~♥~Murung

7.1K 393 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Eggi, Kia dan Agil sudah berada di keluar cafe setelah mendengar semua cerita dari Viona. 

"Kalian mau langsung pulang?" tanya Agil. 

"Kek nya kita mau pergi ke suatu tempat dulu," jawab Kia seraya melihat ke arah Eggi yang dari tadi terlihat murung.

"Kalau gitu gue duluan, ada urusan lain soalnya," pamit Agil.

"Iyah gak papa, duluan aja."

"Oke, kalo ada apa-apa kabarin ya," ucap Agil sambil berjalan menuju mobilnya berada.

Setelah kepergian Agil Kia masih berada di tempatnya, begitu pula dengan Eggi.

"Eggi udah dong jangan murung gitu," bujuk Kia pada Eggi, namun tidak ada respon yang Eggi berikan.

Kia menghembuskan napas terlihat pasrah. "Gimana kalo kita main permainan di mall?" ajak Kia.

"Eggi mau tapi—"

"Udah gak usah tapi-tapi," potong Kia seraya berjalan menarik tangan Eggi.

Kia membawa Eggi ke mall yang tidak jauh dari cafe tadi, sekarang mereka sudah berada di dalam mall dan sedang membeli koin untuk memainkan permainan yang ada di sana. 

"Nih koin punya kamu, ayo coba permainan itu," kata Kia pada Eggi seraya menunjuk tempat permainan lempar basket.

"Siapa yang paling banyak memasukan bola ke ranjang harus minta traktir es krim ke yang kalah," ucap Kia sambil mengambil bola basketnya.

Eggi mengambil bola basket di hadapannya dan mencoba melemparkannya masuk ke dalam ring tapi bola yang ia lemparkan tidak mengenai ring sama sekali. Mata Eggi mulai berapi-api, berusaha memasukkan satu persatu bola basket di tangannya dengan begitu semangat. Kia yang memperhatikan hal itu membuatnya terkekeh.

"Horee!! Eggi menang," teriak Eggi setelah melihat skor akhir dirinya lebih unggul daripada Kia.

"Yah aku kalah deh," ucap Kia.

"Kia harus beliin Eggi es krim."

"Iyah iyah, mau coba permainan lain?" tawar Kia.

"Eggi mau!" ujar Eggi menerima tawaran Kia dengan riang. 

Kia dan Eggi mulai menghabiskan waktu dengan mencoba semua permainan yang ada di sana. Waktu sudah semakin gelap dan mereka berdua baru selesai bermain, sekarang mereka sedang duduk di kursi taman dekat mall sambil menikmati es krim yang dibeli oleh Kia.

"Eggi capek banget, tapi seneng. Apalagi waktu main mobil balap," ucap Eggi seraya meragakan dirinya tengah menyetir.

"Nah gitu dong, ini baru Eggi yang penuh ceria bukan yang pemurung tadi," kata Kia.

"Hehehe, makasih ya Kia."

"Sama-sama Eggi, lagian itu juga tugas aku." 

Eggi tersenyum senang melihat Kia, ia benar-benar bersyukur bertemu dengan Kia. "Udah yu pulang takut Om Ridwan nyariin," ajak Kia.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang