4

14 2 0
                                    

Perhatian:

Diharapkan untuk membaca bagian Disclaimer and Warning terlebih dahulu ^^

Maafff baru sempett updatee hehe :))

***

Triinggg!!!

Bel berbunyi. Jam pulang telah tiba. Anka berjalan menuju parkiran, bersama Kanaya, Amara, dan Viola. Sedangkan Raya, sudah pulang menaiki sepeda motor.

"Anka," panggil seseorang dari belakang.

"Yaaa?"

"Pulang bareng ayo," ajak orang itu.

Anka yang menjawab panggilan tadi hanya ogah-ogahan, langsung menegakkan badannya. Menoleh, melihat siapa yang baru saja memanggilnya. Alfi.

"Kenapa, Alfi? Tadi kurang denger, maaf," jawab Anka.

"Nggak papa, ayo pulang bareng." ajaknya lagi.

"Tapi ibun?"

"Gue call kalo mau," jawabnya.

"Cek ke depan dulu, gimana? Takutnya si ibun udah sampe," jawab Anka.

"Oalah, yaudah,"

Anka melanjutkan langkahnya, bersama yang lain.

"Anjay gercep juga si Alfi," celetuk Kanaya.

"Kayanya gara-gara kita omongin nggak sih tadii?" jawab Amara.

"Heh ngomongin apa kalian?" tanya Anka.

"Yang tadi itu loh, An," jawab Viola.

"Ooohhh,"

"Panaskah telinganya?"

"Bisa jadi, hahhahaha," jawab Kanaya setengah tertawa.

'Wadoh wadohh, si ibun belum jemput tuh," jawab Kanaya.

"Wadoooh pulang bareng ini maah,"

"Hahahaha wadooh,"

"Nggak ada, An. Gue coba call, ya?" tawar Alfi, yang memang sejak tadi jalan tepat di belakang mereka.

"Okay. Tapi nanyanya, jangan langsung kaya ada niatan mau pulang bareng, ya? nggak enak, takutnya ibun udah mau jalan," ucap Anka lagi.

"Iya, ini gue ngomong diloadspeaker aja," jawab Alfi.

"Oke,"

Alfi mengeluarkan gadget dari saku celananya. Mencari username Ibun Cantik diaplikasi kontak.

"Assalamualaikum, Ibun," ucap Alfi, tepat ketika sambungan telepon tersambung.

"Waalaikumsalam, Alfi. Ada apa, nak?" sahut Ibun dari seberang.

"Ibun udah mau jemput Anka, belum?"

"Lah, emang udah jam berapa ini Alfii?"

"Setengah satu, ibun,"

"Waduuuh, ibun baru selesai masak iniii. Titip Anka sebentar ya, Alfi? Ini langsung siap-siap kokk," jawab Ibun.

"Kalo gitu Alfi anter pulang aja yaa?"

"Hah seriusan? Jangan deh Alfii, takut ngerepotinn," ucap Ibun.

"Enggak ngerepotin sama sekali ibuun," jawab Alfi.

"Serius?"

"Iyaaa,"

"Yaudah kalo gituuu, titip anak ibun yaa?"

"Siap ibuun.. Makasih banyak yaah,"

"Haha iya, makasih juga naak," jawab ibun.

Vermeiden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang