~♥~Bonus Chapter 1

6.7K 255 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Viona, tolong bantuin ibu sini."

"Dasar tuan putri baru bangun," timpal Meisa ketus.

Gue hanya mengacuhkan ucapannya. Hari ini kediaman keluarga mahatmanata sangat amat sibuk menyiapkan acara pernikahan besok. Yah kalian tau lah pernikahan siapa?

Jujur gue sedikit terkejut saat mengetahui si anak manja itu mau menikah, tapi sekarang seperti dia gak pantas lagi di
panggil anak manja.

Dirinya yang dulu sangat amat jauh berbeda dengan sekarang, tapi gue bersyukur karena dia berubah. Tidak pernah lagi diinjak-injak, justru sekarang dia membawa perubahan besar terutama untuk keluarga mahatmanata ini.

Dulu gue sangat benci keluarga ini, karena aturannya yang menurut gue konyol. Tapi sekarang setelah Oma pensiun dan digantikan oleh Om Ridwan semua aturan konyol itu musnah tanpa sisa.

Dan kalian tau siapa yang bikin Oma pensiun? Yaps, Eggi. Gue gak tau apa yang Oma dan Eggi bicarakan sampai Oma memutuskan untuk pensiun. Yahhh lagian gue juga gak mau tau, yang pasti keluarga ini tentram.

"Mikirin apa sih sampai ngelamun kek gitu."

Gue melihat ke arah sumber suara, menatap malas lalu menyingkirkan tangannya yang merangkul bahu gue sembarangan.

"Kasar banget sama Abang sendiri," ucap Eggi.

"Dihh Abang?!"

Kalian lihat, si anak manja ini benar-benar berubah. Kenapa dia kepedean banget sih? ke mana Eggi yang polos duluuu??

"Tuh kan tuh kan bengong lagi. Udah mendingan ikut Abang."

"Sekali lagi lu panggil diri lu Abang gue tonjok lu."

"Emang kenapa aku kan emang Abang kamu."

"Cih, jangan sok tua."

"Udah Udah ayo ikut," ajaknya sambil menarik paksa gue buat ikut bersamanya.

Arghhh, benar-benar nyebelin.

♡♡♡♡

"Anak ibu cantik," puji Linda seraya tersenyum namun kemudian perlahan air matanya jatuh.

"Lohh mamah kok nangis?" tanya Kia bingung.

Linda meletakkan tangannya di pipi Kia. "Mamah hanya terharu nak, anak kecil mamah kini akan menikah," ucapnya.

Kia tersenyum mendengar ucapan ibunya. "Aku akan selalu jadi anak kecil mamah," kata Kia.

Linda tersenyum bahagia, lalu memeluk tubuh putrinya begitu erat. Rasa bahagia, senang dan sedikit haru yang dirasakan Linda ketika melihat putrinya mengenakan gaun pengantin. Dulu dirinya tidak pernah berpikir putrinya akan cepat-cepat menikah, namun sekarang di hadapannya ia menjadi saksi mata putrinya menikah dengan pria pilihannya.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang