~♥~Naik pangkat

6.5K 357 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Eggi berada di kantin dekat kantor, karena ia merasa bosan terus duduk di ruangan tadi tanpa melakukan apapun.

"Huh, kalo ada Kia pasti sekarang Eggi gak sendiri," ujar Eggi seraya memegang susu kotak yang dibelinya.

Eggi menyeruput susu kotaknya dengan mulut cemberut karena masih kurang menyetujui tentang Kia yang tidak boleh ikut bekerja.

"Kira-kira sekarang Kia lagi apa ya," kata Eggi.

"Cie! yang kangen sama Kia," ucap Agil yang sudah berada di belakang Eggi tanpa sepengetahuannya.

"Agil! sejak kapan di situ?" tanya Eggi yang sedikit terkejut.

"Sejak lu mikirin si Kia," jawab Agil lalu duduk di samping Eggi.

"Lu ya, belum juga sehari, udah kangen aja sama si Kia," lanjut Agil sambil menyenggol Eggi dengan bahunya.

"Kangen?!"

"Iyah, lu kangen kan?

"Mmm Eggi rasa begitu," kata Eggi seraya menggaruk punggung lehernya yang tidak gatal.

Agil tersenyum tipis melihat Eggi yang salah tingkah. "Lu suka sama Kia?" tanya Agil.

"Hah, mm Eggi gak tau, Eggi hanya merasa nyaman kalo di dekat Kia tapi kadang jantung Eggi berdetak kencang kalo di dekat Kia, Eggi kira Eggi sakit," tutur Eggi.

"Enggak, lu gak sakit, itu wajar saat kita di dekat orang yang kita suka. Itu tandanya lu suka sama si Kia."

Eggi tidak tau harus merespon apa karena ia benar-benar salah tingkah mengetahui fakta dirinya ternyata memiliki perasaan terhadap Kia. "Oh iya, kalau Agil sendiri gimana? apakah Agil juga suka pada Kia?" tanya Eggi.

"Gue suka? gue rasa lebih ke sayang sama dia," jawab Agil tanpa basa-basi.

Eggi terkejut mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Agil.

"Sayang seperti kakak terhadap adiknya," lanjut Agil, "gue hanya mengaggap Kia sebagai adik, walaupun tidak ada ikatan darah di antara kita, dan gue rasa Kia juga mengganggap gue seperti itu." 

Eggi mengangguk-ngangguk tanda mengerti mendengar penjelasan Agil.

"Jadi lu gak usah khawatir, gue nggak akan rebut kok," kata Agil seraya merangkul Eggi.

"E-eggi gak berpikir Agil bakal merebut kok." Suara Eggi terdengar gagap saat mengucapkannya.

"Halah, udahlah. Mending kita balik kerja, biar bisa cepat pulang." Agil membawa Eggi masuk ke dalam kantor dengan tangan yang masih tetap di posisinya yaitu di pundak Eggi.

♡♡♡♡

Hari sudah semakin sore dan ini menandakan waktu Eggi pulang kerja. Sekarang Eggi tengah membereskan mejanya yang berantakan sebelum pulang.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang