Hello semuanya...
Udah nungguin ya hehe
Comment yang banyak dulu.
Enjoy...🤗
_____________
"Janji jangan bilang ke siapapun." Jayden memastikannya sekali lagi.
"Iya,iya kayak apa aja sih."
"Gue sebenarnya belum pacaran sama Vanessa, awalnya gue mikir, selama ini hubungan gue ga pernah berhasil karena selalu ada bayang-bayang Vanessa, gue terlalu perhatian sama dia yang bikin pacar-pacar gue yang dulu cemburu. Jadi, kenapa gak gue pacarin dia aja, lama-lama gue mulai sayang lebih dari sahabat, tapi dia gak. Selain itu gue juga tahu, Vanessa tu gak suka sama Elle gue berharap kalau gue deketin Vanessa gue bisa atur dia biar ga macem-macem sama Elle jadi secara gak langsung gue bisa jagain Elle, tapi ternyata dia tetep sama aja."
"Bentar-bentar lo bilang belum pacaran?"
"Bokapnya yang bikin cerita kalau kita udah pacaran, disebarin ke media, biar saham perusahaannya naik dan buat nutup berita kalau Vanessa hamil di luar nikah."
"What? Kok gue gak tau? Padahal bokap gue kan perusahaan pers. Siapa bapaknya? Lo?"
"No, gue nakal gini punya prinsip, no sex before marriage. Berita Vanessa hamil di take down dengan cepat ga ada sisa, bokap lo yang bantu take down. Dia dilecehin sama mantannya, gue udah hajar abis-abisan tuh laki." Arka sudah tahu bahwa pasti cowok itu sudah habis ditangan Jayden.
"Terus sekarang Vanessa berarti masih pertahanin kandungannya? Marco tau?"
"Gak, dia gugurin, gue sama Marco udah bilang padahal, kita siap jadi bapaknya di akta kelahiran anaknya, ntah itu Marco atau gue."
"Terus yang maksud lo mau atur Vanessa biar jauh-jauh dari Elle tapi gak ada bedanya gimana?"
"Sebelum masuk sekolah kemarin, dia bilang dia bakal nerima cinta gue, tapi dengan satu syarat," Arka mengerutkan dahinya, "Syarat apa?"
"Hancurin Elle," Arka melebarkan mulutnya, ia kaget.
"Dia suruh gue deketin Elle, terus hancurin dengan cara apapun sekalipun gue harus nyakitin dia or hancurin reputasi dia. Lo tau sendiri, gue gak pernah nyakitin perempuan, apalagi Elle yang mirip sama Anya."
"Psycho, banget anjir! Tinggalin bro sumpah."
"Gue udah nolak tawaran dia, tapi gue takut dia yang bertindak sendiri nyakitin Elle. Jadi gue minta tolong sama lo," Jayden memegang pundak Arka.
"Tolong jagain Elle dari gangguan siapapun, karena gue gak bisa jagain dia. Vanessa bisa dilecehin karena gue gak becus jagain dia. Jadi gue juga gak pantes jagain Elle and jangan kasih tau Marco tentang permintaan Vanessa buat hancurin Elle, gue tau Marco udah capek ngurusin Vanessa." Jayden memang sudah berteman dari kecil dengan Vanessa, tak heran jika ia sayang dengannya.
Arka mengangguk setuju, "Tenang, Kingz punya prinsip buat selalu jagain orang terdekat tiap anggota, gue bakal bantuin lo." Jayden lega mendengarnya, "Thanks,bro."
Marco berjalan memasuki markas Kingz dengan terburu-buru diikuti Emil,Edgar, dan Sergio, "DEN, GAWAT!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Jayden ingin sekali melindungi dan menyingkirkan segala mara bahaya yang ada di sekitar perempuan itu. Jayden tidak ingin melihatnya terluka. Sosoknya menyaratkan sebuah hal yang sangat berarti. Namun, apa yang harus ia lak...
