"Kerahkan semua pasukanmu untuk mencari ibu suri. Pasang penanda pada pohon - pohon sehingga kalian tidak tersesat. Perhatikan jalanan, barangkali kalian mendapat petunjuk." Cedric memerintahkan panglima militer untuk mencari Helena detik ini juga. Wanita itu hilang sejak empat jam lalu namun berita ini baru sampai ke telinga Kenneth sekarang, membuat suasana di tempat kejadian semakin mencekam. Tentu saja raja marah mendengar kabar ini.
"Yang Mulia, aku akan menyusuri sungai..."
"Kau tetap disini." Potongnya cepat, membuat Cedric terdiam seketika.
"Yang Mulia..."
"Mengapa kau membawa ibu keluar istana tanpa seizinku ! Apa kau mau mencari masalah denganku !" Kenneth mencengkeram kerah Viktor kuat - kuat bahkan sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya. Margaret baru saja akan melerainya namun Cedric menatapnya tajam sambil menggeleng sehingga perempuan itu mengurungkan langkahnya.
"Aku minta maaf, aku tidak tahu hal seperti ini akan terjadi." Viktor terdengar sangat menyesal disana.
"Hutan ini sangat besar, banyak hewan buas di dalamnya. Apa yang akan kau lakukan bila ibu tidak bisa ditemukan hingga besok fajar ?"
"Aku tidak tahu." Matanya berkaca - kaca.
"Untuk itu berpikirlah sebelum kau melakukan sesuatu. Aku tidak akan segan - segan menghukumu atas kelalaianmu ini !"
Sangat hening disana, tak ada yang berani bicara setelah mereka semua mendengar betapa marahnya raja saat ini. Margaret berdiri di ujung bersama seorang pelayan dari rumah Viktor. Wanita itu tak berbicara sedikitpun, membuat Margaret menoleh untuk melihatnya.
"Kau siapa ?" Bisiknya pelan.
"Aku Jane, Yang Mulia. Aku penjaga rumah ini." Jawabnya hati - hati.
"Berarti kau tahu apa yang terjadi pada mereka ? Bagaimana ibu suri bisa hilang ?"
"Itu..." Wanita tersebut terdengar sangat gugup.
"Beritahu, aku sekarang." Margaret menggertaknya.
"Aku tidak mendengar apapun. Namun detik - detik sebelum ibu suri pergi dari rumah, ia berteriak pada Yang Mulia Domethians supaya melepaskannya. Aku tidak tahu apa - apa lagi setelahnya karena saat itu aku di dapur, sedang menyiapkan teh."
"Hanya itu saja ? Kau yakin ?"
"Aku bersumpah, Yang Mulia. Hanya itu yang ku dengar." Jane menunduk ketakutan.
"Cedric akan mengantarmu pulang." Tiba - tiba saja suara Kenneth mengejutkan Margaret, membuat Jane semakin menunduk rendah supaya ia tak terkena sasaran amukan raja.
"Aku ingin tetap disini bersamamu, Yang Mulia. Aku juga akan menunggu kembalinya ibu suri." Perempuan itu tak terdengar takut pada Kenneth. Mungkin karena Margaret sangat dekat dengan lelaki tersebut sehingga ia sudah tahu watak Kenneth yang sesungguhnya.
"Kau yakin permaisuri ?" Detik itu juga Jane berani mengangkat kepalanya untuk melihat Margaret sekali lagi. Ia tidak tahu bahwa perempuan yang tadi bicara padanya adalah seorang permaisuri.
"Aku yakin, Yang Mulia." Margaret mengangguk pasti.
***
Sudah hampir fajar dan Helena tak kunjung ditemukan. Suasana semakin menegang setiap detiknya. Cedric menempatkan Margaret di sebelah Kenneth, berjaga bila sewaktu - waktu lelaki itu meledak begitu saja. Hanya perempuan itu yang mampu meredam emosi Kenneth.
Sementara itu, Viktor terus berdo'a di dalam hatinya, berharap cemas supaya Helena cepat ditemukan. Suhu disini sangat dingin sedangkan wanita itu kabur tanpa membawa mantelnya. Bukan hewan buas yang dikhawatirkan Viktor saat ini, melainkan suhu dingin yang akan menghantam Helena. Wanita itu bisa membeku begitu keluar dari hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD DAYS - Bride for The King
Historical FictionWRITTEN IN BAHASA THIS STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY ME, NO PLAGIARISM ALLOWED *** #1 on Sejarah (January 1st, 2023) #1 on King (Oct 10th, 2022) #1 on Smart (Dec 27th, 2023) #2 on Complicated (Aug 20th, 2022) #2 on Historical (Oct 25th, 2022) #2 on...