19

2.3K 263 7
                                    

Amber melihat lukisan yang dipajang di ruang kreasi. Istana Whitemouttier jauh lebih besar daripada perkiraannya. Sekarang ia percaya dengan ucapan kakaknya, bahwa Whitemouttier benar - benar megah dan kuat. Keluarga Days pasti kaya raya. Dan Amber tidak melihat adanya alasan ia harus menolak bujukan kakaknya untuk merayu Raja Kenneth. Ia ingin digelimangi kekayaan dan kemahsyuran.

Kenneth sedang lewat bersama rombongannya saat Amber keluar dari ruang kreasi. Mereka tak sengaja berpapasan begitu saja, membuat jantung Amber seketika berdegup kencang saat melihat seorang lelaki yang sangat terkenal itu, lelaki yang kejayaannya dibicarakan oleh semua orang. Tentu saja Kenneth Days, raja dari Whitemouttier yang sedang Amber lihat saat ini. Perempuan itu spontan menundukkan kepalanya sejenak untuk memberi hormat kepada Kenneth. Kenneth bahkan tak sadar bila Amber menyapanya karena lelaki itu tetap berjalan lurus begitu saja. Angkuh, setidaknya itu kesan pertama yang muncul di benak Amber. Namun naluri alamiah perempuan selalu tertantang untuk menjinakkan singa yang paling buas sekalipun. Dan itu ada di pikiran Amber saat ini.

Perempuan itu tiba - tiba saja berlari kemudian dengan sengaja jatuh di depan Kenneth, membuat lelaki itu spontan memegangi tubuhnya agar ia tidak limbung menatap tembok. Saat itu pula Amber dapat menatap semua keangkuhan yang berada di mata Kenneth tadi. Lelaki itu sebenarnya tidak angkuh, menurut Amber. Hanya saja ia terlalu dingin terhadap orang lain.

"Yang Mulia..." Bisiknya pelan, benar - benar dibuat - buat. Lelaki itu segera sadar lalu melepaskan Amber begitu saja.

"Terima kasih, Yang Mulia."

"Lain kali aku tidak akan menerima trik murahan ini. Aku akan membiarkanmu jatuh menatap tembok." Ujar Kenneth sangat ketus.

"Lalu mengapa kau menangkapku tadi, Yang Mulia ?" Terdengar seperti penggoda ulung menurut Kenneth.

"Kau bisa merusak tembok istanaku yang mahal ini." Kenneth melirik sekilas pada tembok di sebelahnya kemudian pergi meninggalkan Amber dengan penghinaan yang mutlak. Putri Amber memang cantik, namun ia tak cukup menarik bagi seorang Kenneth Days. Dan menurut lelaki itu juga, tak ada perempuan yang lebih cantik daripada Margaret Court. Kenneth tahu Putri Amber akan menggodanya tetapi ia tak akan memberikan celah sedikitpun karena ia masih punya Margaret serta bayi di dalam kandungannya. Kenneth cukup merasa lengkap saat ini.

***

Padamnya desas - desus hubungan Kenneth dan Margaret membuat pertanyaan besar di benak Helena. Ia rasa Kenneth tak mungkin begitu saja menjauhi Margaret karena ucapannya di ruang raja saat itu. Kenneth tidak akan melepaskan Margaret hanya karena ia menyuruhnya. Pasti karena ada alasan lain.

"Kau tidak memperhatikan ada yang aneh Viktor ?"

"Apa lagi sekarang ?" Pria itu menoleh ke arah pandangan Helena saat ini. Ia terdiam, tak berniat membuka mulutnya sama sekali.

"Mengapa Kenneth tiba - tiba menjauh dari Margaret ? Mengapa Burrow selalu tertutup saat ini ? Ada apa sebenarnya ?"

"Helena kau terlalu peduli pada mereka."

"Tapi ini aneh, benar - benar aneh. Setiap malam aku memperhatikan Burrow selalu padam, selalu tertutup. Kenneth sama sekali tidak mengunjunginya lagi."

"Itu maumu bukan ?"

"Viktor..."

"Kita tidak akan memperdebatkan hal ini lagi, Helena. Kenneth sudah dewasa. Ia bebas melakukan apa yang ia mau." Pria tersebut memotong perdebatan tersebut begitu saja. Ia bosan Helena selalu membicarakan hal yang sama setiap saat.

"Tapi dia meniduri seorang gadis, Viktor. Seorang putri, anak raja. Seharusnya seorang gadis mempertahankan kegadisannya sebelum ia menikah."

COLD DAYS - Bride for The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang