👭Tujuh Belas; Cerita👭

59 7 2
                                    

"Kok nggak istirahat?" tanya Alen begitu memasuki UKS "malah ngobrol" sambungnya lalu meletakkan Styrofoam berisi bubur ayam di atas nakas.

Aura menepuk space kosong disebelahnya "Sini, gue mau cerita"

"Makan dulu tapi," lalu Alen mengambil Styrofoam nya lagi bersiap menyuapi Aura.

Aura dengan senang hati menerima suapan Alen. Kapan lagi dia bisa disuapi kaya gini coba.

"Minum dulu," Arra menyodorkan segelas air yang di ambil dari dispenser disudut UKS.

Dengan segera Aura menegak habis air yang disodorkan Arra.

"Udah siap cerita?" Alen duduk disamping Aura setelah membuang Styrofoam ke tempat sampah di luar UKS.

Aura menarik nafas dan menghembuskannya pelan "tapi janji, jangan ngelakuin apapun sama orang yang ada di cerita gue ya"

"Tergantung, kalo keterlaluan dia pantes gue bales" ujar Arra.

Alen mengangguk menyetujui.

"Gak mau cerita ah gue," rajuk Aura.

"Kenapa sih elah, geregetan gue" dengus Alen.

"Chacha" ujar Aura lirih.

Arra dan Alen saling melirik lalu membuang nafas bersamaan.

"Kenapa lagi?" Alen mengusap pundak Aura yang sekarang tengah menundukkan kepalanya.

"Gue berantem kemarin sama dia, gue kesel sama dia, gue tuh selalu salah dimata dia, padahal gue nggak ngapa ngapain," sungut Aura.

"Bisa ceritain detail nya nggak?" pinta Arra.

"Jadi ... "

-Flashback on-

"Ah elah segala ketinggalan tuh kenapa sih" gerutu Aura sembari memasuki kelas untuk mengambil buku panduan Olimpiade yang tertinggal di laci meja.

Aura melirik jam yang melingkar di lengan kirinya 'haduh telat nih gue,' Aura mempercepat langkahnya dan membuka pintu Lab. Kimia dengan pelan memastikan bahwa Bu Naya belum masuk.

"Sorry gue telat," ujar Aura saat mendapati Esa yang tengah berdiri di depan menjelaskan beberapa materi  tentang senyawa kimia sepertinya menggantikan Bu Naya karena Aura tidak melihat buku milik Bu Naya di atas meja guru.

"Nggak pa pa Au, kita juga baru mulai" kata Esa dengan senyum manis khas Esa.

Aura melangkah kan kakinya menuju tempat nya duduk yang sudah ada satu orang disana.

Chandra.

"Telat terus, kebiasaan!" cetus Chandra bahkan sebelum Aura duduk.
Aura diam dan langsung duduk lalu membuka buku bimbingan dan mencatat apa saja yang di jelaskan Esa di depan.

"Jadi, senyawa polar memiliki ciri-ciri, diantaranya mempunyai pasangan elektron bebas atau PEB, mempunyai bentuk yang asimetris, dan momen dipol tidak nol."

Aura mencatat semua penjelasan Esa dalam diam antara serius mendengarkan dan setengah melamun.

"Nah untuk soal nomor 4 di halaman 29 buku bimbingan itu soal nya tentang titik didih senyawa polar. Kalian dihadapkan pada pertanyaan ikatan apa yang dibentuk oleh molekul yang senyawa nya masing masing memiliki titik didih yang sangat tinggi,"

"Ada yang masih bingung?" tanya Esa begitu matanya bersiborok dengan tatapan Aura.

"Sa, bisa tolong ulangin tentang senyawa polar nggak? Gue kurang fokus tadi" kata Aura.

Twins SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang