23

3 1 0
                                    

Perhatian:

Diharapkan untuk membaca bagian Disclaimer and Warning terlebih dahulu ^^

Ini babnya super duper panjang plus menyenangkan guys :)

***

Tiiiinnnnn!!!

Suara dengungan dari salah satu sound speaker di lapangan, membuat Alfi—yang tengah menguping pembicaraan Anka, Kanaya, dan juga laki-laki yang belum ia ketahui namanya, terpaksa harus berhenti. Ia sengaja menapakkan kakinya keras agar orang-orang di depannya itu, tersadar akan kehadiran seseorang.

Setelah Anka menengok, barulah dia betul-betul pergi meninggalkan taman itu. Memasuki bagian guru-guru di lapangan, dan mendatangi salah satu juri.

"Bu, kalo perwakilan kelas saya nyanyinya bawa pasukan, boleh nggak ya?" tanya Alfi.

"Pasukan apa, Alfi? Jangan macem-macem," tanya bu Ama.

"Anak kelas saya bu. Jadi yang nyanyi di atas, terus ada yang ngeramein di bawah," jawab Alfi.

"Ooh, kalo gitu boleeh.. Tapi lagunya gimana? Tetep yang Seberapa Pantas itu, atau diganti?" tanya bu Ama.

"Kalo ganti serius boleh bu?" tanya Alfi tak percaya.

"Boleeh, ko.. Kemarin pas gladi kan cuma tes kekompakan, sama vokalnya. Lagu mah bebas, mau diganti atau enggak," jawab bu Ama.

"Yaampun terima kasih banyak bu.. Soalnya saya tadi main request-request lagu aja gitu bu ke mereka, lupa kalo lagunya boleh diganti atau enggak. Tapi syukur alhamdulillah kalo boleh bu, terima kasih banyak," jawab Alfi membungkuk sembilan puluh derajat di hadapan bu Ami.

"Hahaha, Alfi, Alfi.. Iya sama-sama nak, memang mau diganti lagu apa?"

"Niatnya sii Cinta Monyetnya Goliath bu, cuma kayanya saya mau ganti request lagu deh bu, hehehe.. Tapi saya nggak tau juga si buu, itu mau diacc atau nggak requestementnya," jawab Alfi.

"Oalaah, ih, kamu lagi jatuh cinta yaa??" goda bu Ama.

"Hahahaha iya bu kayanya," jawab Alfi tersenyum malu.

"Eh tapi kamu jangan sampe nilainya berkurang ya Fi?? Terus juga prestasinya jangan sampe goyah gara-gara begituan," ucap bu Ama mengingatkan.

"Iyasiapp buu, pastii," jawab Alfi memberikan jari jempolnya.

"Okedeh kalo gitu.. Siap-siap deh cepett, bentar lagi kelas kalian tampil,"

"Okesiap buu, sekali lagi terima kasih banyak," jawab Alfi kembali membungkukkan badannya, lalu berbalik menuju kelasnya.

"Punten mang Haidar," ucap Alfi.

"Hemz, gue mencium aroma-aroma keinginan seseorang," jawab Haidar sembari mengendus-endus.

"Hehe," jawab Alfi menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Mau apa lo? Cepet bilang mumpung gue lagi mode good friend," jawab Haidar.

"Gue ganti request lagu, boleh? Tapi kali ini gue nggak maksa kaya tadi, Dar. Ini terserah mau lo acc apa engga," jawab Alfi bertele-tele.

"Iya apa cepet?"

Alfi mulai menjelaskan kepada Haidar. Sedangkan laki-laki itu hanya mengangguk, dan membicarakan ide Alfi tadi kepada satu timnya. Tidak lama dari itu, ruang kelas sembilan satu, menjadi ruang kelas paling ramai ketika diadakannya acara ulang tahun sekolah, di tahun ini, 13 Desember 2018.

Sementara itu, Anka dan Kanaya berjalan tergesa-gesa menuju kelas.

"Gue benci banget anjir sama Keano," ucap Kanaya.

Vermeiden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang