"Kau------"
"Setidaknya ucapkan terima kasih dulu karena aku merapikan kamarmu. Iyakan Yeontan?"
Wouf wouf wouf
Taehyung semakin takjub saat anjing kecilnya nampak begitu akrab dengan Jungkook. Bahkan Yeontan, si anjing kecil itu sedang tidur disamping Jungkook.
"Ayo jujur padaku. Kenapa kau melakukan semua ini?" Tanya Taehyung dengan nada menyerah lalu duduk di tepi kasur. Walau sebenarnya Taehyung akui kalau dia merasa senang karena cara yang diberikan Yoongi cukup angkuh. Menjauh untuk dikejar.
"Kenapa? Bukankah kau senang?" Tanya Jungkook yang juga ikut mendudukan dirinya dipinggiran kasur Taehyung.
"T-tidak." Taehyung tak bisa menahan rasa gugupnya. Bagaimana pun duduk dekat dengan orang yang kita taksir itu terasa mendebarkan.
Jungkook tertawa pelan terkesan remeh saat melihat wajah Taehyung yang memerah. Sudah Jungkook duga bahwa Taehyung masihlah uke yang menjadi salah satu fansnya namun hanya berlaga jual mahal.
"Aku tau kau masih menyukaiku kan? Dan aku tau sekarang hatimu sedang bersorak bahagia karena aku datang kemari bahkan mengaku pada ibumu jika aku adalah pacarmu. Dan ku perjelas padamu saat ini juga. Aku Jeon Jungkook memberimu ijin untuk tetap menyukaiku dan memberimu ijin untuk terang-terangan mendekatiku. Aku akan mempertimbakan kembali. Mungkin kau bisa menjadi satu-satunya uke yang beruntung karena aku masih normal untuk menyukai wanita."
Seakan ditimpa hantaman yang sangat kuat. Taehyung terpaku. Kalimat Jungkook begitu jelas di telinganya. Wajahnya masih merah. Kali ini merah karena menahan marah dan malu. Bahkan matanya sudah berair.
"Hai Kim Taehyung. Kau tidak menangis lagi kan? Aku tau kau uke tapi bukan berarti kau berlaga seperti wanita yang sedikit-sedikit menangis."
Taehyung mengepalkan kedua tangannya. Menahan mati-matian air matanya yang sudah dipelupuk. Hatinya sakit karena perkataan Jungkook untuk kedua kalinya. Tapi ini lebih sakit dari sebelumnya.
"Baiklah aku akan pulang seperti kemauanmu. Sampai bertemu besok di Sekolahan."
💜💜💜
"Hyung kenapa kau membiarkan Jungkook ke kamar Taehyung begitu saja?" Tanya Jimin. Tak enak juga menahan rasa keingintauan sejak tadi.
Yoongi melepas headphonenya lalu menatap lembut pada Jimin. Membelai pipi Jimin yang memang sedikit lebih chubby darinya.
"Kau tau kan jika sahabatmu bajingan? Dan adikku harus sedikit merasa terluka dulu agar menyerah. Tapi aku sudah punya obatnya." Jawab Yoongi lalu tersenyum lembut yang membuat Jimin ikut tersenyum.
"Aku percaya dengan semua rencanamu." Balas Jimin lalu mengecup bibir tipis Yoongi.
Dilain tempat Kim Seokjin tersenyum sendu setelah membaca pesan dari Taehyung yang membatalkan janji mereka sabtu ini. Namun Seokjin bukanlah anak-anak yang marah dan menyerah begitu saja. Seokjin menatap ke arah langit yang nampak cerah lalu tersenyum. Dia menemukan ide untuk memberi hadiah pada Taehyung besok. Mungkin sekotak strawberry segar dan sebuah cake strawberry akan membuat Taehyung senang. Apalagi membuat cake bukanlah hal yang susah. Biar begini juga Seokjin pandai bergelut dengan peralatan dapur.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-
Fanfiction! bxb (Jungkook x Taehyung) (Jimin x Yoongi) bahasa nasi uduk Bisakah saya mengganti judul book ini?