Esok harinya seperti yang dijanjikan Ridwan, Eggi dan Kia pergi ke tempat kerja mereka yang sudah ditentukan oleh Ridwan. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sana menggunakan mobil yang dikendarai oleh Ridwan. Eggi dan Kia masih belum mengetahui pekerjaan apa yang akan mereka kerjakan nanti.
"Ayah, apakah masih lama?" tanya Eggi seraya melihat keluar jendela.
"Nggak, bentar lagi sampai," jawab Ridwan sambil fokus ke depan.
Ridwan memberhentikan mobilnya di depan sebuah gedung yang terlihat cukup besar, Eggi dan Kia terpukau melihat gedung itu di dalam mobil.
"Wahh ini kan tempat pembuatan game yang Eggi sering mainin," kata Eggi dengan kagum.
"Karena kamu suka main Game, mungkin ini tempat yang cocok buat kamu," ucap Ridwan.
"Yasudah ayo kita masuk," ajak Ridwan lalu ia keluar dari mobil dan melangkah masuk ke dalam perusahaan itu yang diikuti oleh Eggi dan Kia.
Selama perjalanan Eggi tak henti-hentinya melihat ke sekitar dengan kagum. Bahkan, sesekali ia menunjuk-nunjuk ke arah patung figur superhero yang pernah ia lihat di salah satu Game. Kia juga terlihat kagum karena ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di perusahaan yang besar ini.
"Eggi, Kia ayo," kata Ridwan karena mereka berdua ketinggalan jauh di belakang.
Eggi dan Kia langsung menyusul Ridwan, dan sekarang mereka berada di ruang tunggu.
"Ayah kita lagi nunggu apa?" tanya Eggi.
"Kita menunggu—" Ridwan tidak melanjutkan perkataannya karena orang yang ditunggunya sudah datang. "Nah itu dia," lanjut Ridwan.
Kia dan Eggi begitu terkejut melihat orang yang ditunggu Ridwan adalah Agil. Agil datang dengan mengenakan sweater hitam dan celana jeans.
"Eggi Kia kenalkan ini Agil anak dari pemilik perusahaan ini sekaligus direktur di sini," kata Ridwan yang memperkenalkan Agil.
"Hai," sapa Agil sambil tersenyum.
Eggi dan Kia masih dengan ekspresi wajah melongo, mereka tidak memberikan respon apa-apa karena saking terkejutnya.
"Kalo gitu Om pamit dulu karena sebentar lagi ada meeting, Om serahkan sisanya sama kamu ya Gil," ucap Ridwan pada Agil.
"Siap Om." Agil mengatakannya sambil memberi hormat.
"Eggi Ayah pergi dulu, dengerin kata Agil baik-baik," kata Ridwan yang dibalas anggukan oleh Eggi.
Setelah itu, Ridwan pun pergi meninggal mereka bertiga.
"Udah dong liatin gue nya," kata Agil mulai merasa malu.
"Aku baru tau ternyata orang tua kamu sekaya ini," ucap Kia.
"Yaa soalnya dulu gue nggak mau pamer," ujar Agil seraya mengangkat kedua bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed )
AcakSedang dalam tahap revisi, jadi maafkan bila ada kata typo atau kalimat yang kurang enak dibaca(✿^‿^). ~~~~~~~~~~~~~~~ Bercerita tentang seorang gadis bernama Kiara Syafitri atau sering dipanggil Kia, ia harus mengalami masa sulit dimana ibuny...