Helo people
Dapat salam dari Queennya Jayden nih😌
Ini part lanjutnnya ya
Comment sama vote jangan lupa!
Enjoy...❤️
________Brielle sangat pintar menyembunyikan perasaanya, padahal semua orang selalu mendambakan dirinya dan ingin jadi dirinya, tapi tidak dengan Elle, ia merasa hidupnya tidak seberuntung itu. Banyak tuntutan dan permasalahan yang ia hadapi, mulai dari saudara-saudara ayahnya yang selalu iri pada keluarganya karena lebih di sayang oleh Oma Diana, nenek Elle. Ia tidak pernah mengecewakan orang tuanya karena ia merasa waktu dan perjuangan orang tuanya untuk membuat Elle sembuh terkuras begitu banyak, hingga mereka hampir bercerai karena kecelakaan Elle, sahabat-sahabat masa kecilnya yang tak pernah menanyakan kabar tentangnya semenjak ia kecelakaan.
Adiknya yang meninggal karena lahir secara prematur ketika berita kecelakaan Elle, perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut, gadis itu merasa permasalahan mulai muncul sejak kecelakaan yang menimpanya, tak banyak orang yang tau bahwa Elle sebenarnya selalu merasa rendah diri karena kecelakaannya itu, ia merasa orang-orang di sekitarnya sayang padanya hanya karena kasihan padanya, ia juga tidak suka ketika orang-orang disekitarnya menjauhinya, tidak percaya dengannya.
Sekarang di sinilah gadis itu berada, di bandara mengantar orang tuanya, di sana juga ada keluarga Ramirez, "Malam om, malam tante," Elle memberi salam kepada Hugo dan Chloe.
"Malam Elle, sudah lama gak ketemu kamu tambah cantik aja anak satu ini," puji Chloe.
Elle memberi senyuman, "Tante juga cantik kok.""Elle kamu jaga diri ya, kalau capek ya istirahat jangan dipaksa terus," ucap Alora sambil memeluk Elle. "Iya, mama sama papa tenang aja."
"Marco, om sama tante titip Elle ya."
"Iya tante tenang aja, Marco pasti jagain Elle kok," ucap Marco.
Setelah perpisahan, kedua orang tua mereka masuk ke dalam bandara meninggalkan Elle dan Marco serta supir mereka.
"Udah kali, gak usah sedih," Marco menghibur Elle."Iya."
"Lo mau langsung pulang atau gimana? Ada barang yang perlu lo beli gak buat camping besok?" tanya Marco.
"Gak ada si,Kak. Emangnya Kak Marco mau kemana?"
"Gue mau ke markas Kingz bentar, lo mau ikut?"
Elle berpikir sejenak, "Boleh deh, tapi kan lo bawa mobil kak, masa anak geng motor bawanya mobil ke markas."
"Ya gakpapa kali, kan gue cuman mau main ke sana. Udah yuk, gue suruh supir lo pulang duluan ke rumah."
Mereka berdua mulai tidak terasa canggung setelag melalui banyak pembicaraan di mobil, "Elle gue mau tanya deh, orang tua lo bilang lo harus merhatiin kesehatan lo, gue udah tau sih tapi kayak belum komplit gitu. Gue juga disuru ngingetin lo minum air yang banyak. Emangnya kenapa sih?" tanya Marco
"Gue dulu pernah kecelakaan, kepala gue kebentur, tulang ekor gue juga kena dan buat gue kehilangan keseimbangan, gue susah buat jalan. Tapi setelah menjalani beberapa pengobatan ya gue udah kembali kayak semula, cuman kalau gue terlalu capek tiba-tiba gue bisa ngerasa pusing dan muka gue pucat. Contohnya kayak waktu di serang Infinity kemarin, kepala gue tiba-tiba pusing, tapi gue selalu stok obatnya di rumah jadi sekarang udah aman," jelas Elle
"Kalau masalah minum air, itu salah satu bad habbit yang pingin gue ilangin sih, gue jarang banget minum air putih." Elle meringis melihat ke arah Marco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts
Novela Juvenil[Follow sebelum membaca] Jayden ingin sekali melindungi dan menyingkirkan segala mara bahaya yang ada di sekitar perempuan itu. Jayden tidak ingin melihatnya terluka. Sosoknya menyaratkan sebuah hal yang sangat berarti. Namun, apa yang harus ia lak...