10

9 2 0
                                    

Perhatian:

Diharapkan untuk membaca bagian Disclaimer and Warning terlebih dahulu ^^

udah kenyang belum update empat bab sekaliguus?

happy reading y'all <3

***

Triiiinggggggg!!!

"Ya, cukup sekian dari miss, jangan lupa sama tugasnya, wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,"

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, terima kasih miss," ucap seluruh siswa, membalas salam dari Miss Arsya—seorang guru bahasa Inggris.

Sementara di luar kelas 9.9, berdiri sosok laki-laki dengan tas ransel berwarna hitam. Ia sejak tiga menit yang lalu, sudah melangkahkan kakinya di depan kelas itu. Menunggu kedatangan seseorang, untuk diajak makan es krim bersama.

Tepat miss Arsya sampai di luar kelas, ia menyapa laki-laki, yang merupakan anak muridnya dari kelas lain.

"Alfi?" tegurnya.

Alfi menoleh, lalu mengulas senyum tipisnya.

"Halo miss, hehe,"

"Kamu ngapain kesini?" tanya miss Arsya.

"Nunggu Anka, miss," jawab Alfi jujur.

"Untuk?"

"Pulang bareng," jawab Alfi.

Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu, tapi jujur Alfi seumur hidupnya tidak berani bohong, bahkan kepada orang yang lebih tua darinya. Meskipun agak ragu, tapi ia rasa lebih sulit berbohong.

Miss Arsya membalikkan badannya. Lalu menengok ke arah pojokan, dimana Anka sedang merapihkan alat-alat tulisnya, sembari sedikit berbincang dengan Kanaya.

"Anka," panggil miss Arsya.

Perempuan yang dipanggil itu menoleh. Lalu sedikit maju, untuk menghadap ke arah miss Kinan.

"Present miss. Why are you calling out me?" tanya Anka. Wajahnya selalu terlihat lucu, karena mulutnya akan senantiasa terbuka, sampai jawaban itu terdengar.

"Hurry up, finished your job right now! Alfi was being waited you in front of class," ucap miss Arsya.

"Whattt??" sahut Anka heran. Matanya agak menonjol dari biasanya. Lalu langkah kakinya dengan cepat berjalan keluar kelas.

"Here, dia dari tadi bolak balik kaya gosokan nungguin kamu."

"What are you doing, Alfi?" tanya Anka pada Alfi.

"Nungguin lo. Ayo kita pulang bareng," ucap Alfi.

"Ibun?"

"Tadi gue udah minta izin buat pulang bareng, sekalian pinjem anaknya sebentar, buat makan es krim di deket toko susu." jawab Alfi.

"Cieee!!!!"

"Uhuy uhuy,"

"Ap ap apeniii,"

Sahutan-sahutan anak kelas. Membuat pipi Anka sedikit merona. Ditambah lagi godaan dari miss Arsya, yang ia duga sebentar lagi akan keluar. Sebab, matanya sudah menyipit, dan mulutnya tersenyum jahil.

"Makan es krim di samping toko susu mana tuuu? Miss boleh ikut??" tanya miss Arsya.

"Let's go, miss. No problem, you can following me where i go." jawab Alfi cepat.

"Ish, bercanda." jawab miss Arsya tertawa. Sementara Anka sejak tadi hanyak mengulas senyumnya, dan terkadang sedikit menunjukkan deretan giginya.

"Jangan berduaan lama-lama, dosa. Alfi, kalo udah dikasih izin, jaga amanah. Inget, kalian bukan muhrim. Ditambah kalian masih anak smp, jangan macem-macem, loh." pesan miss Arsya.

Vermeiden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang