eggi begitu terkagum-kagum melihat nasi goreng yang terlihat enak itu, Eggi mulai menyendok nasi gorengnya lalu meniupnya sebentar kemudian melahap dengan satu suapan.
"Uwah!" teriak Eggi.
"Kenapa? panas? kan tadi dah dibilangin masih panas," kata Kia panik.
"Enak banget!" ucap Eggi bersemangat.
Kia menghembuskan napasnya seraya memasang wajah malas. Kia duduk di kursi depan Eggi sambil melihat Eggi yang sudah kembali melanjutkan makan-nya.
"Makan-nya berantakan, kek anak kecil," batin Kia.
"Mm … Eggi, kamu nggak sekolah?" tanya Kia tiba-tiba.
"Enggak, tapi Eggi masih sekolah," jawab Eggi dengan mulut penuh nasi.
"Hah? maksudnya?"
"Ihh, Eggi nih kelas XII tau, tapi beberapa hari ini Eggi nggak belajar di sekolah tapi di rumah," jelas Eggi dengan mulut dimonyongkan ke depan.
"Kenapa?" tanya Kia yang dibalas gelenggan kepala dari Eggi dengan mimik wajah murung.
Melihat perubahan ekspresi wajah Eggi membuat Kia merasa bersalah.
"Mmm, Eggi mau tambah nasi gorengnya?" tanya Kia mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Nggak Eggi dah kenyang," jawab Eggi seraya menyodorkan piring kosong kepada Kia, lalu ia pergi berjalan ke arah ruang tamu.
Kia terus menatap kepergian Eggi sebenarnya ia masih penasaran dengan Eggi yang tidak pergi ke sekolah, tapi saat Kia melihat wajah Eggi yang murung Kia jadi enggan menanyakan.
Kia sudah selesai mencuci piring bekas makan Eggi, sekarang ia tengah berjalan menuju Eggi yaitu berada di ruang tamu, di sana Eggi tengah bermain Game di layar TV.
"Kia sini," ajak Eggi saat melihat kedatangan Kia.
Kia menghampiri Eggi dan duduk di sampingnya. "Kamu lagi main apa?" tanya Kia.
"Eggi lagi main mobil balap," jawab Eggi seraya menunjuk ke arah layar TV. "Kia mau coba main?" tanyanya.
"Mm boleh deh," ucap Kia yang menerima ajakan Eggi untuk bermain Game.
Kia akhirnya bermain Game itu yang dibantu oleh Eggi karena Kia kurang begitu mengerti cara memainkannya, selama bermain Kia merasa senang karena dirinya tidak merasa canggung lagi dengan Eggi, walaupun tidak seakrab yang ia harapkan.
Tok... Tok... Tok....Ketukan pintu berhasil mengalihkan perhatian Kia dari layar TV, ia berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
"Bibi," kata Kia saat ia melihat orang di hadapannya.
"Neng Kia, den Eggi udah makan?" tanya Bi Mae seraya masuk ke dalam rumah.
"Udah Bi," jawab Kia.
"Ooh, kalo gitu Bibi ke dapur dulu ya." Setelah mengatakannya Bi Mae pun pergi ke arah dapur.
Kia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul duabelas siang dan ia jadi mengerti kenapa Bi Mae datang, karena seingat Kia Bi Mae hanya akan bekerja mulai pukul duabelas siang, tapi Kia belum mengetahui alasannya kenapa.
"Kia," panggil Eggi saat Kia berjalan melewatinya.
Kia menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Eggi. "Ada apa?" tanyanya.
"Ayo main lagi."
"Mmm, nanti ya aku mau ke Bi mae dulu."
Kia sudah berada di dekat Bi Mae yang tengah sibuk memisahkan baju kotor.
"Mau aku bantu Bi?" tawar Kia.
"Ehh Kia, nggak usah kamu main aja ama den Eggi," tolak Bi Mae.
"Sebenarnya ... aku mau nanya Bi," ucap Kia seraya tersenyum malu-malu.
"Nanya apa?"
"Bibi udah berapa lama kerja di sini?"
"Mm cukup lama sih, dari den Eggi umur 13 tahun."
"Wah lama itu, berarti Bibi tau banyak dong tentang Eggi."
"Bisa dibilang gitu."
"Kalo Bibi nggak keberatan, boleh nggak ceritain hal yang Eggi suka soalnya aku ingin mencoba lebih akrab dengannya."
Bi Mae tersenyum mendengar niat baik Kia, ia jadi bersemangat untuk menceritakan hal tentang Eggi.
"Den Eggi itu suka banget sama coklat, kalau makanan kek nya semua suka karena den Eggi nggak suka pilih-pilih makanan, terus den Eggi suka main Game, sebenarnya den Eggi itu orangnya sederhana dia apa aja suka," jelas Bi Mae.
"Kalian lagi ngomongin apa?" tanya Eggi yang tiba-tiba datang.
"Mmm lagi ngomongin tentang baju," jawab Kia berbohong.
Eggi terlihat mempercayai jawaban Kia. "Ayo Kia kita main lagi," ajak Eggi.
"I-iya ayo," kata Kia lalu Eggi langsung menuju ruang tamu dengan gembira.
"Bi, aku ke sana dulu ya." Kia pun berjalan menyusul Eggi.
Bi mae tersenyum melihatnya, karena akhirnya Eggi mempunyai teman bermain seusianya, tidak seperti dulu yang bermain hanya seorang diri.
♥♥♥♥♥
Jangan lupa dukung Author dengan cara follow akun ini dan bagikan ceritanya ke teman-teman kalian😉.
Atau kalian juga bisa follow akun
Ig: @sheninur202
Tiktok: @shen_wp05Don't forget to support.
Thanks for reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed )
AcakSedang dalam tahap revisi, jadi maafkan bila ada kata typo atau kalimat yang kurang enak dibaca(✿^‿^). ~~~~~~~~~~~~~~~ Bercerita tentang seorang gadis bernama Kiara Syafitri atau sering dipanggil Kia, ia harus mengalami masa sulit dimana ibuny...