👭Duapuluh Enam; Curiga (2)👭

52 6 1
                                    

Sudah lewat beberapa menit dari Vio menelfon Alen tapi Alen belum menelfonnya balik membuat Vio semakin risau dikamar mandi. Akhirnya Vio memutuskan keluar dan duduk disofa ruang tengah yang menyuguhkan pemandangan adu PS antara tiga serangkai itu.

Yuan, Tian dan Soni duduk lesehan dikarpet dimana meja ditengah sana sudah di geser sampai pojok ruangan, sementara itu Vena dan Vanya duduk di sofa di belakang cowok mereka masing masing.

"Cuci piring lama amat, lo semedi ya di dapur" kata Tian sesaat setelah Vio duduk di sofa single.

"Bacot ah, gue habis dari kamar mandi" seru Vio. Moodnya tiba-tiba saja anjlok, dia risau karena tak kunjung ditelfon balik oleh Alen.

'Ini si Teteh lupa apa gimana sih anjing' batin Vio kesal.

Tak lama suara dering ponsel yang Vio letakkan diatas meja lampu mengalihkan atensi semua orang disana.

"Hape lo bunyi itu diangkat ngapa" ujar Yuan yang posisinya paling dekat dengan Vio.

Tanpa melihat lagi siapa yang menelfon Vio langsung menjawab panggilan itu dan menyalakan loudspeakers.

"Halo?"

'Halo, Dek dimana?'

Vio melirik teman-teman nya yang sudah mengalihkan fokus pada dirinya, "Di basecamp Teh, sama anak-anak. Kenapa?"

'Nggak liat Jam? Udah jam berapa ini dek?'

"Baru mau setengah lima Teteh,"

'Buruan pulang, tadi pagi bilang udah dirumah sebelum Teteh pulang. Kok ini duluan Teteh!'

'Buset, galak' batin Vio.

"Nggak jadi keluar sama temen Teteh?"

'Nggak, buruan pulang sebelum Ayah sama Bunda pulang, nanti kena marah,'

"Tapi kan Adek udah izin" keluh Vio pura-pura ngambek sembari melirik reaksi teman-teman nya.

'Izinnya kan pulang sebelum Teteh, ini Teteh udah dirumah loh Adek belom,'

"Yah, Teh Ben–"

'– nggak Ada! pulang sekarang! Cepet!'

"Ish ... Iya iya adek pulang nih"

'Bagus, cepet Teteh tunggu!'

"Iya Adek tutup"

'Ya'

Panggilan berakhir, Vio memasang wajah sebal dan merapihkan barang-barangnya yang masih berserakan sembari mendumal.

"Lo balik sekarang?" tanya Vena.

"Iya, lo nggak denger tadi Teteh gue udah ngomel?" sahut Vio kesal.

"Yah, padahal gue udah nyuruh Aura kesini mumpung kita lagi full team" keluh Vena.

"Aura siapa Ven?" tanya Vanya.

"Anak IPA yang kamu ceritain kapan hari itu Ay?" Vena mengangguk menanggapi Soni.

"Duh sorry banget ya, kapan-kapan kenalin secara pribadi deh ke gue" kata Vio sembari memasukkan laptop nya kedalam tas.

"Yaudah deh, kapan-kapan aja. Lo buruan balik deh nanti kena semprot Teteh lo lagi"

"Tumbenan banget Teteh lo marah-marah" kata Tian.

"Gue ga sengaja ngerusakin tugasnya, trus gue dihukum harus sampe rumah sebelum Teteh jadi ya gitu" Vio memakai almamater dan menyampirkan tas nya di bahu kanan, tangan kirinya merogoh saku kiri almamater untuk mencari kunci mobilnya.

Twins SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang