"Perkenalkan saya Kim Seokjin, guru bahasa kalian yang baru sekaligus wali kelas kalian mulai hari ini. Ada yang ingin kalian tanyakan?"
Sana mengangkat tangan kanannya yang kemudian diangguki Seokjin memberi ijin.
"Maaf tapi berapa usia Seokjin Ssaem? Ssaem terlihat begitu muda."
"Ya~~ pertanyaan macam apa itu? Sangat tidak sopan." Sahut Wendy teman sebangku Sana.
"Tidak apa. Saya berusia 25 tahun dan tetima kasih atas pujiannya." Ucap Seokjin ramah.
"Hei, Tae. Kenapa kau tampak tak tertarik? Bukankah dia tampan?" Bisik Jihoon setelah menyikut lengan Taehyung.
"Aku sudah bertemu dengannya kemarin. Dia menabrakku hingga terjatuh." Jawab Taehyung yang mendapat dengusan dari Jihoon.
💜💜💜
"Tumben sekali kau tidak mau ikut kami ke cafè? Padahal ada promo beli 2 gratis 1." Tanya Daniel yang sedang berjalan bersama Jimin dan Jungkook menuju parkiran sekolah.
"Aku lelah." Jawab Jungkook cuek seperti biasa.
"Yasudah kalau begitu. Ayo Jimin kita segera ke cafè. Kasihan jika Yoongi Sunbae, Jihoon dan Taehyung menunggu lama." Ajak Daniel sambil merangkul Jimin.
"Aku berubah pikiran." Sela Jungkook yang membuat Daniel menghentikan langkahnya dan tentu Jimin pun menghentikan langkahnya.
"Wah ada yang ingin bertemu Taehyung nih." Goda Jimin sambil menaikturunkan alisnya.
"Woah, seleramu bagus juga. Tapi bukankah Taehyung itu pacarnya Hoseok Sunbae? Aku sering melihat mereka berboncengan." Ucap Daniel dengan wajah bingungnya.
"Jangan asal. Taehyung masih sendiri dan aku yakin pasti banyak yang mencoba mendekatinya."
Jimin melirik kepada Jungkook yang nampak tak suka lalu tersenyum lebar dan merangkul lengan Jungkook karena tidak sampai jika merangkul pundak Jungkook.
"Ayo kita pergi sekarang."
Sepuluh menit kemudian ketiganya sampai di cafè yang dimaksud. Tak butuh waktu yang lama karena memang jaraknya tak begitu jauh dari sekolah.
"Kamu sudah menunggu lama, Yang?" Tanya Jimin yang mengambil duduk di bangku kosong sebelah Yoongi. Di ikuti Daniel yang langsung duduk merangkul pinggang Jihoon disebelahnya. Tentu Jungkook duduk disebelah Taehyung karena memang hanya tersisa satu bangku saja.
"Tidak. Tapi ngapain lu ajak dia?" Ucap Yoongi sambil menunjuk Jungkook dengan dagunya.
"Dia akan kesepian di kost. Jadi ku ajak kemari. Lagipula dia bisa menemani Taehyung." Jawab Jimin tersenyum manis.
Yoongi sebenarnya sangat tidak nyaman dengan adanya Jungkook yang ikut bergabung namun dia memilih acuh karena yang dia inginkan hanyalah promo cafè yang sangat lumayan bagi kantong anak SMA.
"Biar ku bantu." Ucap Jungkook saat melihat Taehyung yang kesusahan membuka botol air mineral.
Taehyung yang mendengar suara Jungkook pun mengangkat wajahnya menatap Jungkook polos lalu sedetik kemudian menautkan alisnya.
"Tidak perlu. Terima kasih."Jungkook masih menatap Taehyung yang kesusahan membuka botol lalu merampas pelan botol tersebut dan membukanya dengan mudah.
"Tanganmu bisa terluka jika terus memaksa membukanya." Ucap Jungkook sambil menyerahkan kembali botol milik Taehyung.
"T-terim kasih."
Jungkook tersenyum tipis melihat Taehyung yang menunduk malu2 dengan wajahnya yang memerah. Jungkook yakin jika Taehyung masih menyukainya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-
Fanfiction! bxb (Jungkook x Taehyung) (Jimin x Yoongi) bahasa nasi uduk Bisakah saya mengganti judul book ini?