👭Sembilan Belas; Awards punya cerita👭

57 8 7
                                    

"Ngajakin baku hantam banget itu anak, mana lagi itu panitia segitu banyaknya nggak ada yang notice lagi, nggak profesional banget!" omel Vio sepanjang jalan menuju lobby Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga.

"Udah ih, malu di liatin Let" kata Tian.

Vio hanya membalas dengan tatapan mata tajam pada Tian.

"Lucu banget kalian tuh, pacaran ya?" tanya Kak Ai.

"Enggak kak, ogah banget sama titisan dajjal!" elak Vio menggelengkan kepala nya.

"Doa in aja ya kak" sahut Tian yang membuat Vio langsung mendelik kesal.

"Kalian mau langsung pulang atau kemana dulu?" tanya Kak Ai.

"Balik hotel dulu kayaknya kak si Vio suka rese' kalau lagi capek" celetuk Tian yang langsung dibalas timpukan totebag oleh Vio.

"Tuh kan kak liat sendiri,"

"Yaudah jangan lupa besok pengumuman duabelas besar, persiapin diri kalian oke?" ujar Kak Ai yang langsung di angguki mereka.

"Habis ini kakak mau kemana? Balik ke kos an kakak atau masih ada acara lagi?" tanya Vio.

"Masih ada rapat kita mau evaluasi kayaknya, take care ya kalian tuh jemputan nya udah dateng" sahut Kak Ai sembari menunjuk Mobil Avanza hitam yang jadi kendaraan mereka dari hotel ke kampus.

***

Tiga hari sudah berlalu tidak terasa Tian dan Vio sudah tiba di penghujung Olimpiade yaitu babak final yang merupakan lomba debat dengan lima tim yang lolos.

Setelah pertarungan sengit selama hampir 2 jam Vio dan Tian yang menamai tim mereka De TV'S memenangkan Olimpiade pada posisi pertama.

"Gila sih otak gue mau meledak rasanya," keluh Tian setelah mereka keluar dari Aula.

"Huaaaaa .... kalian keren banget, kakak udah expect kalian bakal bawa kemenangan di sini" baru Vio mau menjawab Kak Ai sudah menghamburi mereka dengan pelukan bahagia.

"Makasih Kak, karena Kakak juga kita bisa bawa kemenangan. Kakak nggak pernah lewat satu detail tentang lomba ini sama sekali ke kita. Makasih Kak untuk 3 hari yang berharga, kita nggak bakal lupain Kakak" ujar Vio sembari menggenggam erat tangan Kak Ai.

"Kakak nggak ngelakuin apapun apa yang Kakak lakukan selama kalian disini itu tanggung jawab Kakak pada kalian. Kalian bisa menang karena kalian punya potensi dan bakat, kalian harus terus berkembang dan jadi orang hebat di masa depan." pesan Kak Ai.

"Iya kak" sahut mereka bersamaan.

"Oh iya jangan lupa nanti malam ada Gala Dinner sekaligus pemberian hadiah pada pemenang olimpiade ini. Siapin pidato yang bagus ya, dress code nya gaun sama jas." ingat Kak Ai mengingat dua adik bimbingannya ini sangat absurd dalam berpakaian.

"Iya Kak beres ... kita jamin Kakak bakal terkejut sama perubahan kita nanti malam" ujar Tian tengil sembari menaik turunkan alisnya.

"Yaudah Kak kita pamit sampai jumpa nanti malam" pamit Vio sembari menarik kerah almamater Tian.

Ai melihat kepergian mereka dengan senyum merekah karena ia melihat diujung lobby Vio tengah ngomel ngomel pada Tian.

"Hari ini kita kemana? Langsung balik hotel atau mau mampir kemana dulu?" tanya Tian setelah Vio puas ngomel ngomel.

"Ke starbucks ujung jalan ini aja yuk? Pingin Vanilla float buat ngademin pala gue" kata Vio yang langsung disetujui Tian.

Twins SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang