37

1.7K 190 0
                                    

Kenneth tak mengizinkan rombongan Volta untuk menginap di istana. Lelaki itu sudah muak sehingga ia tak akan membiarkan mereka berada di area rumahnya lagi. Margaret tak bisa berbuat apa - apa dengan keputusan Kenneth, ia juga tidak peduli dengan mereka. Ia yakin rombongan dari Volta bisa menginap di penginapan umum.

"Yang Mulia, Pangeran Albert secara pribadi ingin meminta izinmu untuk bicara dengan permaisuri." Ujar Cedric hati - hati.

"Aku melarangnya." Sahutnya singkat, Kenneth bahkan tak menoleh sedikitpun.

"Yang Mulia, mungkin ada sesuatu penting yang ingin ia bicarakan. Kita juga tak akan bertemu dengannya lagi."

"Penting katamu ? Ia hanya memulai drama kisah cintanya yang gagal, aku sama sekali tidak tertarik dengan hal bodoh seperti itu."

"Yang Mulia..." Margaret menggenggam tangannya dengan lembut, mencoba membuat lelaki itu mengerti.

"Kisah cintanya memang gagal, namun biarkan dia mendapat semua jawaban yang ingin ia dengar. Setidaknya jangan meninggalkan pertanyaan - pertanyaan dalam benaknya." Lanjutnya.

Kenneth tidak menjawab. Ia justru mengambil tangannya dari Margaret dan menyibukkan dirinya kembali dengan berkas - berkas kerajaan yang berada di atas meja. Wajahnya datar, menyiratkan kekesalannya disana. Margaret menoleh pada Cedric sembari mengangguk pelan.

"Aku akan pergi denganmu juga." Ujarnya tenang, seolah tak lupa bahwa Kenneth harus terlibat dalam segala hal. Lelaki itu membanting berkas itu dengan keras, membuat Margaret terkejut. Tak terkecuali Cedric yang baru saja akan membuka pintu. Namun ia cepat - cepat memilih keluar, tak mau tahu mengenai masalah kedua orang tersebut.

"Kau masih memiliki perasaan padanya ?" Kenneth seolah mengintimidasinya sekarang.

"Aku tidak memiliki perasaan apapun padanya sejak awal."

"Lalu mengapa kau memaksa untuk menerima pertemuan ini ? Kau tahu aku tidak ingin kalian bicara lagi." Tegasnya disana. Margaret hanya bisa diam mendengar kemarahan Kenneth pagi ini.

"Kau lebih memilih untuk menemuinya daripada mendengar ucapanku ?" Tanyanya sekali lagi. Wajah lelaki itu sangat serius saat ini.

"Tentu saja aku akan mendengar ucapanmu. Bila kau tak ingin aku bicara dengannya, maka aku tak akan mengatakan apapun." Margaret nampak berat mengatakannya namun ia tahu ia tidak bisa melawan keinginan Kenneth. Lelaki itu terlalu kuat untuk dilawan.

***

"Yang Mulia, aku mencarimu sejak tadi." 

Margaret memekik terkejut saat Elise berada di belakangnya tiba - tiba. Ia tadi sedang berdiri di depan taman kerajaan yang hampir membeku seluruhnya. Margaret menoleh, ia menatap Elise dengan seksama.

"Apa ada sesuatu ?"

"Ibu suri mencarimu di Monza sekarang. Ia akan memberikanmu sesuatu." Ujarnya tenang.

"Baiklah aku akan datang nanti. Sebaiknya kau kembali sekarang sebelum Yang Mulia Raja melihatmu disini."

"Ada apa memang ?" Margaret harus terkejut dua kali karena Kenneth tiba - tiba menginterupsinya dengan cepat. Entah sejak kapan lelaki itu sudah berada di lorong, namun tetap saja Margaret terkejut dibuatnya.

"Ibu suri mencari permaisuri di Kastil Monza sekarang, Yang Mulia. Ia memaksa turun tadi." Ujar Elise hati - hati sambil menundukkan badannya.

"Aku akan membawa permaisuri ke Monza nanti. Kami sedang memiliki keperluan sekarang. Beritahu ibu suri untuk menunggu sebentar."

"Baik, Yang Mulia." Elise mengangguk kemudian beranjak pergi dari sana. 

"Ibu suri memang mencarimu sejak tadi." Ujarnya begitu saja, membuat Margaret mendengarkannya seksama.

COLD DAYS - Bride for The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang