Hari ini Classmeet benerannya baru di laksanakan. Semua siswa udah bertebaran di seluruh penjuru sekolah.
Mereka semua udah stand by di lokasi lomba masing-masing, ada yang penuh semangat, ada yang pasrah.
Alen misalnya, yang udah berdiri di pinggir lapangan outdoor yang ada area sprint nya buat lomba lari. Dengan balutan seragam olahraga dan jaket putih yang menggantung di pinggangnya. Jangan lupakan topi putih lebar yang menutupi separuh wajahnya.
"Gila masih jam 9 matahari nya udah tinggi banget" keluh Aura yang sekarang lagi jadi supporter di tribun pinggir area sprint.
Alen bahkan udah ga bisa komen lagi. Belum mulai aja tenaga nya kaya udah ilang di serap matahari yang teriknya kaya lampu sorot stadion.
Dari ujung mata nya dia menangkap sosok Vena yang muncul bersama beberapa anak IPS 4 lain.
Ah perwakilannya Vena ternyata, posisinya yang beda ronde dengan Vena membuat nya bisa saja memilih untuk mengalahkan diri seperti tahun-tahun sebelumnya dan segera kabur dari sini. Tapi kilas balik ucapan Chandra membuat Alen berambisi untuk menang.
'Bagi para peserta lomba lari silahkan memasuki area yang di tentukan. Babak pertama kelas XI IPS 5, XII IPA 3, X IPS 3, silahkan masuk ke arena sprint'
Alen dengan segera masuk ke jalur dua, dimana dia harus nya berada, di apit 2 kelas IPS.
Begitu pluit di bunyikan tanda pertandingan di mulai, Alen langsung melesat. Perlahan lahan menambah kecepatan berlari nya hingga kini berada di posisi ke dua setelah kelas X IPS 3. Dua meter sebelum garis finish Alen memacu kecepatan nya dan seperti perhitungan Alen maju ke babak selanjutnya diiringi riuh suara teman-temannya di tribun sana.
Begitu minggir ke tepi Alen langsung terduduk di pinggir arena, kakinya mendadak berubah jadi jelly.
Di ujung sana Aura yang melihat itu langsung berlari turun dari tribun dengan menenteng tumbler dan kaplet tambah darah, jaga jaga kalau Alen mendadak ambruk di tengah pertandingan.
Buat yang nanyain Arra kemana, anak itu lagi lomba balap karung di lapangan basket indoor.
Balik lagi ke Aura yang sekarang udah ngipasin Alen yang kayak nya udah sekarat.
"Lo oke?"
Alen mengangguk, "oke gue, gini aja mah gampang" Masih bisa jawab walau nafasnya kembang kempis.
"Mending minum dulu deh, gue takut lo mati" sahut Aura datar.
Dengan cengiran khas nya Alen meneguk isi tumbler Aura dan langsung duduk dengan posisi yang baik dan benar.
"Babak selanjutnya kayaknya masih 30 menitan lagi, lo mau minggir dulu ga? Disini panas buset" Dengan mulut penuh air Alen mengangguk dan pasrah saat di tarik berdiri lalu pergi dari pinggir lapangan ke arah toilet.
°°°
Di gedung lain, ruang theater penuh sama anak anak yang bakalan ikut lomba puisi. Vio juga ada disana, bukan buat lomba sih, dia moral support aja disana. Vanya yang bakalan lomba.
Kenapa ga ikut support Vena di lapangan outdoor utama? Ya jawabannya cuma satu, panas, dan Vio males. Mending di ruang theater adem ada AC nya.
Dia sibuk banget hari ini, abis moral support di ruang theater dia harus pindah ke lapangan indoor buat balap karung yang sebenernya peserta udah banyak yang ngumpul disana.
"Lo bukannya ikutan balap karung Vi?" Kirana yang juga ikut supporteran disana nanya,
Vio mengibaskan tangannya di depan wajah, "santai, gue babak terakhir. Masih 20 menitan lagi, cukup lah nungguin Vanya sampe selesai tampil" Kirana mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Secret
Genç KurguCredit poster by : @INAGAEMGYU Apa rahasia mereka? Kenapa mereka merahasiakan nya? Dan berapa lama rahasia itu akan bertahan? Kepo? Baca aja😄