19

3.3K 346 30
                                    

"Jungkook lepas!" Teriak Taehyung lalu menarik kuat tangannya yang dicekal Jungkook. Sontak suara Taehyung menyita atensi siswa lain yang memang sedang istirahat. Mereka sedang di kantin omong-omong.



"Kau kenapa? Kau gila!" Ujar Taehyung lagi sambil menatap nyalang pada Jungkook yang tadi tiba-tiba menariknya paksa. Padahal Taehyung sedang asik mengerjakan  tugas diperpustakaan.



"Aku gila? Kau yang gila. Aku tidak menyangka kau menggoda wali kelasmu sendiri. Apa memang kau yang gampangan dengan semua lelaki tampan?"




Taehyung menatap tak percaya pada Jungkook. Kata-kata yang begitu sarkas membuat hati Taehyung berdenyut sakit. Lagi-lagi Jungkook dengan kata-katanya.



"Kenapa diam hm? Kau kaget? Bahkan kau hampir saja berciuman dengannya di perpustakaan. Apa seleramu sekarang berubah?"



Taehyung kehabisan kata sebelum berucap. Matanya memerah sudah nampak begitu basah. Jungkook sendiri hanya tersenyum remeh.



"Aku tau kau sangat menyukaiku dan begitu frustasi karena aku tidak membalas perasaanmu." Lanjut Jungkook lalu meraih tengkuk Taehyung untuk menariknya mendekat. Melumat kasar bibir Taehyung. Tidak lama karena Taehyung yang sama sekali tidak membalas.




"Kau bajingan!"


Bukan Taehyung melainkan Hoseok yang berdiri dari bangkunya. Menatap penuh amarah pada Jungkook yang menatap remeh padanya.



"Kenapa? Kau menyukai Taehyung? Maaf tapi dia hanya menyukaiku." Ucap Jungkook santai.




Plak!




Jungkook membolakan matanya tak percaya. Apa Taehyung baru saja menamparnya?




"Jungkookssi, aku memang dulu menyukaimu bahkan sangat menyukaimu hingga aku merasa gila. Tapi hari ini aku sadar bahwa itu adalah hal terbodoh yang pernah ku lakukan. Jungkook aku menyesal pernah menyukaimu." Ucap Taehyung yang sudah tidak mampu lagi membendung air matanya lalu pergi begitu saja dari kantin.


"Tae-------" Gumam Hoseok yang sudah bersiap menyusul Taehyung namun ditahan oleh Yoongi.


"Biarkan dia sendiri." Ucap Yoongi datar.


"Kau gila, Dude. Adikmu baru saja dipermalukan didepan seluruh siswa." Ucap Baekhyun yang duduk disamping Yoongi.



"Tidak. Aku hanya sedang mengajari adikku menjadi orang hebat dengan pengalaman buruk." Balas Yoongi santai.







💜💜💜







Seokjin berdecak pelan karena masih belum bisa juga meraih buku di rak paling atas padahal dia sudah berjinjit. Sialnya lagi tangga sedang rusak. Padahal dia ingin sekali membaca buku novel itu. Jarang-jarang Seokjin tertarik dengan novel fiksi.





"Ya~~" Gumam Seokjin saat sebuah tangan terulur mengambilkan buku yang diinginkan Seokjin itu.




"Maaf Ssaem, kulihat Anda sedikit kesusahan jadi ini buku Anda." Ucap Seseorang sambil menyerahkan buku tersebut. Seokjin menerima buku Novel tersebut lalu menoleh ke sumber suara.





"Ah terima kasih------um"





"Kim Namjoon imida." Jawabnya sopan lalu sedikit membungkuk untuk menghormati gurunya itu. Walau meskipun tak mengajar dikelasnya.





"Ah----terima kasih Namjoonssi. Sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya. Tapi dimana?" Tanya Seokjin sambil mengingat wajah Namjoon.




Namjoon tertawa pelan karena wajah Seokjin begitu lucu saat pose berfikir.
"Aku adalah ketua OSIS, Ssaem. Jadi wajar kalau Anda pernah melihat Saya."




Seokjin ikut tertawa pelan.
"Ah baiklah. Sepertinya Novel ini menyita waktuku hingga aku lupa kalau belum selesai mengoreksi PR siswa." Ucapnya kemudian.




"Apa Anda sendirian? Kalau berkenan Saya bisa membantu Anda."




"Sebenarnya tadi aku dibantu salah satu anak kelasku. Tapi tiba-tiba seseorang menariknya pergi. Kasian sekali padahal dia sedang kelilipan serangga kecil." Cerita Seokjin sambil mengingat Jungkook yang tiba-tiba menarik Taehyung saat dia sedang meniup mata anak itu.




"Ah begitu. Mari Ssaem saya bantu."




"Terima kasih, Namjoonssi."














Tbc

TEACH ME ! (KOOKV/KOOKTAE) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang