Jimin menatap kekasihnya yang sedang menulis sesuatu. Mungkin sebuah lirik lagu karena ternyata Yoongi begitu lihai membuat lagu. Sudah jelas menambah kadar kebucinan Jimin.
"Sayang, bagaimana menurutmu soal Jungkook dan Taehyung?" Tanya Jimin random. Tidak random juga karena dia sudah membuat kesepakatan dengan mantan roommatenya.
"Tidak ada. Mereka sudah berpisah dan itu bagus. Tinggal masukkan Hoseok jika waktunya sudah tepat." Jawab Yoongi tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.
"Ingat Hyung, kau tak boleh memaksa Taehyung. Hubungan baik keduanya jadi taruhannya."
"Hm."
Jimin sendiri sebenarnya bingung harus bagaimana. Satu sisi dia tak ingin membuat pacar gulanya marah tapi disisi lain dia yakin bahwa Jungkook sudah berubah. Dilihat dari bagaimana gigihnya pria bergigi kelinci itu mengejar Taehyung terang-terangan bahkan sudah tak peduli bagaimana tanggapan orang dengan orientasi seksualnya.
"Sayang."
"Kau ini cerewet sekali sih. Jangan-jangan kau ingin promosi temanmu lagi ya? Lagu lama."
Jimin tertawa konyol. Pacarnya memang begitu peka. Padahal dia hanya ingin Yoongi memberi kesempatan pada Jungkook. Jika saja Yoongi merestui maka akan lebih mudah Jimin mengatur agar Taehyung mau memaafkan Jungkook. Toh Taehyung tak mungkin secepat itu melupakan Jungkook.
"Hyung kau lapar tidak? Aku buatkan makan ya? Mama kan sedang pergi." Ucap Jimin yang di tanggapi anggukan Yoongi.
Jimin segera melesat menuju dapur dan ternyata Taehyung juga disana bersama Yeontan.
"Sedang apa, Tae?" Tanya Jimin saat sudah berada dibelakang Taehyung.
"Uh? Umm ingin membuat pancake tapi aku tak tahu bagaimana caranya." Jawab Taehyung dengan wajah polosnya.
Bagaimana Jimin bisa menahan untuk tidak mencubit pipi gembil Taehyung?
"Lalu jika kau mangamati telfon itu maka pancake akan tiba-tiba muncul begitu?" Tanya Jimin lagi diselingi senyum gemas.
"Jiminie, apa kau tak bisa membuat pancake? Jungkook sangat pandai membuatnya."
Lagi-lagi Jimin tertawa lalu beranjak menuju kulkas. Melihat bahan apa saja yang ada disana di ikuti Taehyung dibelakangnya beserta Yeontan. Benar-benar mirip induk ayam dan anak-anaknya.
"Lalu Jungkook pintar membuat apalagi?" Tanya Jimin seraya mengambil beberapa sayuran dan daging.
"Umm apa ya?"
"Membuat anak juga pintar kan?"
Tanpa sadar Taehyung menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Jimin yang kini membuat pria sipit itu terbahak hingga menyadarkan Taehyung.
"M-maksudku tidak tahu. Huh menyebalkan." Ucap Taehyung yang wajahnya kini memerah karena malu.
"Yeontan, let's go!" Ujar Taehyung yang kemudian berlari memasuki kamarnya tentu saja di ikuti si anjing penurut itu.
"Jangan lari, Tae. Nanti kalau makanan sudah siap akan ku panggil." Teriak Jimin lalu dengan cekatan mengeksekusi bahan-bahan makannya yang tadi dipilihnya. Mandutguk adalah masakanan yang dipilih Jimin.
Sementara itu Taehyung sendiri sedang bergelung dengan selimut tebalnya. Malu sekali karena kelepasan menjawab pertanyaan Jimin tadi. Padahal Jimin tak menganggapnya terlalu serius. Bukannya sudah bukan hal yang tabu lagi jika sepasang kekasih melakukan seks. Apalagi hormon Jungkook bertemu makhluk semontok Taehyung.
"Tanie, bagaimana kalau besok kita jalan-jalan ke taman? Kita jogging agar sehat." Ajak Taehyung pada Yeontan yang hanya menatapnya sambil memiringkan kepalanya.
"Tapi besok kau bangunkan aku ya. Mama kan belum pulang." Lanjut Taehyung yang dibalas gonggongan oleh Yeontan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-
Fanfiction! bxb (Jungkook x Taehyung) (Jimin x Yoongi) bahasa nasi uduk Bisakah saya mengganti judul book ini?