"Tolong lepas sakit.."Juan meringis kesakitan saat tangan nya di cengkram begitu kuat. tangan nya sampai memerah saking keras nya cekalan itu.Tangis Juan tidak bisa di tahan lagi dia menangis tangan nya sakit dia ingin pulang"Lepasin Juan."
"Diam!Ini akibat karena kamu membuat repot semua orang."Tubuh nya kini di seret dengan kasar.
"Juan janji Enggak akan nakal lagi..."
Tubuh kurus itu di paksa masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir di depan sekolah.Sean dan Riki sudah pulang di jemput oleh kakak mereka masing-masing.
Di dalam mobil Juan tidak bisa berkutik dia berharap kakak nya datang untuk menjemput nya."Juan mau di bawa ke mana?"
Mobil itu melaju meninggalkan kawasan sekolah, tangan Juan sudah tidak di cengkram lagi. Anak manis dengan Dimple di pipinya itu mengusap-usap tangan nya sakit air matanya masih luruh di pipi putihnya bukan hanya tangis tapi isakan kecil mulai terdengar dari bibir mungil itu.
"Jangan cengeng."Bentak Bumantara kepada cucu keduanya nya.akan tetapi di mata Buamanta Juan bukan siapa-siapa Juan hanyalah benalu untuk keluarga nya.
Juan menghentikan tangis nya. anak itu menggigit bibir bawahnya amis Juan menggigit bibir nya terlalu keras hingga mengeluarkan darah.Jalan ini Juan tidak asing dengan kawasan ini. Ini Rumah kakek nya.
"Kita mau ke rumah Opa?"
Tidak ada jawab dari kakek nya.Juan di minta turun mengikuti langkah sang kakek, rumah ini masih sama seperti dulu saat pertama dan terakhir kali Juan ke sini.
"Masuk!"Juan di minta masuk ke dalam ruangan gelap tanpa penerangan ruangan itu terlihat sudah tidak layak pakai tubuh nya di dorong masuk ke dalam sana.
"Enggak mau,di sana gelap Juan gak suka gelap Juan mau pulang."Juan kembali menangis itu membuat Bumantara kesal. Tuan Bumantara mencengkram pipi Juan dengan kasar anak itu meringis Bumantara meneliti setiap inci wajah Juan sangat mirip dengan ibu nya selain mirip dengan menantu nya Yang sudah meninggal anak itu juga cengeng.
"Dengar!kamu itu harus di hukum."Tangan besar Bumantara mendorong tubuh Mungil nan kurus Juan semakin masuk ke dalam gudang Juan memberontak.
Takut itu yang Juan rasakan keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.Kenangan itu kenangan yang sudah lama Juan kubur dalam-dalam kembali terputar di kepala nya Juan butuh Reyhan sekarang tolong Juan Abang,Juan takut.
"Opa bukan! Juan takut Opa! Juan janji Enggak akan nakal lagi.
"maafin Juan opa."
Juan menggedor-gedor pintu gudang itu tangan nya mengeluarkan darah saking keras dan brutal nya Juan memukul pintu itu tubuh nya luruh di atas lantai Juan memeluk diri nya sendiri.
"Renungkan kesalahan kamu di dalam."
"Jangan kekanak-kanakan Juan.karena hilang nya kamu Reyhan membatalkan keberangkatan nya ke Manila. saya tidak suka orang yang tidak konsisten saya tidak pernah mendidik Reyhan menjadi lemah dan lalai akan tanggung jawab.
"Tapi karena kehadiran kamu perlahan-lahan Reyhan cucu saya berubah."
Bumantara membalikan tubuh yang sudah tidak kekar seperti dulu "mungkin dulu menang seharusnya kamu tidak hadir di tengah-tengah kehidupan Reyhan."
Juan tidak mendengar lagi suara Tuan Bumantara benar Juan kekanakan Juan pantas untuk di hukum.
Kepala nya mendadak pusing, perut nya Sakit"Ahhhhh Sakit! Bang Reyhan Tolong."
Tubuh anak itu gemetar kepalanya pusing, perut nya Sakit, nafas nya sesak Juan kesulitan bernafas Juan memegang sebelah dadanya yang terasa sakit tubuh nya lemas Juan mencoba untuk berdiri tapi kaki nya tidak sanggup lagi menopang tubuhnya Juan terlalu lemas dia tidak kuat lagi dan perlahan tubuh itu ambruk tak sadar kan diri.
"Masukan kepala nya kedalam air."
"Tolong Jangan! jangan!"
"Lagi."
"Setelah itu kunci dia di Gudang bawah Tanah."
Apakah Reyhan akan datang menyelamatkan Juan sama seperti dulu? Atau Mungkin Juan harus mengulang kenangan buruk itu? kenangan yang mati-matain Juan lupakan.
Assalamualaikum
Pendek ya ?
Lama banget cerita ini terbengkalai maaf baru bisa up sekarang, semoga part ini menghibur💕
Gemes banget anak aku😽
Teh Ara
Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal✓
RandomSeharusnya Juan menyerah pada semesta tapi sisi lain pada dirinya menolak dia juga berhak untuk dilihat untuk diakui. Juan Devano Harchie adik kandung dari Reyhan Danu Adiwangsa. Dari lahir Juan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan Ay...