👭Duapuluh Sembilan; Kelakuan👭

47 4 0
                                    

Ujian akhir semester sudah dimulai seminggu yang lalu. Semua kegiatan diluar KBM dihentikan sementara baik ekskul maupun club ilmiah. Semua murid sudah siap memulai hari terakhir ujian mereka.

"Hari ini jadwal nya apa?" tanya Kean pada Arra yang berjalan di depannya.

"Emang lo semalem ga belajar?" Arra menjawab tanpa menoleh.

"Kapan lo liat gue belajar?" Arra terdiam.

Bener juga

"Pagiiii" suara melengking Aura menyambut mereka saat menginjakkan kaki dilantai dua. Ya lantai dua, ujian semester kali ini mereka ditempat kan di lantai dua bersama dengan anak kelas 10.

"Lo ngapain disini?" tanya Aura mendapati Kean berada di depan kelas nya dan Arra.

"Nganterin masa depan lah" Arra memasang wajah geli dan langsung menampol Kean saat itu juga.

"Masa depan pala lo, balik sono ke ujung" usir Arra.

Dengan tampang yang masih cengengesan Kean pergi ke ujung koridor lantai dua tempat ruang ujiannya berada.

"Sinting" gumam Aura dan Arra bersama menatap punggung Kean menjauh.

"Siapa yang sinting" sebuah suara terdengar di tengah-tengah mereka.

Aura dan Arra tersentak kaget dan menoleh kesamping asal suara itu berasal, "kaget hey" Alen terkekeh.

"Ngeliatin siapa sih sampai berdiri ditengah lorong gini?" Alen meraih lengan kedua temannya dan berjalan menuju ruang ujian mereka di sayap kiri koridor lantai 2.

"Kean" jawab mereka berdua. Alen manggut-manggut.

"Kalian pada free ga pulang sekolah?" Alen dan Arra menoleh sekilas ke Aura yang berada di pinggir kiri lorong.

Alen mengangguk, "free kok" Arra ikutan mengangguk, menyetujui ucapan Alen, "kenapa?"

"Mami ngajak makan bareng sama keluarganya Chacha, kalian dateng dong buat moral support" pinta Aura yang membuat langkah kedua temannya terhenti seketika.

"Gimana?" Alen menatap Aura cengo.

"Temenin makan malem sama keluarganya Chacha nanti"

"Ini kita diajak jadi saksi tunangan lo sama abangnya Chajun?"

"Kok tunangan sih?" Aura menatap Arra kesal, kan dia bilang nemenin makan malam bukan tunangan.

Alen menghela nafas kasar, "Tante Krystal ngajak makan malem keluarga tuh sekalian ngomongin perjodohan kalian, bisa jadi langsung ditunangin malem itu juga"

Aura keder, "ya makannya temenin gueeeeee" Sebelum akhirnya ngomong lagi, "biar kaburnya gampang".

Alen yang ga habis pikir sama pola pikir temennya itu memilih masuk ke ruang ujian, sementara Arra langsung noyor Aura, "Tolol"

***

"Kenapa dari kelas 10 gue selalu dapet ruang ujian di lantai 3?" keluh Vio menatap lapangan outdoor dari depan kelas.

"Terima nasib aja sih, toh udah tahun terakhir" sahut Vena yang berdiri di sebelah kanan Vio sembari menyedot susu kotak.

"Kalian ga turun?"

Vio dan Vena melihat ke arah pintu dimana Vanya baru saja keluar dengan menenteng tas ranselnya, "menurut lo?" Vanya terkekeh mendengar jawaban Vena.

"Mau turun lewat lift ga?" Langkah kaki mereka berhenti tepat disebelah tangga.

"kan ga ada access card, mana bisa kita make lift" Vena menganggukkan kepala menyetujui ucapan Vio.

Twins SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang