2

19 2 0
                                    

Perhatian:

Diharapkan untuk membaca bagian Disclaimer and Warning terlebih dahulu ^^

***

Triiiinggggggg!!!

"Hari ini cukup ya, untuk perkenalan kita, perkenalan pelajaran, dan, gimana aja sih, pelajaran kita selama kelas sembilan ini. Ada yang mau ditanyakan?" tanya bu Asri—guru pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

"Cukup buu," jawab siswa sembilan-sembilan serentak.

"Baik kalau begitu. Pelajaran ibu tutup, mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata, terima kasih." ucap bu Asri pamit.

"Sama-sama buuu, terima kasih kembalii," jawab beberapa siswa.

Sepeninggalan bu Asri dan juga Cakra—sebagai ketua kelas, tak sedikit siswa yang berhamburan ke luar kelas, berjalan menuju meja temannya, berkumpul menjadi satu lingjaran, dan memutar balikkan bangku untuk mengobrol dengan dua orang di belakang mereka.

"Viola, lo ada stok anime apa lagi?" tanya Kanaya.

"Gue rekomendasiin ke lo Haikyuu sama Kuroko No Basuke. Tapi jangan ambil husbu gue ya," ucap perempuan, yang tengah ngemil keripik pedas asal Padang. Karena liburan kemarin dia mengunjungi kampung halamannya di Sumatera Barat sana.

"Mang sape si husbu lu? Kaya cakep aja," celetuk Kanaya. Ia mengambil gadget, dan mengetik kata Haikyuu di google.

"Oikawa ganteng—"

"What what whattt!!! Gue jatuh cinta pada pandang pertama sama Oikawa!!" jerit Kanaya, begitu bagan pemeran dalam Haikyuu terpampang jelas di hadapannya.

Sedangkan Raya, perempuan yang ucapannya terpotong oleh jeritan Kanaya, mendelik. Menatap sepasang mata perempuan bernama Kanaya dengan tajam.

"Oikawa husbu gue. Cari yang lain." ucapnya masih dengan tatapan yang tajam.

"Etdeh biasa aja bu. Tau gue juga," jawab Kanaya menutup mata Raya.

Disini yang paling sensitif ketika husbunya dimiliki orang lain hanya Viola dan Raya. Sedangkan Amara adalah seorang fangirl kpop, yang akan kesal jika biasnya disebut-sebut.

"Amaraaaaa," panggil Anka.

"Jodoh Haechan disiniiii. Ada apa, Ankaaa?" tanya Amara sedikit teriak.

Perempuan itu ternyata tengah sibuk dengan hangeulnya. Ya, ini dia Amara. Perempuan yang misalnya udah suka sama satu hal, dia akan coba belajar dari hal yang berhasil menarik perhatiannya itu.

Kaya, dia suka grup boyband asal Korea bernama Neo Culture Technology, ya, dengan senang hati, dia akan belajar hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan dengan grup boyband itu. Belajar hangeul ini contohnya.

"Amara mau nanyaa," kata Anka lagi.

"Nanya apa cantikk?"

"Bias lo kan Haechan yaa.. Nah, misalnya ada orang lain yang mau biasin Haechan juga, tanggapan lo gimana?"

"Ya senenglah. Secara, itu artinya yang sayang sama Haechan semakin banyak. Ya walaupun awalnya agak shock sih, kenapa lu harus ngebiasin Echan. Begituu," jawab Amara.

"Ooooohh begituu,"

"Iyyaaa, gue nggak sefanatik Viola sama Raya kokk." ucap Amara melirik dua manusia yang duduk tepat di belakang dirinya.

"Gue juga gituu kokkk. Awalnya doang kita rada shock. Sisanya mah kalo udah banyak hari yang dilewatin, baru dehh asikk. Kan serasa punya temen yang sepernasib yekan," ucap Raya.

Vermeiden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang