Seisi rumah di heboh kan dengan ketidak adaan Juan di kamar nya anak itu hilang entah kemana.Saat bi Inah ingin membangun kan nya Juan sudah tidak ada di kamar .Bi Inah sudah mencari ke seluruh sudut Rumah bahkan hingga ke gudang sampai Taman belakang tapi nilih Juan tidak ada di mana-mana.
Reyhan kalang kabut bukan main dia bangun kesiangan sampai sekertaris nya datang ke rumah untuk memastikan keadaan nya, pasalnya hari ini ada rapat penting tapi dia membatalkan nya bahkan membatalkan semua schedule hari ini Untuk saat ini adik nya lebih penting.
"Udah di cari ke semua sudut rumah Bi?"Reyhan mendudukkan dirinya di kursi ruang tamu gerakan tubuh nya masih gelisah seperti tadi.
"Sudah Den bahkan bibi sudah mencarinya ke gudang tapi Den Juan tidak ada di sana."Jujur Bu Inah
"Mita kamu sudah batalkan semua schedule saya hari ini."Reyhan mengutak-atik Hp dia mengerahkan semua bodyguard nya untuk mencari Juan.
"Sudah Tuan.Jika seperti itu saya pamit kembali ke kantor."Pamit Mita dia keluar dari rumah itu menuju mobil yang terparkir di halaman rumah Reyhan.
•••••
Lain hal nya dengan di rumah Sean kali ini keluarga Sean
kedatangan tamu.Tamu tak di undang mungkin."Mau nambah lagi nasi nya?"
"Udah Tante ini cukup."
"Kalo gitu Tante ke kamar dulu mau siap-siap."Ratna mama Sean pergi dari sana meninggalkan Sean dan Juan berdua di meja makan.
Sean menatap sini ke arah Juan tatap nya tajam bibir nya dia majukan ke depan Sungguh menggemaskan."Kamu ngapain pagi-pagi ke sini?"
"Nyampeur sakola, hoyong angkat sareng."logat Sunda Juan mode on.Sean melongo menatap Juan tidak paham yang di tatap cuma nyengir tanpa dosa Juan melanjutkan makan pipi nya penuh. makana di sini enak-enak Juan sudah lama tidak menikmati makana rumah walaupun BI Inah sering memasak untuk nya tapi rasanya berbeda.
"Kamu mau numpang makan doang kan?"Kedua alis Sean menyatu dia menodongkan sendok ke arah Juan.
"Sean Enggak boleh gitu."Sean dan Juan menoleh ke arah sumber suara perdebatan itu berhenti seketika Sean menurunkan sendok yang dia todongkan ke arah Juan.
"Juan apa kabar?"Senja menarik kursi yang ada di sebelah Sean dia mengambil Roti tawar yang ada di atas meja makan tanpa menambahkan selai Senja memakan roti itu dengan sekali lahapan mengunyah nya pelan lalu menelan nya dengan bantuan susu yang ada di depan nya padahal itu punya Sean.
Juan menatap Senja takjub Juan sering bertemu Senja karena dia juga sering main kesini akan tetapi Juan tidak pernah makan bersama dengan Senja dan baru tahu ternyata kakak teman nya ini agak sedikit yah Juan kira Senja itu kalem.
"Kakak kebiasaan banget! ganti buatin lagi."Sean marah mukanya semakin menyeramkan anak itu sampai mengebrak meja makan hampir saja Juan tersedak.
"Buat sendiri manja banget."Senja melanjutkan sarapannya tanpa menghiraukan rengekan adik nya itu mata Sean mulai berkaca-kaca menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal✓
SonstigesSeharusnya Juan menyerah pada semesta tapi sisi lain pada dirinya menolak dia juga berhak untuk dilihat untuk diakui. Juan Devano Harchie adik kandung dari Reyhan Danu Adiwangsa. Dari lahir Juan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan Ay...