"S-sunbae."
Yoongi menoleh dan mendapati Jungkook yang berdiri di ambang pintu dengan kepala menunduk juga jari yang saling terkait. Hampir seperti bocah yang ingin minta maaf pada ibunya saat berbuat salah.
"Apa?"
"Soal tadi a-aku hanya ingin bilang maaf karena lancang mencium Taehyung. A-aku melakukannya karena aku benar-benar mencintainya."
"Hm."
Hampir saja Jungkook menjatuhkan rahangnya melihat respon Yoongi. Bahkan pria pucat itu kembali menatap kedepan. Entah melihat apa.
"S-sunbae"
"Hyung. Panggil aku Hyung."
"A-ah ya! H-hyung apa boleh aku minta ijin untuk mendekati Taehyung. M-maksudku a-aku ingin------"
"Terserah. Lagipula sebelumnya juga kau melakukan hal sesukamu. Jadi lakukan saja apa yang membuatmu suka. Asal tidak menyakiti Taehyung lagi."
Jungkook menegakkan kepalanya dengan senyum lebar lalu berjalan mendekati Yoongi yang berdiri di pembatas balkon kamar Jimin itu.
"Terima kasih, Hyung! Aku tidak akan mengecewakanmu."
"Ya ya ya. Ada satu lagi yang harus kau ingat. Jangan ngewe di rumah lagi karena suara kalian sangat mengganggu. Bahkan Mama bisa mendengarnya."
💜💜💜
Chanyeol bertepuk tangan dengan senyum amat lebar. Begitu bangga dengan timnya karena semakin hari mereka semakin lihai bermain basket.
"Cukup untuk hari ini! Kalian sangat keren. Terutama kau Jungkook. Kau selalu semangat saat latihan. Ku harap saat pertandingan pun kau tetap semangat atau lebih semangat lagi." Ujar Chanyeol.
"Tentu saja dia sangat bersemangat. Dia kan ingin tampak keren didepan pacarnya." Goda Mingyu yang membuat Jungkook menunduk malu. Bahkan telinga Jungkook pun terlihat merah. Menggemaskan.
"Jinjja? Apa itu Taetaehyungie?" Tebak Chanyeol yang membuat wajah Jungkook makin merah.
Astaga mereka tak tau jika Jungkook bisa semenggemaskan ini hanya dengan digoda.
"Huh sepertinya aku harus mengalah kali ini. Asalkan Tae Hyung yang cantik bahagia, aku rela." Ucap YoungHoon dramatis. Sungguh menggelikan.
"Tenang, Kook-ah. Kami pasti akan membantu agar hari itu jadi harimu dan Taehyung." Sahut Jaehyun sambil menepuk-nepuk pundak Jungkook meyakinkan.
Jungkook merasa benar-benar beruntung berada di lingkungan orang-orang baik.
"Hei bukannya itu Seokjin Saaem?" Tanya Eunwoo sambil menunjuk ke arah gerbang sekolah karena kebetulan mereka berlatih di lapangan depan.
"Apa ada yang aneh?" Tanya balik YoungHoon dengan wajah polosnya.
"Hei kudengar mereka kencan. Hebat sekali selera si ketua Osis." Sambung Daniel yang entah sejak kapan bergabung dengan mereka.
"Dasar tukang gosip. Pantasnya kau jadi uke saja." Cibir Mingyu yang dibalas tatapan tajam dari Daniel.
"Sudah sudah. Jika benar mereka berkencan itu adalah hal yang baik. Setidaknya Seokjin Ssaem sudah move on dari Taehyung. Tapi kenapa dia mendadak jadi uke Namjoon ya?" Ucap Chanyeol.
"Memang sudah pasti Namjoon jadi seme? Siapa tau dia jadi uk---aduh!" YoungHoon mengusap kepalanya yang di pukul oleh Daniel. Itu lumayan sakit.
"Panggil dia Hyung dasar bocah! Lagipula siapa yang percaya jika Namjoon jadi uke huh? Bahkan aku merinding membayangkannya." Ucap Daniel yang di angguki yang lain.
"Ternyata Taehyung memang sepopuler itu." Gumam Jungkook yang menatap lekat sosok Seokjin. Pria tampan dengan bahu lebar. Mendadak Jungkook merasa kehilangan kepercayaan dirinya. Apakah Taehyung akan menerimanya?
Tbc
2 chapter lagi ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-
Fanfiction! bxb (Jungkook x Taehyung) (Jimin x Yoongi) bahasa nasi uduk Bisakah saya mengganti judul book ini?