21

3.2K 302 3
                                    

"Tae, Seokjin Ssaem menyuruhmu ke perpustakaan. Dia sudah menunggumu disana."


Taehyung hanya mengangguk menanggapi salah satu temannya itu kemudian memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan bergegas menuju perpustakaan. Taehyung sebenarnya heran kenapa Seokjin suka sekali menyuruhnya membantu memeriksa tugas teman-temannya padahal Jungkook adalah ketua kelas. Omong-omong soal Jungkook, tumben hari ini dia tidak terlihat hari ini. Biasanya Jungkook selalu mencari perhatian pada Taehyung.



"Tsk. Kenapa pula aku harus memikirkannya." Gumam Taehyung.


"Karena kau masih menyukainya."


Taehyung terjenggit kaget mendengar suara yang tak asing tiba-tiba menyapa rungunya.




"Yak! Jihoon kau mengagetkanku!" Ujar Taehyung yang membuat Jihoon tertawa.



"Aku mengikutimu. Tadinya ingin mengagetkanmu. Tapi apa kau benar-benar sudah melupakan Jungkook? Yakin?" Tanya Jihoon penasaran.


Taehyung menghentikan langkahnya sembari membuang nafas lelah lalu berbalik menghadap Jihoon yang ikut berhenti.



"Aku benar-benar sudah melupakannya." Ucap Taehyung kemudian.


"Oh---kau begitu kau ikut aku sekarang juga. Jika kau tidak merasa cemburu maka aku akan percaya padamu." Ucap Jihoon semangat lalu menarik paksa Taehyung.










💜💜💜





Sudah beberapa kali mengerang frustasi. Berhadapan dengan Nayeon benar-benar seperti sedang berhadapan dengan guru killer. Apa saja terlihat salah dimata sepupunya itu.



"Kau payah sekali. Pantas saja jomblo sejak lahir." Sindir Nayeon yang melipat tangannya didepan dada sambil menatap remeh Jungkook.



"Lalu aku harus bagaimana?"



"Kan sudah kubilang. Pakai kata yang sedikit romantis. Kalau kau seperti itu terus bagaimana Taehyung akan luluh huh?"



Lagi-lagi Jungkook menghela nafas. Entah untuk keberapa kalinya. Memungut kembali bouquet bunga yang dibelinya khusus untuk Taehyung.




"Ekhem---Tae kau cantik. Kau mau kencan denganku?------akh!"



Jungkook mengusap dahinya yang di pukul penggaris oleh Nayeon. Rasanya lumayan sakit.



"Benar-benar payah. Katakan dengan kalimat lebih panjang. Bayangkan Taehyung di otak kecilmu itu."



Jungkook menyugar helaian rambutnya yang sudah berantakan lalu menghela nafas sejenak. Menutup matanya lalu membayangkan sosok Taehyung yang sedang tersenyum manis padanya.




"Aku menyukaimu. Aku menyukai saat kau menatapku penuh puja dan aku ingin kau tetap begitu. Aku minta maaf jika selama ini bersikap kasar padamu. Aku hanya tidak tau bagaimana harus bersikap karena ini kali pertama bagiku merasakan ketertarikan pada seseorang. Jadi maukah kau memberiku kesempatan?" Ucap Jungkook terdengar tulus lalu membuka matanya perlahan. Nampak Nayeon tersenyum manis padanya seakan bangga.




Kemudian Nayeon memeluk tubuh tegap Jungkook.
"Semoga saja Taehyung bisa luluh dan semoga kalian bahagia." Gumam gadis cantik itu.






Di sisi lain, Taehyung melihat semua itu tanpa mendengar karena suara Jungkook dan Nayeon memang tidak lantang. Namun Taehyung dapat melihat jelas apa yang terjadi meskipun semua tidak seperti yang dia pikirkan.




"Tae----" panggil Jihoon lirih sambil menepuk pelan pundak Taehyung. Jihoon merasa tidak enak hati karena sungguh dia tidak tau jika akan berakhir seperti ini. Dia pikir Jungkook hanya akan berbicara seperti biasanya jika sedang berhadapan dengan salah satu penggemarnya.





"Aku baik, Hoonie. Sepertinya aku harus segera menemui Seokjin Ssaem." Potong Taehyung lalu pergi begitu saja tanpa melihat Jihoon karena memang Taehyung kepayahan untuk menahan air matanya. Taehyung benci harus mengakui bahwa hatinya masih milik Jungkook.




Jihoon pun mengerti, sahabatnya pasti butuh waktu karena melihat orang yang kita sukai bersama orang lain memang menyakitkan. Jihoon berjanji akan membantu sahabatnya itu untuk melupakan Jungkook.














Tbc




TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang