17 - Tamu Tak Diundang

45 21 179
                                    

Akhirnya aku update lagi hehe

Jangan lupa comment and vote

Enjoy❤️
__________

          "WOI CEPETAN BALIK, ANAK-ANAK INFINITY DI DEPAN SEKOLAH!" Suara Nico terdengar dapat membuat semua anak XI-MIPA 1 itu kaget.

"Hah, sumpah demi apa?"

"Pasti mau berantem sama Kingz," ucap Jesslyn.

"Jangan-jangan gara-gara malam itu," balas Kiara.

"Jangan ngobrol aja, mending cepetan balik. Supir gue gak bisa dihubungin lagi." Jenica sibuk merapikan buku-bukunya dan berusaha menelepon supirnya.

"Sama supir gue juga. Duh gimana nih?"

"Supir gue udah siap, kalian pulang ke rumah gue dulu aja," ajak Kiara.

"WOI CEPETAN INI GERBANG SAMA JALAN DEPAN UDAH MAU DI TUTUP."

***

"Woi, Messi apaan?" tanya Edgar.

"Cicak."

"Kalau Ronaldo?" tanyanya lagi. Ya, itulah kebiasaan mereka, mencari contekan dengan menyebutkan nama pemain bola atau basket dan itu berarti nomor punggung mereka adalah yang mereka tanyakan.

"Anjir, ni anak satu tanya mulu. Dadu."

"Neymar?"

"Ini apaan sih Edgar? Kamu pikir saya gak tau?" tanya Ms. Lia. "Nyontek kan kamu Edgar."

"Eh, anu."

"Waktunya sudah habis, kumpulin sekarang."

"KAK JAYDEN!"

Keenam lelaki itu melihat Bryan yang panik, "Kenapa?"

"Infinity di depan sekolah."

Keenam lelaki itu langsung berdiri dari duduknya, Jayden segera mengambil jaket hitam bertuliskan Kingz dengan lambang mahkota di sebelah kirinya dan mengenakannya, "Suruh semua murid cepet pulang, kumpulin anak Kingz yang lain! Suruh pak Parjo tutup gerbang sekolah."

"OKE KAK."

"Pastiin Elle aman," perintah Jayden.

Jayden pergi diikuti dengan kelima sahabatnya, ia berpapasan dengan Elle, Elle bisa melihat mata Jayden memanas, mukanya begitu menegangkan.

"Pulang sekarang Elle." kalimat itu terlontar dari mulut Jayden dan segera pergi meninggalkan Elle beserta kelima sahabatnya.

***

"Mampus, supir lo mana, Ki. Ini sumpah di depan ramai banget." Jenica sudah heboh sendiri dari tadi.

"Buset, Infinity bawa persenjataan lengkap."

"Supir gue di belakang, katanya di belakang banyak mobil jemputan." Kelima gadis itu bergegas menuju parkiran belakang.

"Heh cepetan, Pak Parjo udah mau nutup gerbang." Kelima gadis itu berlari menuju mobil Kiara.

"Woi tungguin napa gue capek nih," ucap Jenica.

Two HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang