~♥~Kebenarannya

6.2K 345 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sementara itu di rumah Kia, Kia sedang berbincang dengan ibunya mengenai apa yang terjadi diantara Om Ridwan dan ibunya.

"Mah, jadi apa yang terjadi?" tanya Kia pada ibunya.

Linda masih terdiam tidak menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Mah," ucap Kia memelas.

"Baiklah Mamah akan bicara," kata Linda yang berhasil membuat senyum Kia mengembang.

"Keluarga Mahatmanata adalah penyebab ayahmu meninggal." Kia membelalakkan matanya kala mendengar kelanjutan perkataan ibunya.

"A-apa?! Mamah serius?" tanya Kia dengan suara gemetar.

"Iyah Nak, mereka penyebab ayahmu meninggal!" Kali ini Linda sedikit meninggikan nada bicaranya.

Kia membisu seakan tidak bisa lagi berkata-kata, ia sangat terkejut mendengar perkataan ibunya.

"Dulu … ayahmu bekerja di keluarga mahatmanata sebagai seorang sopir pribadi ibunya Eggi, saat pertama ayahmu bekerja di sana tidak ada hal yang terjadi semuanya berjalan baik. Bahkan, ayahmu selalu bercerita tentang kebaikan keluarga mahatmanata, tapi setelah pertengahan tahun ayahmu selalu pulang malam dan terlihat kelelahan, namun ayahmu selalu tersenyum dan terus menceritakan hal baik tentang keluarga itu."

Linda bangkit dari duduknya, melangkah ke arah foto Kia sewaktu kecil dan meraihnya.

"Tapi kamu tau Nak, ayahmu terlalu pekerja keras, dia selalu bekerja dengan baik kepada keluarga itu. Entah pekerjaan apa yang mereka berikan kepada ayahmu sampai-sampai ia jatuh sakit karena kecapean. Dan bodohnya, ayahmu masih tetap bekerja, mereka juga tidak punya belas kasihan masih memberikan pekerjaan kepadanya. Yang paling tidak bisa Mamah lupakan adalah saat kelahiran dirimu, setelah Mamah melahirkan Ayahmu langsung mendapat panggilan dari keluarga itu, Mamah sudah melarang ayahmu untuk tidak pergi tapi dia terlalu keras kepala, dia lebih mementingkan keluarga itu daripada Mamah. Dan esoknya Mamah mendapat kabar ayahmu mengalami kecelakaan."

Linda menangis tersedu-sedu kala teringat kejadian itu, Kia yang mendengarkan ibunya bercerita ikut meneteskan air mata.

"Saat pemakaman ayahmu … tidak ada satu pun dari keluarga mahatmanata yang hadir, itu yang membuat Mamah marah, padahal ayahmu sudah bekerja keras dan selalu menganggap mereka orang baik tapi … tapi mana?! ke mana mereka saat pemakaman ayahmu?! … Mamah marah Kia, Mamah kecewa, maka dari itu Mamah memutuskan tinggal di pedasaan daripada di kota. Mamah benci orang-orang dari mahatmanata." Linda tidak dapat mengontrol emosinya setelah menceritakan semuanya kepada Kia, ia menangis sejadi-jadinya dan Kia langsung menghampiri ibunya lalu memeluknya.

"Mamah marah Kia," ucap ibunya dengan suara gemetar.

Kia hanya memeluk erat ibunya, mulutnya terasa berat untuk dibuka, ia hanya bisa meneteskan air mata yang terus mengalir di pipinya.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang