Jimin menatap Jungkook jengah. Sudah hampir sebulan kerjaannya hanya menatap Taehyung dari atas gedung sekolah. Padahal kalau Jungkook tidak minder sudah pasti mereka sudah jalan karena Jimin tau benar bucinnya Kim Taehyung kepada Jeon Jungkook.
"Kau mau kuberi ide?" Tawar Jimin yang menyita atensi Jungkook.
"Apa?"
"Seminggu lagi ada pertandingan basket antar pelajar. Kau bisa menyatakan cinta disana lalu jangan lupa mencium Taehyung juga disana."
Jungkook membolakan matanya dengan pipi yang merona. Tiba-tiba dia membayangkan bagaimana jika dia berciuman dengan Taehyung. Astaga itu membuat jantung Jungkook berdetak begitu cepat.
Jimin tertawa melihat wajah Jungkook.
"Ayo masih ada seminggu untuk lebih dekat dengan Taehyung." Jangan sampai Taehyung semakin beranggapan Jungkook membencinya seperti awal perkenalan dulu, pikir Jimin.Jimin hanya kasian pada Taehyung yang suka over thingking tentang Jungkook padahal Jungkook versi baru bahkan tak jauh seperti pemuja rahasia Taehyung. Ah jika dipikir-pikir Jungkook seperti Taehyung yang dulu hanya bisa jadi pemuja rahasia.
Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi. Jimin dan Jungkook bergegas menuju kelas karena mereka tak mau sampai telat di jam Kang Ssaem.
"Kookie apa kau ada bolpoin lagi? Bolpoinku hilang entah kemana." Tanya Taehyung saat Jungkook duduk di bangkunya.
"Ya sepertinya aku punya." Jawab Jungkook lalu membuka tasnya untuk mengambil buku dan kotak pensilnya yang mana kontak pensil itu langsung diraih oleh Taehyung. Hal yang biasa dilakukan teman sebangku saat meminjam alat tulis bukan?
"Jungkook mana yang kau suka?" Tanya Taehyung yang memegang 2 buah bolpoin.
"Kau." Jawab Jungkook lalu tersentak kaget dengan jawabannya sendiri.
"Ye?"
"A--maksudku mana saja." Jawab Jungkook malu saat menoleh dan mendapati wajah polos Taehyung dengan dua buah bolpoin di kedua tangannya.
"Apa kau sakit, Kook-ah?" Tanya Taehyung yang melihat wajah Jungkook mulai memerah. Secara naluri menangkup kedua rahang tegas Jungkook tak lupa menaruh kedua bolpoin di atas meja.
"A-aku-------"
"Mau ku antar ke uks?" Potong Taehyung dengan lembut. Menatap mata bulat Jungkook yang berkedip lucu. Hampir saja Taehyung tertawa tapi tak mungkin dia menertawakan Jungkook yang sedang sakit.
Fiuh
Jungkook memejamkan matanya saat Taehyung meniup pelan matanya. Padahal maksud hati Taehyung ingin menyadarkan Jungkook.
"Hei kenapa menutup mata? Benar-benar sakit hm?"
Perlahan Jungkook membuka matanya dan mendapati wajah Taehyung yang cukup dekat dengan wajahnya, mungkin berjarak 10cm. Dan dapat Jungkook lihat bahwa wajah Taehyung berkali lipat lebih indah jika berada dalam jarak sedekat ini. Tatapan lembut hazel itu seakan tak asing baginya. Menimbulkan perasaan nyaman dan tak bisa tak membuat Jungkook tersenyum.
Sepertinya Jungkook telak jatuh pada Taehyung.
"Kalau begitu cium aku di tengah lapangan."
Tiba-tiba sekelabat bayangan muncul di ingatannya. Dengan gambaran blur namun begitu jelas untuk di dengar dan memberi efek pening luar biasa di kepalanya.
"Jungkook-ah." Panggil Taehyung khawatir saat Jungkook memegang kepalanya sedikit meringis sakit. Taehyung tahu itu mungkin berkaitan dengan ingatan Jungkook yang total hilang.
"Gwenchana." Jawab Jungkook begitu lirih namun terdengar menahan sakit.
Reflek Taehyung memeluk Jungkook. Membawa kepala pemuda kelinci itu bersandar ke dadanya. Jungkook pun tak menolak. Mendengarkan detak jantung Taehyung membuatnya lebih baik. Rasanya hangat dan menenangkan bahkan tak ada kecanggungan entah kenapa. Rasanya mereka sudah biasa melakukan hal itu. Ya memang sudah terbiasa, bahkan lebih.
"Tae-ah waeyo?" Tanya Jimin pelan namun terdengar begitu khawatir. Tentu saja Jimin begitu khawatir saat melihat ke arah Jungkook dan pria itu berada di pelukan adik pacarnya. Beruntung kelas sedang kosong dan teman sekelasnya sedang sibuk mengerjakan tugas.
Taehyung mendongkkan kepalanya menatap Jimin yang berdiri disamping mejanya.
"Bisa tolong membawa Jungkook ke UKS?""Tentu."
"Tae, No----" gumam Jungkook merajuk layaknya bocah yang akan dibawa ke dokter.
Taehyung menundukkan kepalanya menatap Jungkook yang memelas didekapnnya. Taehyung tak tahu jika Jungkook bisa semenggemaskan ini.
"Kau harus istirahat, Kook. Aku akan menemanimu." Final Taehyung lalu mengecup kening Jungkook sayang. Itu reflek, okay?Dan andai saja Jungkook dalam keadaan sehat, mungkin saat ini dia akan melompat-lompat kegirangan layaknya bayi kangguru. Hei! Siapa yang tak akan lebay ketika dicium pujaan hati?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-
Fiksi Penggemar! bxb (Jungkook x Taehyung) (Jimin x Yoongi) bahasa nasi uduk Bisakah saya mengganti judul book ini?