~♥~Keluar rumah

12.6K 610 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Eggi sudah tidur dari tadi dan suasana rumah terasa sepi. Kia yang berbaring di kamarnya masih membuka mata, sepertinya ia tidak bisa tidur. 

"Duh, kenapa nggak bisa tidur gini sih," batin Kia

Kia mengambil ponsel-nya yang berada di meja, ketika ponsel-nya sudah berada di tangan muncul sambung telepon dari nomor yang tidak dikenal, lantas Kia pun mengangkatnya.

Sambungan telepon

"Halo," kata Kia. 

"Halo Kia, ini Agil," ucap Agil di ujung telepon. 

"Ohh Agil, kirain siapa. Kenapa Gil?" 

"Gapapa sih cuma tes nomornya aja."

"Oh gitu."

Percakapan mereka berhenti sejenak karena tidak ada yang bertanya, Kia juga tidak tau harus bicara apa. 

"Btw, lo besok ada acara?" tanya Agil tiba-tiba. 

"Kurang tau memang kenapa?"

"Kalo nggak ada ayo ketemuan."

"Aku nggak tau bisa apa nggak, aku harus tanya Eggi dulu."

"Eggi … Emang harus ada dia ya?"

"Yaa, begitulah."

"Okeh okeh deh,"

"Iyah, entar kalo bisa aku kabarin."

"Okeh, gue tunggu."

"Iya dahh."

Setelah mengatakannya Kia mematikan sambungan telepon tersebut, lalu meletakkan ponsel-nya karena sudah mulai merasa mengantuk. Kia pun memejamkan matanya dan tertidur sangat lelap.

Pagi harinya. 

Kia terbangun dari tidurnya, ia turun dari kasur lalu melangkah keluar kamar menuju dapur. Saat sampai di dapur Kia terkejut karena melihat Ridwan yang ada di sana tengah membuat kopi. 

"O-om Ridwan, Om sudah pulang?" tanya Kia. 

"Iyah, tadi subuh Om datangnya," jawab Ridwan lalu menyeruput kopi yang dibuatnya. 

"Yaudah ya om ke kamar dulu," lanjut Ridwan, setelah itu ia berjalan menuju kamarnya dengan membawa secangkir kopi. 

"Kok om Ridwan nggak ngabarin kalo dia pulang hari ini? kenapa ya?" batin Kia penasaran.

"Sudahlah mending mulai kerja," kata Kia seraya mengikat rambutnya tinggi-tinggi, tapi sebelum ia memulai pekerjaannya Kia pergi menuju kamar mandi terlebih dahulu untuk mencuci mukanya. 

Di satu sisi, Ridwan yang tengah berjalan menuju kamarnya menghentikan langkahnya saat melewati pintu kamar Eggi alhasil ia masuk ke dalam karena kebetulan pintu kamar Eggi tidak dikunci, Ridwan duduk di pinggir kasur Eggi saat ia sudah berada di dalam, ia menatap wajah putranya itu dengan seksama yang tengah tertidur lelap.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang