Takdir bisakah kita memilih takdir kita sendiri? Jawaban nya tidak.Sebelun lahir ke dunia Tuhan sudah mencatat Takdir kita, kita hanya bisa menerima, kita tidak pernah tahu kesedihan kesulitan yang kita alami saat ini akan menjadi bahagia di masa yang akan datang manusia hanya bisa menunggu bersabar dan menjalani.Tapi kadang orang-orang tidak mampu bersabar dan berburuk sangka kepada sang pencipta tidak bisa berdamai dengan luka sulit untuk memaafkan.
Hidup tanpa kasih sayang orang tua sudah cukup berat bagi Juan, tapi itu semua tidak membuat mereka iba bahkan sekedar untuk melihat wajah nya pun mereka tak Sudi.
Seperti saat ini kedua keluarga sedang melakukan acara makan malam tanpa Juan.Tanpa kehadiran nya.
"Sudah kumpul semua, mari kita mulai makan malam nya."semua anggota keluarga menurut mereka mulai makan dengan khitmat, acara keluarga ini rutin di adakan setiap bulan untuk sekedar saling menyapa dan menanyakan kabar Bumantara sang Tuan rumah mengadakan jamuan yang sangat amat mewah karena acara keluarga kali ini bukan hanya di hadiri oleh satu keluarga tapi oleh keluarga Drupadi sang besan.
"Bagaimana makanan nya Drupadi apakah kamu menikmati nya?"Drupadi adalah nenek dari pihak mama Reyhan wanita itu sangat anggun malahan masih terlihat cantik meski usianya tidak muda lagi, pantas saja keturunan nya memiliki wajah di atas rata-rata.
"Saya sangat tersanjung atas sambutan dan makan malam ini, sudah lama tidak menikmati moment seperti ini ditambah anggota keluarga kita semua berkumpul."Terdengar sangat halus dan lembut tapi mereka semua melupakan seseorang, orang yang harus nya juga berada di sana.
"Reyhan duluan kasian Juan sendiri di rumah."Reyhan menggeser kursi nya hendak pulang Reyhan khawatir kepada adik nya dia pasti sedang kesepian sekarang dengan sopan Reyhan membukukan badan nya.
"Buru-buru banget Rey."itu Tante Reyhan Tante dari pihak ayah nya karena ibu nya anak tunggal tidak memiliki sodara.
"Sampai kapan kamu mau peduli kepada anak itu Reyhan."Mungkin Drupadi lupa Anak itu juga cucu nya cucu kandung nya sendiri yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari dirinya, tapi rasa benci itu lebih mendominasi dari pada apapun.
"Dan sampai kapan Oma mau bersikap seperti ini?Juan juga cucu Oma adek Reyhan anak ibu sama Ayah."katakan saja Reyhan memang anak yang tidak sopan berani-beraninya dia menjawab pertanyaan orang yang lebih tua dari nya intonasi bicara nya pula terdengar dingin.
"Dia sudah membunuh anak saya!satu-satu nya anak yang saya miliki!"Drupadi ingat betul dulu dia melarang Putri nya itu untuk mengandung lagi tapi dia bilang anak yang ada di kandungan nya itu akan menjadi cahaya untuk keluarga ini.
"Itu semua sudah takdir. Bukan salah Juan,Juan gak salah."Selalu seperti ini setiap Reyhan membahas Juan pasti mereka semua akan marah padahal apa salah anak yang tidak berdosa itu.
•••••
"Habiskan makanan nya."Reyhan membawa Martabak coklat kesukaan Juan anak itu sangat suka dengan hal-hal yang berbau coklat entah itu makana atau minuman, sekarang pipi nya mengembung sangat lucu.
"Tumbenan beliin martabak bisa nya juga selalu bilang"Juan gak boleh makan sembarang."Ucap Juan menirukan ucapan kakak nya itu memang benar setiap Juan minta martabat jawaban nya selalu seperti itu.
Tanpa membalas ucapan adik nya Reyhan menyodorkan susu cokelat kesukaan Juan "Susu Cokelat nya juga minum"Padahal kalo makan yang manis minum nya juga yang manis itu akan terasa enek tapi tidak dengan Juan anak itu malah menikmati nya.
"Abang kenapa pulang nya cepet? biasanya lama."Juan meletakan Gelas susu cokelat itu di atas meja dia mengambil tisu untuk membersihkan tangan nya.
"Acaranya emang sebentar."Tidak mungkin Reyhan menceritakan semua nya kepada Juan dia tidak mau adik kecilnya itu terluka"kamu udah tahu mau masuk SMP mana?"
"Udah aku mau sekolah bareng Sean dan Riki, tapi Maaf SMP nya bukan SMP favorit."Juan Awal nya memang ingin masuk SMP favorit atau internasional untuk membuat Reyhan bangga tapi setelah di pikir-pikir lebih baik Juan masuk ke SMP pilihan nya saja.
"Kenapa harus minta maaf dek Abang gak keberatan sama sekali."Reyhan mengusap rambut adik nya setelah itu dia memeluk anak itu hangat kehangatan yang selalu Membuat Reyhan tenang dan merasa aman.
"Oma sama opa masih marah ya sama Juan."Reyhan agak termenung mendengar pertanyaan dari adik nya.
Meskipun Oma dan opa nya tidak terang-terangan membencinya tapi dengan dia yang tidak boleh ikut makan malam atau kumpul keluarga itu sudah menjadi bukti bahwa mereka tidak suka kepada Juan alasan nya selalu sama katanya di sana tidak ada anak seumuran Juan takut nya dia tidak nyaman padahal kenyataannya tidak seperti itu mereka hanya enggan melihat wajah orang yang sudah membuat anak mereka.
"Masih marah kan bang."Juan menatap netra Kakak nya itu Reyhan tersenyum lalu dia menyelimuti tubuh adik nya itu hingga dada"Engga mereka engga marah mendingan sekarang kamu Tidur besok sekolah, Selama malam adik nya Abang."Reyhan mengecup kening adik nya.
Setelah Reyhan keluar dari kamar. Juan belum benar-benar tidur, di ambil nya bingkai Poto dirinya dan Reyhan Poto itu di ambil saat ulang tahun nya yang ke dua belas dia dan Reyhan tersenyum lebar saat itu.
"Harus nya Juan gak lahir, Mungkin saat ini Abang masih bisa liat ibu sama Ayah."Juan memeluk bingkai Poto itu tangis nya tumpah dada nya sesak hati nya sakit.Malam ini biarkanlah Juan menangis.
A/n
Ini hanya Visula jangan mengait-ngaitkannya dengan kehidupan asli si visual!!!Teh Ara
Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal✓
De TodoSeharusnya Juan menyerah pada semesta tapi sisi lain pada dirinya menolak dia juga berhak untuk dilihat untuk diakui. Juan Devano Harchie adik kandung dari Reyhan Danu Adiwangsa. Dari lahir Juan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan Ay...