~♥~Mulai kerja

22.5K 1.1K 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kia mengelilingi setiap sudut di kamar itu, ia begitu terpesona dengan interior di dalamnya dan ruang yang cukup luas. Kia berjalan ke arah ranjang lalu membanting tubuhnya ke atas kasur.  

"Empuk banget," batin Kia. 

Kia membalikkan tubuhnya menatap atap kamarnya. "Oh iya, tadi anaknya Om Ridwan itu siapa ya? mmm Egaa atau Aggi sih," ujar Kia mencoba mengingat-ingat

"Kalo gitu, nama Eggi yang waktu di telepon itu anak pertamanya dong … Arghh gak ahk," lanjut Kia seraya mengacak-ngacak rambutnya.

Kia bangun dari tidurnya kemudian ia mengambil ponsel-nya berniat menelepon Ami untuk memberitahu bahwa dirinya sudah sampai.

Sambung telepon 

"Halo," kata Ami di ujung telepon.

"Halo Mi, aku cuma mau ngabarin kalo aku udah sampai," ucap Kia. 

"Wah, syukur lah kalo gitu … ehh tunggu, ini si Mamah mau ngomong."

"Iya sok. "

"Halo Kia," kata ibunya dengan suara yang lembut.

"Halo Mah, Mamah udah makan?"

"Udah, kamu sendiri gimana?"

"Udah Mah, " jawab Kia berbohong, padahal dirinya sama sekali belum makan. "Besok Kia udah mulai kerja Mah," ujar Kia. 

"Syukurlah, semoga kerjanya lancar ya nak. "

"Amin Mah, kalo gitu udah dulu ya Mah. Kia mau beres-beres."

"Iya, dah."

"Dah." Setelah itu Kia mematikan sambung teleponnya.

Kia mengelus-ngelus perutnya. "Ih iya aku teh kan belum makan … meni lapar gini," ucap Kia. 

Tok... Tok... Tok....

Ketukan pintu berhasil mengalihkan perhatian Kia, Kia langsung berjalan untuk membuka pintu. 

"Bibi," kata Kia saat Bibi berdiri di balik pintu. 

"Sini," ajak Bibi namun Kia masih terdiam karena bingung.

"Ihh sini." Kali ini Bibi menggandeng tangan Kia dan membawanya ke dapur. 

Sesampainya di dapur, Bibi memberikan Kia sepiring nasi beserta lauk-pauknya. 

"S-saya nggak laper Bi," tolak Kia. 

"Aish, jangan gitu. Ayo makan lagi bareng Bibi," ajak Bibi. 

"Tapi—"

"Udah ayo," potong Bibi seraya membawa Kia ke teras halaman belakang, di sana mereka mulai memakan makanan yang dibawanya sambil berbincang-bincang. 

"Bibi tuh seneng banget, akhirnya yang gantiin bibi jaga den Eggi itu masih muda," kata Bibi dengan senyuman terukir di wajahnya. 

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang