04 - Kingz

149 99 202
                                    

Hello kawannn, dapat salam dari pak ketu Kingz

Jangan macem-macem ntar ditembak

Semoga masih setia nungguin update ya😌

Comment dulu yang banyak.....

Ini part lanjutannya ya, enjoy!❤️

________

             Kingz punya slogan yang selalu menjadi pedoman mereka. "No Guts No Glory", tak punya nyali maka tak ada kejayaan. Menjadi anggota Kingz itu berarti kalian harus punya nyali yang besar, membela orang yang tertindas, melindungi orang lain meski nyawa adalah korbannya, melindungi orang-orang di sekitar Kingz, baik keluarga maupun sesama anggota. Kingz bukan geng motor biasa, mereka terkenal akan kebaikannya. Mereka juga harus ingat 2 aturan penting, "BE LOYAL", mereka harus setia pada Kingz, jika tidak siap-siap menerima akibatnya, "BE WISE" , mereka harus bijak saat mengambil suatu keputusan.

               Menjadi bagian dari Kingz juga tak
mudah, mereka harus menjalani beberapa tes untuk menjadi anggota karena akan banyak rintangan yang akan mereka hadapi kedepannya. Oh ya, jangan lupa dengan 2 musuh terbesar Kingz, yang pertama Zeus dan yang kedua Infinity, sampai sekarang masih belum jelas kenapa Infinity yang di ketuai oleh Darren suka cari masalah dengan mereka.

            Malam ini sirkuit sudah dipenuhi oleh anggota Kingz dan Zeus serta beberapa orang lainnya, "1 lap, kalau lo kalah cium kaki gue di depan semua orang." Axel menantang Jayden, ia tahu bahwa Jayden punya ego yang tinggi, mencium kakinya di depan semua orang akan mempermalukan Jayden.

"Siapa takut? Lo ga ada apa-apanya sama gue," Jayden tersenyum sinis.

"Gak cuman itu doang, kalau lo kalah Vanessa harus nemenin gue semalem." Axel membalas senyuman Jayden, ia tahu Jayden tak suka bila menjadikan orang lain sebagai taruhan, "Kok diem, lo takut? Takut kalah terus gue nidurin Vanessa?" Axel terus menyeringai, "Atau gue ajak tidur Elle? Dia kan bukan siapa-siapa buat lo, jadi gak masalah kan kalau gue tidur sama dia?"

"Maksud lo apa?" emosi Jayden terpancing.

"Kemarin Marco anterin dia pulang kan? Kayaknya dia orang penting deh bagi kalian." Axel masih menyeringai, "Oh, Jesslyn aja kali ya atau Kiara?"

"Anjing ni orang," bisik Marco.

"Bangsat cewek gue di bawa-bawa," balas Arka.

"Tenang-tenang, gue cuman mau Vanessa kok. Gimana setuju gak nih?" tanya Axel.

      Jayden berpikir sejenak, jelas ia tak ingin Elle ataupun Vanessa, atau siapapun itu diperlakukan seperti itu, ia melihat ke arah teman-temannya dan mengangguk, "Gue yakin lo menang."

"Deal, kalau lo kalah lo jauh-jauh dari Vanessa, gak usah gangguin dia lagi dan Elle juga." Jayden naik ke atas motornya diikuti Axel.

Suara sorakan terdengar dari berbagai arah.
"SEMANGAT BOSKU! " teriak Edgar.

Seorang  flag girl berada di tengah-tengah mereka,
"Wuihh, bening bener tu cewek,Ser." Edgar dan Sergio tertawa bersama.

"Heh, tobat. Lo mending sekarang berdoa aja, biar Jayden menang," sela Arka.

"Tiga.... dua....satu," gadis itu mengangkat benderanya, Jayden dan Axel melaju dengan kencang.

          Sorak sorai memenuhi sirkuit tersebut, Jayden masih memimpin sampai sekarang, jauh meninggalkan Axel. Rasa panas mulai terlihat dari mata anak-anak Zeus, mereka yang nantangin mereka yang kalah.

Two HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang