27

1.9K 212 1
                                    

Saat Margaret bangun, Kenneth sudah tidak ada di kamarnya. Lagi pula, ia merasa sepertinya hari sudah beranjak siang oleh sebab itu perempuan tersebut segera membersihkan diri kemudian makan dengan tenang. Kenneth diberitahu bahwa Margaret sudah bangun sehingga ia segera kembali ke kastilnya lagi untuk melihat keadaannya.

"Permaisuri."

"Ah... Yang Mulia." Margaret sangat terkejut saat ia melihat Kenneth berada di belakangnya.

"Apa kau makan dengan baik ?" Lelaki itu duduk di sebelahnya.

"Tentu saja." Margaret tersenyum lebar. Kenneth memperhatikan perempuan itu lekat - lekat dari samping. Margaret memang sangat cantik. Ia semakin khawatir mengetahui hal tersebut, terutama saat Kenneth sadar bahwa Pangeran Albert benar - benar menginginkan Margaret. Sepertinya, kecantikan Margaret telah menimbulkan dosa karena menyebabkan perseteruan di antara dua kerajaan besar.

"Margaret."

"Iya ?"

"Apakah kau bersedia bila aku memintamu untuk berada disini selama beberapa hari ?"

Margaret spontan meletakkan sendoknya. Ia menoleh dengan tatapan seriusnya. Kenneth memang seperti itu. Lelaki tersebut mudah sekali merubah keputusannya saat ia melihat ada celah yang lebih baik daripada keputusan awalnya. Tadi pagi ia berkata pada Viktor untuk memastikan agar Albert tak bertemu dengan Margaret sehingga pria itu memutuskan untuk membatasi akses keluar masuk Burrow seperti biasanya. Margaret akan diletakkan disana hingga Albert pergi dari Dakota. Namun sekarang Kenneth sadar. Tak ada yang bisa menjaga Margaret selain dirinya sendiri. Dan Witchave adalah tempat terbaik karena tak ada yang bisa masuk ke tempat tinggal raja.

"Apakah kau masih sakit, Yang Mulia ?"

"Tidak. Tidak sama sekali. Hanya saja aku ingin kau menemaniku. Aku merasa seperti pulang ke rumah saat kau berada disini."

"Kau sangat romantis sekali !" Sedetik kemudian Margaret memeluknya dengan hangat.

"Baiklah, aku akan disini selama tiga hari." Margaret berbinar - binar disana.

"Tiga hari ? Mengapa tidak seminggu ?"

"Ah kau menghitungnya dengan malam pernikahan !" Tawa perempuan itu meluap kemana - mana, membuat Kenneth juga ikut tertawa.

"Baiklah, itu adalah ide yang bagus. Tetapi aku harus memberitahu Elise."

"Tak perlu, Elise sedang bersama Marriandra di Burrow." Sanggahnya cepat. Kenneth tak ingin melibatkan Elise disini. Sekalipun nanti pelayan - pelayannya tahu bahwa Pangeran Albert disini, namun Kenneth yakin mereka tak akan berani bicara pada Margaret. Tetapi bila Elise disini, resiko bocornya berita ini menjadi sangat besar karena wanita itu sangat dekat dengan pelayan - pelayan lain. Sedangkan Kenneth tak ingin Margaret sadar bahwa ada Pangeran Albert disini.

"Bersama Marriandra ? Untuk apa ?" Margaret mengernyit.

"Orientasi untuk melayani permaisuri, semacam itu. Ia juga akan belajar dari Rowena."

"Seperti itu rupanya, baiklah." Perempuan itu tak menaruh curiga sama sekali. Kenneth merasa lega karena ia bisa menemukan alasan yang pas. Setidaknya ia bisa menyekat beberapa hal disini agar semuanya tetap terkendali. Lelaki itu benar - benar harus hati - hati atas apa yang akan ia lakukan saat ini.

***

Dugaan Kenneth memang benar. Pangeran Albert sampai di istana pada sore hari. Viktor dengan wajah was - wasnya mendekati Kenneth yang berdiri di balkon istana sambil mengamati kedatangan Albert. Ia tak berusaha turun sama sekali untuk menyambutnya. Kenneth memang sebegitu tidak sukanya pada Albert.

COLD DAYS - Bride for The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang